Menkumham Anggap Skenario Jatuhkan Jokowi Provokasi Politik
A
A
A
JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly menilai politikus Partai Golkar, Bambang Soesatyo telah melakukan provokasi politik terhadapnya.
Yasonna mengatakan hal tersebut menanggapi pernyataan Bambang yang menyebutnya bagian dari kelompok yang ingin menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Itu provokokasi politik," kata Yasonna di Menteng, Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Dia menegaskan apa yang diucapkan Bambang adalah sesuatu yang tidak benar. "Enggak benar itu," ucapnya singkat.
Bambang mencurigai Yasonna bagian dari kelompok tertentu yang sedang menjalankan skenario untuk menurunkan Presiden Jokowi di tengah jalan.
"Jujur saya curiga Yasonna menjadi bagian dari gerakan kelompok tertentu yang tengah menjalankan skenario busuk menjatuhkan presiden di tengah jalan," kata Bambang melalui pesan singkat, Minggu (5/4/2014).
Anggota Komisi III DPR ini mencium aroma skenario yang terorganisasi untuk menyerang Presiden Jokowi melalui orang-orang di sekitarnya.
Salah satunya yakni dari sisi politik dengan menciptakan turbulensi di parlemen melalui pertikaian partai politik agar menimbulkan kegaduhan yang pada akhirnya memunculkan antipati terhadap Presiden.
Yasonna mengatakan hal tersebut menanggapi pernyataan Bambang yang menyebutnya bagian dari kelompok yang ingin menjatuhkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Itu provokokasi politik," kata Yasonna di Menteng, Jakarta, Minggu (5/4/2015).
Dia menegaskan apa yang diucapkan Bambang adalah sesuatu yang tidak benar. "Enggak benar itu," ucapnya singkat.
Bambang mencurigai Yasonna bagian dari kelompok tertentu yang sedang menjalankan skenario untuk menurunkan Presiden Jokowi di tengah jalan.
"Jujur saya curiga Yasonna menjadi bagian dari gerakan kelompok tertentu yang tengah menjalankan skenario busuk menjatuhkan presiden di tengah jalan," kata Bambang melalui pesan singkat, Minggu (5/4/2014).
Anggota Komisi III DPR ini mencium aroma skenario yang terorganisasi untuk menyerang Presiden Jokowi melalui orang-orang di sekitarnya.
Salah satunya yakni dari sisi politik dengan menciptakan turbulensi di parlemen melalui pertikaian partai politik agar menimbulkan kegaduhan yang pada akhirnya memunculkan antipati terhadap Presiden.
(dam)