Evakuasi WNI lewat Darat Makin Sulit

Jum'at, 03 April 2015 - 08:54 WIB
Evakuasi WNI lewat Darat...
Evakuasi WNI lewat Darat Makin Sulit
A A A
ADEN - Situasi di Yaman makin genting. Evakuasi warga negara Indonesia (WNI) tak mudah dilakukan karena transportasi darat semakin terbatas. Di Kota Aden, pertempuran kemarin semakin meningkat seiring usaha pemberontak Houthi menguasai kota tersebut.

Sedikitnya 19 orang tewas dalam pertempuran milisi Houthi dan pejuang suku lokal. PemberontakHouthiyangbersekutu dengan pasukan pendukung setia mantan Presiden Ali Abdullah Saleh dilaporkan semakin menguasai Aden. Mereka bergerak menuju Istana Kepresidenan Yaman di Aden setelah menguasai wilayah Khor Maksar, kawasan konsulat asing dan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Mereka mencoba merebutnya dari para pejuang yang setia kepada Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Di kawasan Aden, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mendata, ada 98WNI yangsiapuntukdievakuasi. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, satusatunya jalan untuk keluar dari Aden adalah melalui laut.

“Kemarin kami masih yakin ada bus, hari ini (kemarin) sudah tidak ada. Jadi satu-satunya cara melalui laut dengan menyewa kapal,” kata dia di Jakarta kemarin. Sebelumnya, rombongan evakuasi akan diangkut menggunakan kapal milik India yang tengah bersandar di Aden dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menghubungi otoritas India untuk meminta izin.

“Namun ketika semua siap diberangkatkan, kapal telah meninggalkan Aden dan malah akan lebih memakan waktu jika harus kembali lagi ke Aden,” kata Arrmanatha. Kemarin, Pemerintah RI telah menyewa kapal untuk mengevakuasi puluhan WNI itu. “Saat ini kapal sudah mendekat ke Aden dan paling lambat (para WNI) akan diangkut ke Djibouti malam ini (tadi malam),” kata Arrmanatha.

Menurutnya, selain 98 WNI terdapat pula sekitar 10 warga Filipina dan Singapura yang dititipkan pemerintah mereka dalam rombongan evakuasi tersebut. Sementara 262 WNI telah menyeberang ke Kota Jizan, perbatasan Arab Saudi, telah tiba di Jeddah kemarin. Sebelumnya, WNI yang akan dievakuasi lewat jalan darat ke Jizan berjumlah 309, tetapi karena keterbatasan kendaraan tidak semuanya bisa terangkut.

Dalam keterangan pers Kemlu, Duta Besar Indonesia untuk Yaman Wajid Fauzi kemarin memimpin langsung evakuasi 262 WNI melalui jalur darat menggunakan 6 bus dengan total perjalanan sekitar 5 jamkeKotaJizan.

Ini merupakan evakuasi pertama yang berhasil dilakukan pascadimulainya rangkaian serangan udara yang dilakukan koalisi di bawah pimpinan Arab Saudi pada 25 Maret lalu.“Suasanasangat mencekam, tetapi kami terus menenangkan para WNI dan meminta semuanyauntukterusberdoasepanjang 5 jam perjalanan dari Al- Hudaidah,” ujar Wajid.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemlu Indonesia Lalu Muhamad Iqbal mengungkapkan, upaya evakuasi terhadap ribuan WNI masih terus dilakukan dari berbagai kota di Yaman. Saat iniupayaevakuasidikendalikan langsung oleh Kemlu berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Saudi, Oman, dan Addis Ababa, Ethiopia.

“Kita sedang fokus mengevakuasi sekitar 45 WNI yang masih di Al Hudaidah serta sekitar 100 WNI yang masih terjebak pertempuran di Kota Aden,” kata Iqbal kemarin. Menlu Retno Marsudi mengatakan, selama masih ada WNI yang membutuhkan, pemerintah akan terus melakukan evakuasi dari Yaman.

Namun, menurut Retno, kondisi di tiap titik evakuasi berbeda-beda karena itu semua skenario evakuasi telah disiapkan pemerintah Indonesia, baik melalui darat, laut maupun udara. Selain mengirimkan tim personel untuk mengevakuasi WNI di Yaman, pemerintah juga mengirimkan satu pesawat Boeing 737-400 milik TNI AU untuk melakukan evakuasi WNI dari Yaman. Tadi malam, Mabes TNI tadi malam mengirimkan satu unit pesawat Boeing 737- 400 dari Bandara Halim Perdanakusuma dan 16 pasukan khusus Paskhas TNI AU untuk mengawal proses evakuasi WNI di Yaman.

Houthi Kuasai Aden

Serangan gencar koalisi ternyata tidak menghentikan langkah pemberontak Houthi. Kemarin mereka bahkan sudah menguasai Aden. “Kita dapat katakan setelah satu pekan pengeboman Saudi terhadap Yaman tidak berdampak apa pun. Kemenangan kita di Aden sangat memalukan(bagi Saudi),” ujar juru bicara Houthi Mohammad Abdulsalam kepada stasiun televisi al-Maseera.

Langkah maju Houthi itu menimbulkan kekhawatiran mendalam bagi Pemerintah Yaman. Di sisi lain sejumlah anggota Al-Qaeda kemarin menyerang penjara di Al-Mukalla. Mereka berhasil membebaskan 270 tahanan di tempat ini. Di antara yang berhasil dibebaskan adalah Khaled Batarfi, pentolan Al- Qaeda.

Andika hendra m/ Sucipto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1819 seconds (0.1#10.140)