Petugas Pengatur Lalu Lintas Udara Mogok Massal
A
A
A
PARIS - Ratusan penerbangan dari dan ke Prancis terpaksa dibatalkan karena para petugas pengatur lalu lintas udara Prancis menggelar mogok massal selama dua hari.
Mereka menuntut perbaikan kondisi pekerjaan dan jika tidak dipenuhi akan digelar aksi mogok massal yang lebih lama. Otoritas Penerbangan Sipil Prancis meminta maskapai penerbangan untuk membatalkan 40% penerbangan mereka di Bandara Charles de Gaulle.
”Kita memperingatkan ada kekacauan (penerbangan) di seluruh Prancis. Kita meminta maskapai untuk membatalkan separuh penerbangan pada Kamis (hari ini),” demikian keterangan Otoritas Penerbangan Sipil Prancis, kemarin, dikutip AFP.
Aliansi Pengatur Lalu Lintas Penerbangan Prancis (SNCTA) menyerukan mogok dua hari menyusul perselisihan seputar tuntutan kondisi kerja yang lebih baik serta perbaikan kondisi pensiun. ”Pemogokan ini akan berdampak besar dengan ada gangguan terhadap penerbangan di Prancis,” demikian keterangan SNCTA, dilansir BBC .
Badan Penerbangan Prancis menyatakan perselisihan melibatkan syarat-syarat untuk meningkatkan usia pensiun dari 57 ke 59 tahun. Maskapai penerbangan utama Prancis, Air France, menyatakan penerbangan jarak jauh tak akan terpengaruh. Mereka juga menjamin 60% penerbangan jarak jauh dari Bandara Charles de Gaulle, Paris, masih bisa beroperasi.
Para calon penumpang diharapkan menghubungi pihak maskapai penerbangan untuk informasi lebih lanjut. ”Kita memperingatkan ada gangguan sangat luar biasa terhadap jadwal penerbangan. Paling terkena dampak adalah penerbangan jarak menengah dan pendek,” kata juru bicara Air France dalam keterangan resminya.
Namun, Air France tidak dapat menyebutkan berapa banyak jumlah penerbangan yang dibatalkan dan ditunda. Asosiasi Penerbangan Prancis (FNAM) mengkritik mogok massal itu. Sedangkan Menteri Transportasi Prancis Alain Vidalies mengaku kecewa dengan sikap SNCTAyangmenyerukanmogok massal.
”Saya akan menggelar pertemuan pada 13 April mendatang untuk membahas sektor (pekerja pengatur lalu lintas penerbangan udara),” tuturnya.
Andika hendra m
Mereka menuntut perbaikan kondisi pekerjaan dan jika tidak dipenuhi akan digelar aksi mogok massal yang lebih lama. Otoritas Penerbangan Sipil Prancis meminta maskapai penerbangan untuk membatalkan 40% penerbangan mereka di Bandara Charles de Gaulle.
”Kita memperingatkan ada kekacauan (penerbangan) di seluruh Prancis. Kita meminta maskapai untuk membatalkan separuh penerbangan pada Kamis (hari ini),” demikian keterangan Otoritas Penerbangan Sipil Prancis, kemarin, dikutip AFP.
Aliansi Pengatur Lalu Lintas Penerbangan Prancis (SNCTA) menyerukan mogok dua hari menyusul perselisihan seputar tuntutan kondisi kerja yang lebih baik serta perbaikan kondisi pensiun. ”Pemogokan ini akan berdampak besar dengan ada gangguan terhadap penerbangan di Prancis,” demikian keterangan SNCTA, dilansir BBC .
Badan Penerbangan Prancis menyatakan perselisihan melibatkan syarat-syarat untuk meningkatkan usia pensiun dari 57 ke 59 tahun. Maskapai penerbangan utama Prancis, Air France, menyatakan penerbangan jarak jauh tak akan terpengaruh. Mereka juga menjamin 60% penerbangan jarak jauh dari Bandara Charles de Gaulle, Paris, masih bisa beroperasi.
Para calon penumpang diharapkan menghubungi pihak maskapai penerbangan untuk informasi lebih lanjut. ”Kita memperingatkan ada gangguan sangat luar biasa terhadap jadwal penerbangan. Paling terkena dampak adalah penerbangan jarak menengah dan pendek,” kata juru bicara Air France dalam keterangan resminya.
Namun, Air France tidak dapat menyebutkan berapa banyak jumlah penerbangan yang dibatalkan dan ditunda. Asosiasi Penerbangan Prancis (FNAM) mengkritik mogok massal itu. Sedangkan Menteri Transportasi Prancis Alain Vidalies mengaku kecewa dengan sikap SNCTAyangmenyerukanmogok massal.
”Saya akan menggelar pertemuan pada 13 April mendatang untuk membahas sektor (pekerja pengatur lalu lintas penerbangan udara),” tuturnya.
Andika hendra m
(bhr)