Ribuan Siswa Ikuti Final Kompetisi Matematika

Minggu, 12 April 2015 - 10:38 WIB
Ribuan Siswa Ikuti Final...
Ribuan Siswa Ikuti Final Kompetisi Matematika
A A A
BOGOR - Babak final Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) yang digelar Klinik Pendidikan MIPA (KPM) di Bogor kemarin menjadi ajang adu kecerdasan 1.573 pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA seluruh Indonesia.

Mereka tampak serius menggarap materi soal untuk mendapatkan hasil terbaik. Penanggung Jawab Pelaksana KMNR Muchammad Fachri mengatakan, ribuan peserta yang tampil di babak final merupakan hasil seleksi dari penyisihan pada 25 Januari lalu. Saat itu 70.000 siswa dari berbagai daerah ikut serta. ”Sekarang tersaring 1.537 peserta yang tampil di final,” terang Fachri kemarin.

Dia menuturkan, soal yang diujikan kemarin memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi. Ini karena soalsoal itu dipersiapkan untuk menjaring peserta terbaik yang akan bersaing di kompetisi matematika tingkat internasional. ”Bagi para pemenang di masing- masing kelas selain mendapatkan medali dan trofi, juga akan mendapatkan voucher Rp1 juta untuk keberangkatan lomba International Mathematics Contest( IMC) di Singapura,” katanya.

Ketua sekaligus pendiri KPM Ridwan Saputra mengatakan, sejak 2001, KPM sudah menghasilkan 1.000-an peserta didik. Sebagian besar dari mereka mendapatkan beasiswa dan telah diikutkan olimpiade tingkat internasional. Dia melanjutkan, selain rutin menggelar KMNR, pihaknya juga telah merealisasikan proyek percontohan Kampung Matematika di Desa Laladon, Ciomas, Kabupaten Bogor.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengapresiasi penyelenggaraan KMNR. Anies berharap kompetisi tersebut menjadi ajang bagi siswa untuk mengasah kecerdasan, sekaligus melatih kejujuran.

”Jadi dari kompetisi ini yang dilihat adalah kejujurannya, karena jujur adalah hal penting yang harus ditanamkan kepada siswa sejak dini. Kejujuran akan membentuk karakter di masa depan,” kata Anies saat menyampaikan sambutan. Mantan rektor Universitas Paramadina ini menilai kompetisi KMNR salah satu program pembelajaran yang menarik karena didasari keikhlasan luar biasa. Para relawan tidak dibayar untuk mendampingi anak-anak dalam belajar matematika.

”KMNR ini bisa menjadi contoh bagaimana pendidikan itu harus menjadi gerakan dan bukan sekedar program pemerintah,” kata mantan Deputi Tim Transisi Jokowi-JK ini.

Haryudi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6520 seconds (0.1#10.140)