Pelajar SMA Tewas Dibacok
Senin, 06 April 2015 - 11:22 WIB
Pelajar SMA Tewas Dibacok
A
A
A
BOGOR - David Herdiansyah, 16, pelajar SMA, tewas dibacok tiga remaja tak dikenal di depan minimarket di Perumahan Cilebut 2, Sukaraja, Kabupaten Bogor, pukul 03.00 WIB, kemarin.
Saat itu korban seusai membeli obat dari minimarket, tiba-tiba didatangi tiga remaja membawa celurit yang langsung membacok kepala korban hingga luka parah. Korban sempat dibawa ke klinik terdekat oleh rekan-rekannya. Namun di tengah perjalanan, korban meninggal dunia.
Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Supendi, 45, orang tua korban, mengatakan anaknya sengaja ke minimarket untuk membeli obat. ”Saya nunggu anak saya kok enggak pulangpulang. Tiba-tiba ada kabar anak saya terluka bersimbah darah di depan minimarket,” ucapnya.
Selama ini anaknya tidak pernah cerita dengan pihak keluarga jika mempunyai masalah. ”Saya perhatikan hubungan dengan rekanrekannya baik, enggak pernah terdengar berkelahi,” sambungnya.
Kapolsek Sukaraja Kompol Hida Tjahjono mengungkapkan, beberapa jam setelah kejadian, polisi berhasil meringkus tiga pelaku, salah satunya FT, 15, pelajar SMP. ”Para pelaku teridentifikasi masih berstatus pelajar setelah kami menyita kamera pengintai/ CCTV milik minimarket. Kami juga mengamankan barang bukti berupa 2 celurit dan 2 sepeda motor,” ujarnya.
Berdasarkan hasil visum luar dan penyidikan sementara, korban meninggal karena mengalami luka parah dan banyak mengeluarkan darah. Korban menderita luka bacokan dan luka tusukan di bagian rusuk sebelah kanan serta kiri. Hingga kini, para pelaku masih diperiksa penyidik Polsek Sukaraja. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan, para pelaku akan dijerat Pasal 170 ayat 3 dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.
”Karena pelajar rata-rata masih di bawah umur maka akan kami tangani sebaik- baiknya, sebab kasus ini sudah menelan korban jiwa,” kata Hida.
Haryudi
Saat itu korban seusai membeli obat dari minimarket, tiba-tiba didatangi tiga remaja membawa celurit yang langsung membacok kepala korban hingga luka parah. Korban sempat dibawa ke klinik terdekat oleh rekan-rekannya. Namun di tengah perjalanan, korban meninggal dunia.
Jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut. Supendi, 45, orang tua korban, mengatakan anaknya sengaja ke minimarket untuk membeli obat. ”Saya nunggu anak saya kok enggak pulangpulang. Tiba-tiba ada kabar anak saya terluka bersimbah darah di depan minimarket,” ucapnya.
Selama ini anaknya tidak pernah cerita dengan pihak keluarga jika mempunyai masalah. ”Saya perhatikan hubungan dengan rekanrekannya baik, enggak pernah terdengar berkelahi,” sambungnya.
Kapolsek Sukaraja Kompol Hida Tjahjono mengungkapkan, beberapa jam setelah kejadian, polisi berhasil meringkus tiga pelaku, salah satunya FT, 15, pelajar SMP. ”Para pelaku teridentifikasi masih berstatus pelajar setelah kami menyita kamera pengintai/ CCTV milik minimarket. Kami juga mengamankan barang bukti berupa 2 celurit dan 2 sepeda motor,” ujarnya.
Berdasarkan hasil visum luar dan penyidikan sementara, korban meninggal karena mengalami luka parah dan banyak mengeluarkan darah. Korban menderita luka bacokan dan luka tusukan di bagian rusuk sebelah kanan serta kiri. Hingga kini, para pelaku masih diperiksa penyidik Polsek Sukaraja. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatan, para pelaku akan dijerat Pasal 170 ayat 3 dan Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup.
”Karena pelajar rata-rata masih di bawah umur maka akan kami tangani sebaik- baiknya, sebab kasus ini sudah menelan korban jiwa,” kata Hida.
Haryudi
(ftr)
