Kopilot Germanwings Teliti Cara Bunuh Diri
A
A
A
BERLIN - Kopilot Germanwings, Andreas Lubitz, yang sengaja menabrakkan pesawatnya ke pegunungan Alpen Prancis, ternyata melakukan riset tentang cara bunuh diri.
Temuan itu dikuatkan hasil penyelidikan rekaman data penerbangan atau kotak hitam kedua juga mengindikasikan kalau Lubitz memang sengaja menjatuhkan pesawat yang dikendalikannya. Jaksa penuntut di Dusseldorf, Jerman, mengatakan bahwa Andreas Lubitz melakukan pencarian tentang metode dan berbagai cara untuk melakukan bunuh diri melalui situs internet.
”Dia (Lubitz) juga mencari informasi terkait pintu kokpit dan tindakan pengamanan diri,” kata Jaksa Christoph Kumpa, dikutip BBC . Kepastian informasi itu setelah aparat penyidik memeriksa komputer tablet milik Lubitz yang disita di tempat tinggalnya di Dusseldorf. Penelusuran informasi itu masih tercatat dalam catatan penjelajahan internet yang masih belum dihapus sedang kata kunci untuk pencarian yang digunakannya antara 16 hingga 23 Maret 2015.
Sementara penyidik kecelakaan Germanwings di Prancis, BEA, kemarin mengungkapkan, berdasarkan data kotak hitam kedua atau rekaman data penerbangan, mengindikasikan kopilot memang sengaja menabrakkan pesawat pada 24 Maret silam. ”Data menunjukkan, pilot di kokpit menggunakan penerbangan otomatis saat kondisi pesawat turun hingga ketinggian 100 kaki,” demikian keterangan BEA.
Para penyidik memaparkan, kopilot mengubah pola penerbangan otomatis untuk meningkatkan kecepatan pesawat. Informasi valid itu mengonfirmasi dugaan kalau Lubitz memang sengaja menabrakkan pesawat yang menewaskan 150 orang penumpang dan awak kabin. Otoritas Prancis menemukan rekaman data penerbangan pada Kamis (2/4) lalu setelah melakukan pencarian selama enam hari di lereng Pegunungan Alpen.
Kotak hitam kedua itu yang tertanam di lembah pegunungan langsung dikirim ke Paris pada Kamis malam. Para penyidik memulai menganalisis data di dalam kotak hitam itu secepatnya. ”Pekerjaan dilanjutkan untuk menentukan rangkaian peristiwa selama penerbangan,” demikian keterangan BEA.
Sebelumnya hasil penyelidikan kotak hitam pertama menunjukkan, kopilot berusia 27 tahun itu mengunci kokpit saat kapten pesawat keluar. Lubitz juga tidak membukakan pintu saat pilot meminta masuk ke ruang kendali pesawat. Bahkan, pilot terpaksa menggunakan kapak untuk membuka pintu kokpit.
Andika hendra m
Temuan itu dikuatkan hasil penyelidikan rekaman data penerbangan atau kotak hitam kedua juga mengindikasikan kalau Lubitz memang sengaja menjatuhkan pesawat yang dikendalikannya. Jaksa penuntut di Dusseldorf, Jerman, mengatakan bahwa Andreas Lubitz melakukan pencarian tentang metode dan berbagai cara untuk melakukan bunuh diri melalui situs internet.
”Dia (Lubitz) juga mencari informasi terkait pintu kokpit dan tindakan pengamanan diri,” kata Jaksa Christoph Kumpa, dikutip BBC . Kepastian informasi itu setelah aparat penyidik memeriksa komputer tablet milik Lubitz yang disita di tempat tinggalnya di Dusseldorf. Penelusuran informasi itu masih tercatat dalam catatan penjelajahan internet yang masih belum dihapus sedang kata kunci untuk pencarian yang digunakannya antara 16 hingga 23 Maret 2015.
Sementara penyidik kecelakaan Germanwings di Prancis, BEA, kemarin mengungkapkan, berdasarkan data kotak hitam kedua atau rekaman data penerbangan, mengindikasikan kopilot memang sengaja menabrakkan pesawat pada 24 Maret silam. ”Data menunjukkan, pilot di kokpit menggunakan penerbangan otomatis saat kondisi pesawat turun hingga ketinggian 100 kaki,” demikian keterangan BEA.
Para penyidik memaparkan, kopilot mengubah pola penerbangan otomatis untuk meningkatkan kecepatan pesawat. Informasi valid itu mengonfirmasi dugaan kalau Lubitz memang sengaja menabrakkan pesawat yang menewaskan 150 orang penumpang dan awak kabin. Otoritas Prancis menemukan rekaman data penerbangan pada Kamis (2/4) lalu setelah melakukan pencarian selama enam hari di lereng Pegunungan Alpen.
Kotak hitam kedua itu yang tertanam di lembah pegunungan langsung dikirim ke Paris pada Kamis malam. Para penyidik memulai menganalisis data di dalam kotak hitam itu secepatnya. ”Pekerjaan dilanjutkan untuk menentukan rangkaian peristiwa selama penerbangan,” demikian keterangan BEA.
Sebelumnya hasil penyelidikan kotak hitam pertama menunjukkan, kopilot berusia 27 tahun itu mengunci kokpit saat kapten pesawat keluar. Lubitz juga tidak membukakan pintu saat pilot meminta masuk ke ruang kendali pesawat. Bahkan, pilot terpaksa menggunakan kapak untuk membuka pintu kokpit.
Andika hendra m
(bbg)