Polisi Turki Buru Dalang Penyanderaan

Kamis, 02 April 2015 - 12:20 WIB
Polisi Turki Buru Dalang Penyanderaan
Polisi Turki Buru Dalang Penyanderaan
A A A
ISTANBUL - Otoritas keamanan Turki menahan sedikitnya 30 orang anggota kelompok kiri radikal yang menjadi dalang aksi penyanderaan berdarah. Penyanderaan terhadap jaksa senior Mehmet Selim Kiraz mengagetkan publik Turki.

Dia tewas dalam perjalanan ke rumah sakit setelah polisi melancarkan operasi pembebasan Kiraz setelah beberapa jam penyanderaan. Dua penyandera Front-Partai Pembebasan Rakyat Revolusioner (DHKP-C) tewas dalam penggerebekan polisi. Polisi bergerak cepat dengan menangkap puluhan aktivis dan simpatisan kelompok radikal berhaluan kiri itu. Sebanyak 22 anggota DHKP-C yang ikut merencanakan penyanderaan kemarin ditangkap di Kota Antalya.

Polisi juga menangkap lima anggota DHKP-C di Kota Izmir dan mengamankan berbagai dokumen, rekaman digital, majalah terlarang, dan 30 butir peluru. ”Lima orang lainnya ditangkap di Eskisehir,” demikian keterangan Kepolisian Turki, dikutip AFP . DHKP-C merupakan kelompok teroris yang diklaim oleh Turki, Uni Eropa, dan Amerika Serikat. Kelompok itu berhaluan kiri berideologi Marxist.

Mereka kerap melakukan serangan di Turki. Dalam operasi penyelamatan sandera, Mehmet Selim Kiraz tertembak beberapa kali saat pasukan khusus Turki berupaya mengakhiri penyanderaan di kantor pengadilan Kota Istanbul. Kepala kepolisian Istanbul, Selami Altunok menyatakan dua penyerang DHKP-C tewas dalam operasi yang ditempuh setelah perundingan selama enam jam lebih.

”Polisi sudah berunding dengan penyandera, namun akhirnya memutuskan untuk menyerbu karena terdengar suara tembakan dari dalam kantor jaksa,” demikian keterangan Kepolisian Turki. Kiraz disandera karena dia memimpin penyelidikan atas tewasnya seorang remaja pria, Berkin Elvan, akibat kepalanya terkena lemparan tabung gas air mata dalam unjuk rasa antipemerintah pada Juni 2013.

Anak berusia 15 tahun tersebut meninggal di rumah sakit Istanbul setelah menderita koma selama sembilan bulan. Ribuan warga Turki kemarin memberikan penghormatan terhadap Kiraz di Istana Keadilan Istanbul di mana dia bekerja dan menjadi korban penyanderaan. Para pengacara, jaksa dan staf kejaksaan serta pengadilan berdoa bersama untuk Kiraz.

”Kita akan melupakanmu, Kiraz,” demikian bunyi spanduk raksasa. Perdana Menteri (PM) Turki Ahmet Davutoglu termasuk orang yang ikut dalam salat jenazah di Masjid Sultan Eyup di Istanbul. ”Itu (penyanderaan) merupakan serangan terhadap peradilan Turki, demokrasi Turki, dan seluruh rakyat Turki,” ungkapnya.

Insiden terpisah, polisi menangkap seorang pria bersenjata yang berusaha memasuki kantor partai berkuasa, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP). Pria itu mengibarkan bendera Turki dan membawa pedang saat tampil di jendela kantor AKP.

Andika hendra m
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4903 seconds (0.1#10.140)