Kapal Karam, 54 Awak Tewas

Jum'at, 03 April 2015 - 08:55 WIB
Kapal Karam, 54 Awak Tewas
Kapal Karam, 54 Awak Tewas
A A A
MOSKOW - Kapal nelayan Rusia, Dalniy Vostok, tenggelam di Laut Okhotsk kawasan perairan Kamchatka, Timur Jauh Rusia, Rabu (1/4) malam waktu setempat atau kemarin pagi WIB.

Dari total 132 awak, 54 orang tewas, 63 selamat, dan 15 lainnya belum ditemukan. Juru Bicara Kementerian Kedaruratan Rusia Tatyana Yukhmanova mengatakan, para korban selamat masih menunggu prosesevakuasi. Lambatnya evakuasi karena helikopter gagal menjemput mereka pada upaya penyelamatan pertama lantaran kehabisan bahan bakar.

”Sembilan orang kritis, beberapa orang pingsan, dan sejumlah awak lainnya masih shock dengan kejadian itu. Meskipun mengenakan pakaian selam, mereka menderita hipotermia karena suhu air mencapai nol derajat Celsius,” ujar Yukhmanova, dilansir AFP. Dia menegaskan, upaya penyelamatan para korban terus dilakukan sampai hari menjelang gelap (tadi malam) dengan melibatkan 1.300 orang penyelamat, 26 kapal, dan helikopter.

Para awak yang dalam kondisi kritis dibawa helikopter menuju Magadan, kota pelabuhan di Rusia, guna menjalani perawatan intensif. Sementara korban lainnya menunggu kedatangan kapal besar yang sudah dilengkapi peralatan rumah sakit. Komite Investigasi Rusia juga sudah merilis penyelidikan atas insiden ini.

Salah satunya terdapat dugaan pelanggaran aturan keselamatan, yaitu kelebihan kapasitas penyimpanan kargo. ”Berdasarkan informasi sementara, kapal karam tersebut mengangkut 100 ton pukat pancing,” ujar Wakil Kepala Daerah Kamchatka Sergei Khabarov, seperti dilansir Kantor Berita Rusia, TASS.

Kapal pukat seberat 5.700 ton dengan panjang 104 m milik Magellan LLC itu berlayar dari Pelabuhan Vladivostok sejak 3 Januari lalu. Kapal Dalniy Vostok tersebut memuat lebih dari 132 awak, 78 di antaranya warga negara Rusia, sementara 54 sisanya berasal dari Latvia, Ukraina, dan Myanmar.

Dalam perjalanannya, kapal itu diduga menabrak bongkahan es di perairan beku di Laut Okhotsk. Akibatnya, lumbung kapal dekat ruangan mesin pun rusak parah. Kapal pun langsung tenggelam dan menelan korban jiwa sampai 54 orang. ”Berdasarkan investigasi saat ini, alasan paling mungkin penyebab tenggelamnya kapal dengan cepat karena rusaknya lambung kapal akibat menabrak benda di tengah laut,” bunyi pernyataan Komite Investigasi Rusia.

Yang jelas, perairan di Rusia Timur Jauh memang dikenal kaya akan ikan. Tidak heran banyak kapal pukat nelayan yang melaut di sana. Namun, di kawasan itu juga kerap terjadi kecelakaan yang memakan korban jiwa. Rusia sendiri memiliki catatan suram dalam transportasi udara, jalan, dan keamanan air.

Pada 2011, perahu wisata tenggelam di Sungai Volga, Rusia, sungai terpanjang di Eropa yang mengalir ke bagian barat Rusia. Dalam kecelakaan itu, 130 orang tewas. Kejadian itu juga menjadi salah satu musibah terbesar di Rusia setelah pecahnya Uni Soviet. Bahkan, Desember lalu, kapal nelayan Korea Selatan juga tenggelam di Laut Bering, yang terletak antara pantai timur Rusia dan Alaska. Akibatnya 27 orang tewas dan 26 lainnya hilang.

Ananda nararya
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7749 seconds (0.1#10.140)