Tanpa Tilang, Polisi Hanya Tegur Pelanggar
A
A
A
JAKARTA - Lima hari sudah Operasi Simpatik Jaya 2015 digelar oleh Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya.
Dalam operasi ini tidak ada pengendara yang ditilang. Sebanyak 1.677 pelanggar hanya dikenakan sanksi teguran. Selama operasi, Ditlantas mencatat kecelakaan terjadi 5 kali, di mana 1 orang meninggal, 1 orang luka berat, dan 4 lainnya luka ringan.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan, sampai saat ini belum ada yang ditilang karena pihaknya lebih banyak mengedepankan upaya preemtif dan persuasif. Tindakan preemtif di antaranya menggencarkan sosialisasi di media massa, tempat keramaian, dan lokasi rawan pelanggaran lalu lintas.
”Dalam sosialisasi ini kita juga memasang 388 spanduk, menyebarkan 548 leaflet dan 116 stiker,” ujarnya kemarin. Ditlantas Polda Metro Jaya juga terus menggalakkan program nasional keamanan lalu lintas seperti Polisi Sahabat Anak, Cara Aman Sekolah, dan Pramuka Saka Bhayangkara Krida Lalu Lintas.
Kemudian, pihaknya meluncurkan program safety riding and driving dan kampanye keselamatan berlalulintas dengan didukung 1.929 personel untuk pengaturan, 1.117 personel untuk penjagaan, 56 personel untuk pengawalan, serta 672 personel patroli.
Di tempat lain, Ditlantas dan jajaran Satuan Lalu Lintas Wilayah menggelar upaya persuasif dalam rangka Operasi Simpatik Jaya 2015 di Satuan Administrasi Satu Atap (Samsat) Jakarta Barat dengan membagikan helm kepada pengendara sepeda motor. ”Pemberian helm secara cuma-cuma ini berlaku selama pelaksanaan Operasi Simpatik Jaya dengan penentuan hari secara acak,” kata Kasie STNK Samsat Jakarta Barat AKP Doni.
Setiap harinya Samsat menyediakan lima helm gratis untuk pengendara sepeda motor. Pemberian helm ini untuk menyosialisasikan penggunaan helm berstandar nasional. ”Khusus untuk wajib pajak kendaraan motor akan kita cek terlebih dahulu kelengkapan kendaraannya seperti spion, lampu sein menyala dengan baik, dan rem juga berfungsi dengan baik,” ucapnya.
Menurut dia, pemberian helm gratis ini upaya pihaknya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara. ”Kegiatan ini jangan dilihat besar-kecilnya hadiah, tapi lihat maksud dan tujuan yaitu mengimbau masyarakat pengguna jalan agar lebih tertib di jalan dan selalu mengutamakan keselamatan,” ucap Doni.
Sebagai upaya mendukung Operasi Simpatik Jaya, Samsat Jakarta Barat juga membagikan stiker yang berisi pesan-pesan keselamatan berlalu lintas dan pelopor tertib berlalu lintas kepada para pengendara baik sepeda motor maupun mobil.
Helmi syarif
Dalam operasi ini tidak ada pengendara yang ditilang. Sebanyak 1.677 pelanggar hanya dikenakan sanksi teguran. Selama operasi, Ditlantas mencatat kecelakaan terjadi 5 kali, di mana 1 orang meninggal, 1 orang luka berat, dan 4 lainnya luka ringan.
Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono mengatakan, sampai saat ini belum ada yang ditilang karena pihaknya lebih banyak mengedepankan upaya preemtif dan persuasif. Tindakan preemtif di antaranya menggencarkan sosialisasi di media massa, tempat keramaian, dan lokasi rawan pelanggaran lalu lintas.
”Dalam sosialisasi ini kita juga memasang 388 spanduk, menyebarkan 548 leaflet dan 116 stiker,” ujarnya kemarin. Ditlantas Polda Metro Jaya juga terus menggalakkan program nasional keamanan lalu lintas seperti Polisi Sahabat Anak, Cara Aman Sekolah, dan Pramuka Saka Bhayangkara Krida Lalu Lintas.
Kemudian, pihaknya meluncurkan program safety riding and driving dan kampanye keselamatan berlalulintas dengan didukung 1.929 personel untuk pengaturan, 1.117 personel untuk penjagaan, 56 personel untuk pengawalan, serta 672 personel patroli.
Di tempat lain, Ditlantas dan jajaran Satuan Lalu Lintas Wilayah menggelar upaya persuasif dalam rangka Operasi Simpatik Jaya 2015 di Satuan Administrasi Satu Atap (Samsat) Jakarta Barat dengan membagikan helm kepada pengendara sepeda motor. ”Pemberian helm secara cuma-cuma ini berlaku selama pelaksanaan Operasi Simpatik Jaya dengan penentuan hari secara acak,” kata Kasie STNK Samsat Jakarta Barat AKP Doni.
Setiap harinya Samsat menyediakan lima helm gratis untuk pengendara sepeda motor. Pemberian helm ini untuk menyosialisasikan penggunaan helm berstandar nasional. ”Khusus untuk wajib pajak kendaraan motor akan kita cek terlebih dahulu kelengkapan kendaraannya seperti spion, lampu sein menyala dengan baik, dan rem juga berfungsi dengan baik,” ucapnya.
Menurut dia, pemberian helm gratis ini upaya pihaknya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berkendara. ”Kegiatan ini jangan dilihat besar-kecilnya hadiah, tapi lihat maksud dan tujuan yaitu mengimbau masyarakat pengguna jalan agar lebih tertib di jalan dan selalu mengutamakan keselamatan,” ucap Doni.
Sebagai upaya mendukung Operasi Simpatik Jaya, Samsat Jakarta Barat juga membagikan stiker yang berisi pesan-pesan keselamatan berlalu lintas dan pelopor tertib berlalu lintas kepada para pengendara baik sepeda motor maupun mobil.
Helmi syarif
(bhr)