Najib Razak Jawab Kritik Mahathir

Sabtu, 11 April 2015 - 11:20 WIB
Najib Razak Jawab Kritik Mahathir
Najib Razak Jawab Kritik Mahathir
A A A
KUALA LUMPUR - Setelah cukup lama tidak bereaksi, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak akhirnya menjawab kritik tajam yang dilontarkan mantan PM Mahathir Mohamad.

Belum lama ini, melalui blognya, chedet.cc , Mahathir menuduh ada kesalahan pengelolaan keuangan negara sehingga menimbulkan utang besar melalui dana investasi perusahaan 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan pembelian jet pribadi VVIP .

Tidak hanya itu, Mahathir juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai masa depan masa Organisasi Persatuan Bangsa Melayu (UMNO) dan koalisi Barisan Nasional (BN) dalam pemilu ke-14 yang akan digelar pada 2018. Menurut Mahathir, Najib masih diselimuti berbagai isu kontroversial.

Hallain yang membuat publik Malaysia bertanya-tanya terkait kritik Mahathir, yaitu dugaan keterlibatan Najib dalam pembunuhan model Mongolia, Altantuya Shaariibuu. ”Ada begitu banyak skandal di sekitarnya (Najib) sekarang. Popularitasnya saat ini bahkan lebih rendah dari saat pertama kali dia memimpin BN pada 2013 silam,” ungkap Mahathir dilansir Reuters .

Menanggapi serangan seniornya tersebut, Najib mengatakan bahwa mengenai 1MDB, pihaknya sudah menyerahkan semuanya kepada auditor publik untuk menyelidiki apakah ada penipuan atau uang negara yang dipakai untuk membiayai bisnis film putra angkatnya. Najib menegaskan, dirinya tidak akan segan untuk mengambil tindakan tegas kepada setiap orang yang bersalah dalam kasus ini.

Sayangnya, Najib tidak merinci kapan hasil penyelidikan akan diketahui. Mengenai kasus pembunuhan model Mongolia Altantuya Shaariibuu, Najib menegaskan bahwa dirinya telah tiga kali bersumpah dengan Alquran bahwa dia tidak pernah bertemu dengan sang model dan dia tidak terlibat dengan pembunuhan itu.

Dia juga mempertanyakan mengapa orang sekarang mempertanyakan integritas pengadilan. ”Tidak ada bukti sama sekali untuk mengatakan saya mengetahui soal Altantuya. Tidak ada foto, tidak ada tulisan, tidak ada saksi, dan polisi telah menyelidiki hal itu,” katanya.

Dalam kasus ini, dua mantan pengawal Najib dijatuhi hukuman mati. Mereka mengaku bertindak atas perintah seseorang. Pertanyaan besar pun menyeruak mengenai siapa yang memerintahkan pembunuhan itu dan apa motif mereka sehingga tidak pernah terungkap. Tuduhan ini berawal sejak 2002 ketika Najib masih menjabat sebagai menteri pertahanan membeli kapal selam buatan Prancis.

Dalam pembelian ini diduga ada praktik suap oleh pejabat Malaysia. Namun, pemerintah membantahnya. Altantuya Shaariibuu, seorang wanita Mongolia yang konon bertindak sebagai penerjemah dalam negosiasi, akhirnya tewas pada 2006 dan tubuhnya diledakkan.

Kecurigaan pun muncul selama bertahun-tahun bahwa Altantuya dibunuh untuk menutupi kasus suap tersebut. ”Orang-orang bertanya siapa yang memberi perintah, ini melibatkan nyawa manusia. Akan kejam jika (pengawal) mati hanya untuk melaksanakan perintah,” tulis Mahathir.

Najib yang berkomentar dalam wawancara di sebuah televisi nasional mengakui bahwa tidak ada orang yang sempurna dan setiap orang memiliki kekurangan. Pihaknya juga tetap akan terbuka untuk menerima kritik. Namun, dia mengimbau masyarakat untuk tidak berlebihan dalam menanggapi politisasi isu-isu yang bisa merugikan kepentingan negara.

Najib menegaskan bahwa tuduhan yang disampaikan Mahathir merupakan opini pribadi. Namun, tanggapan yang dia berikan bukan bermaksud untuk menjawab kritik satu orang, melainkan sebagai jawaban kepada rakyat dan partai yang dipimpinnya.

Ananda nararya
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5190 seconds (0.1#10.140)