Sopir Taksi Gagalkan Perampokan Tiga Remaja Mabuk
A
A
A
JAKARTA - Seorang sopir taksi menggagalkan aksi perampokan yang dilakukan tiga remaja mabuk di kawasan CNI, Kembangan, Jakarta Barat, Sabtu (4/4).
Saat itu Rendy, 19, Zainal Saputra, 22, dan Sendy Firmansyah, 18, naik taksi putih yang dikemudikan Edi Suwito, 30, dari Jalan Raya Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat menuju Kembangan. Setibanya di sekitar CNI, dua dari tiga pelaku yakni Sendy dan Rendy yang duduk di kursi belakang menodongkan sejenis pisau dapur ke arah Edi.
Namun, korban yang ahli pencak silat ini langsung melakukan jurusnya dan merampas pisau. Keberanian korban membuat ketiganya kabur meninggalkan taksi. ”Tiga pelaku kemudian dikejar sama Edi dan warga dengan menggunakan sepeda motor. Dua pelaku ditangkap, sedangkan satu pelaku yakni Rendy melarikan diri,” ujar Kapolsek Kembangan Kompol Sukatma kemarin.
Atas perbuatan itu, polisi menjerat Sendy dan Zainal dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara. Di sel tahanan Polsek Kembangan, Zainal mengungkapkan, rencana perampokan itu gagasan Rendy. Tak hanya berniat merampas harta si sopir, mereka juga akan membawa kabur taksi. ”Ajakan si Rendy itu, nyari duit yuk . Kita ngerampok taksi aje ,” kata Zainal.
Usai merampas, Rendy akan mengurus hasil perampokan tersebut. Rencananya sopir taksi dibuang di suatu tempat. ”Pokoknya, kata Rendy, kita ambil saja dulu taksinya. Kalau soal jual mah, urusan gampang,” ujar pedagang Kebab ini yang diajak Rendy lantaran bisa mengemudikan mobil.
Menurut pelaku lain, Sendy, hasutan sepupunya itu masuk akal. Merampok taksi lebih gampang daripada mobil pribadi. Selain dapat menumpang, dengan beranggotakan tiga orang, sopir mudah dilumpuhkan. Jika berhasil, tiga remaja ini sepakat membagi rata hasil penjualan taksi.
Rencananya Zainal akan menggunakan untuk memenuhi kebutuhan seharihari, sedangkan Sendy buat berfoya-foya. ”Kita lagi mabuk, makanya kita ngikut saja. Itu juga baru pertama kali takutnya setengah mati. Pas korban melawan kita kabur,” kata Sendy.
Di tempat terpisah, aksi penembakan dilakukan pelaku pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Polres Jakarta Barat. Warga setempat, Waryono, 41, mengalami luka tembak di betis sebelah kanan oleh pelaku yang diduga memakai senjata api rakitan.
Ditemui di Gang Buntu No 2, Jalan Hemat, Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, kemarin, Waryono menuturkan kejadian itu bermula saat dirinya hendak menggagalkan pencurian sepeda motor Yamaha Vixion milik temannya, Sarpi, 43. ”Sarpi lihat empat pelaku, tapi dia diancam sambil ditodong pistol. Sarpi masuk rumah lalu berteriak, itu yang membuat saya spontan keluar rumah,” ungkap Waryono.
Dia langsung ditodong pistol oleh satu dari empat pelaku. Mendapat todongan tersebut, dia merespons dengan berjongkok. Tak lama kemudian, pelaku berperawakan kurus yang mengenakan kaus putih dan celana pendek itu langsung meletuskan senjata api dari jarak sekitar lima meter.
Letusan tersebut membuat korban mengalami luka tembak sehingga harus dibawa ke RS Sumber Waras, Grogol. ”Ada empat pelaku, dua orang naik Jupiter MX biru putih dan dua lainnya naik sepeda motor matik warna merah,” kata pria asal Purbalingga, Jawa Tengah itu.
Usai menembak Waryono, pelaku kemudian mengacungkan senjata apinya ke atas dan kembali meletuskan tembakan. Warga yang berusaha mendekat berhamburan untuk menyelamatkan diri.
Tak hanya Waryono, ketua RT setempat, Marzuki Derani, 62, juga mendapatkan perlakuan serupa. Pelaku berperawakan kurus itu sempat menodongkan senjata api ke korban dari jarak sekitar tiga meter. Meski demikian, nasib Marzuki sedikit beruntung karena pelaku tidak melepaskan tembakan. ”Saya hanya terdiam dan ketakutan,” kata Marzuki.
