Umat Islam Indonesia Diminta Jangan Terlibat Konflik Timur Tengah
A
A
A
JAKARTA - Indonesia merupakan negara antiperang dan mencintai perdamaian. Maka itu, umat Islam Indonesia diimbau tidak terlibat dalam konflik perang antara Arab Saudi dengan Kelompok Syi'ah Houthi.
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusron Wahid juga mengimbau bangsa Indonesia terutama umat Islam dan ulama Indonesia tidak terkecoh dan jangan mau ditunggangi kepentingan pihak lain.
"Masak tokoh-tokoh Islam Indonesia ditunggangi kedutaan negara lain, untuk mendukung aksi perang yang mereka lakukan. Kita umat Islam Indonesia jangan mau dipakai orang lain," ujar Nusron dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Minggu (12/4/2015).
Imbauan ini disampaikan Nusron terkait adanya sejumlah ulama menyambangi kediaman Duta Besar Arab Saudi. Kehadiran para ulama ini untuk menyatakan dukungan terhadap Pemerintah Arab Saudi yang memimpin operasi Decisive Storm terhadap pemberontak Syiah Houthi di Yaman.
Menurut Nusron, perang bukanlah solusi. Apalagi, jika itu dari Arab Saudi maka dimungkinkan biaya perangnya merupakan uang dari biaya haji.
"Jangan-jangan duit yang dibuat biaya perang uangnya jamaah haji. Masak dana hasil umat Islam untuk perang sesama umat Islam," ungkap Nusron
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusron Wahid juga mengimbau bangsa Indonesia terutama umat Islam dan ulama Indonesia tidak terkecoh dan jangan mau ditunggangi kepentingan pihak lain.
"Masak tokoh-tokoh Islam Indonesia ditunggangi kedutaan negara lain, untuk mendukung aksi perang yang mereka lakukan. Kita umat Islam Indonesia jangan mau dipakai orang lain," ujar Nusron dalam siaran persnya yang diterima Sindonews, Minggu (12/4/2015).
Imbauan ini disampaikan Nusron terkait adanya sejumlah ulama menyambangi kediaman Duta Besar Arab Saudi. Kehadiran para ulama ini untuk menyatakan dukungan terhadap Pemerintah Arab Saudi yang memimpin operasi Decisive Storm terhadap pemberontak Syiah Houthi di Yaman.
Menurut Nusron, perang bukanlah solusi. Apalagi, jika itu dari Arab Saudi maka dimungkinkan biaya perangnya merupakan uang dari biaya haji.
"Jangan-jangan duit yang dibuat biaya perang uangnya jamaah haji. Masak dana hasil umat Islam untuk perang sesama umat Islam," ungkap Nusron
(kur)