Hingga kini kasus tersebut dalam penyidikan Polsek Tanjung Duren. ”Kami masih kejar empat pelakunya,” ucap Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Maryadi.
Yan yusuf
Saat itu Rendy, 19, Zainal Saputra, 22, dan Sendy Firmansyah, 18, naik taksi putih yang dikemudikan Edi Suwito, 30, dari Jalan Raya Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat menuju Kembangan. Setibanya di sekitar CNI, dua dari tiga pelaku yakni Sendy dan Rendy yang duduk di kursi belakang menodongkan sejenis pisau dapur ke arah Edi.
Namun, korban yang ahli pencak silat ini langsung melakukan jurusnya dan merampas pisau. Keberanian korban membuat ketiganya kabur meninggalkan taksi. ”Tiga pelaku kemudian dikejar sama Edi dan warga dengan menggunakan sepeda motor. Dua pelaku ditangkap, sedangkan satu pelaku yakni Rendy melarikan diri,” ujar Kapolsek Kembangan Kompol Sukatma kemarin.
Atas perbuatan itu, polisi menjerat Sendy dan Zainal dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara. Di sel tahanan Polsek Kembangan, Zainal mengungkapkan, rencana perampokan itu gagasan Rendy. Tak hanya berniat merampas harta si sopir, mereka juga akan membawa kabur taksi. ”Ajakan si Rendy itu, nyari duit yuk . Kita ngerampok taksi aje ,” kata Zainal.
Usai merampas, Rendy akan mengurus hasil perampokan tersebut. Rencananya sopir taksi dibuang di suatu tempat. ”Pokoknya, kata Rendy, kita ambil saja dulu taksinya. Kalau soal jual mah, urusan gampang,” ujar pedagang Kebab ini yang diajak Rendy lantaran bisa mengemudikan mobil.
Menurut pelaku lain, Sendy, hasutan sepupunya itu masuk akal. Merampok taksi lebih gampang daripada mobil pribadi. Selain dapat menumpang, dengan beranggotakan tiga orang, sopir mudah dilumpuhkan. Jika berhasil, tiga remaja ini sepakat membagi rata hasil penjualan taksi.
Rencananya Zainal akan menggunakan untuk memenuhi kebutuhan seharihari, sedangkan Sendy buat berfoya-foya. ”Kita lagi mabuk, makanya kita ngikut saja. Itu juga baru pertama kali takutnya setengah mati. Pas korban melawan kita kabur,” kata Sendy.
Di tempat terpisah, aksi penembakan dilakukan pelaku pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Polres Jakarta Barat. Warga setempat, Waryono, 41, mengalami luka tembak di betis sebelah kanan oleh pelaku yang diduga memakai senjata api rakitan.
Ditemui di Gang Buntu No 2, Jalan Hemat, Kelurahan Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat, kemarin, Waryono menuturkan kejadian itu bermula saat dirinya hendak menggagalkan pencurian sepeda motor Yamaha Vixion milik temannya, Sarpi, 43. ”Sarpi lihat empat pelaku, tapi dia diancam sambil ditodong pistol. Sarpi masuk rumah lalu berteriak, itu yang membuat saya spontan keluar rumah,” ungkap Waryono.
Dia langsung ditodong pistol oleh satu dari empat pelaku. Mendapat todongan tersebut, dia merespons dengan berjongkok. Tak lama kemudian, pelaku berperawakan kurus yang mengenakan kaus putih dan celana pendek itu langsung meletuskan senjata api dari jarak sekitar lima meter.
Letusan tersebut membuat korban mengalami luka tembak sehingga harus dibawa ke RS Sumber Waras, Grogol. ”Ada empat pelaku, dua orang naik Jupiter MX biru putih dan dua lainnya naik sepeda motor matik warna merah,” kata pria asal Purbalingga, Jawa Tengah itu.
Usai menembak Waryono, pelaku kemudian mengacungkan senjata apinya ke atas dan kembali meletuskan tembakan. Warga yang berusaha mendekat berhamburan untuk menyelamatkan diri.
Tak hanya Waryono, ketua RT setempat, Marzuki Derani, 62, juga mendapatkan perlakuan serupa. Pelaku berperawakan kurus itu sempat menodongkan senjata api ke korban dari jarak sekitar tiga meter. Meski demikian, nasib Marzuki sedikit beruntung karena pelaku tidak melepaskan tembakan. ”Saya hanya terdiam dan ketakutan,” kata Marzuki.
Hingga kini kasus tersebut dalam penyidikan Polsek Tanjung Duren. ”Kami masih kejar empat pelakunya,” ucap Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Maryadi.
Yan yusuf
(ftr)