Paksa Masuk Gedung NSA, Seorang Pria Ditembak Mati
A
A
A
MARYLAND - Satu orang tewas ditembak dan satu orang terluka setelah mereka mencoba memaksa masuk ke kantor Badan Keamanan Nasional (NSA) di Fort Meade, Maryland, Amerika Serikat.
Biro Penyidikan Federal (FBI) menyatakan insiden itu tidak terkait terorisme. ”Sesaat sebelum pukul 09.00 pagi (Senin waktu setempat), kendaraan yang membawa dua orang berusaha masuk ke Gedung NSA,” kata Jonathan Freed, Direktur Komunikasi Strategis NSA, dikutip CNN. ”Sopir mobil mengabaikan instruksi petugas keamanan NSA agar keluar dengan selamat.
Mobil itu tidak berhenti dan menabrak penghalang lalu lintas,” tambahnya. Petugas keamanan NSA langsung menembak mobil itu. Satu penumpang mobil tewas di lokasi. Sedangkan satu penumpang lain terluka. Satu polisi NSA juga terluka. ”Dua orang yang berusaha menerobos gerbang utama kantor pusat NSA itu mengenakan baju perempuan,” kata seorang petugas keamanan.
Petugas berwenang menduga keduanya merupakan warga transgender. Juru bicara FBI Baltimore, Amy Thoreson, menegaskan aksi itu tidak terkait terorisme. ”Kami tidak yakin aksi itu terkait tindak terorisme,” ungkap Thoreson. Salah satu tersangka yang selamat diduga berasal dari Baltimore. Sementara polisi masih terus mencari identitas tersangka yang tewas. Para penyidik juga sedang memeriksa apakah dua pria itu dalam pengaruh narkotika setelah mengikuti pesta.
Kokain ditemukan di dalam mobil. Polisi juga menyelidiki mobil yang digunakan dua orang itu sebagai hasil curian. Seorang pria melaporkan mobilnya dicuri di hotel tidak jauh dari kantor NSA. Deputi Juru Bicara Gedung Putih Eric Schultz mengungkapkan, Presiden AS Barack Obama telah mendapatkan laporan tentang penembakan itu.
Perhatian Obama itu karena penembakan terjadi di lokasi yang strategis. Kampus Fort Meade merupakan kantor pusat NSA yang menjadi tempat bekerja bagi 11.000 prajurit dan 29.000 pekerja sipil. Sebanyak 95 unit militer AS berkantor di sana. Selain itu juga 6.000 anggota keluarga pegawai NSA yang bermukim di sana.
Andika hendra m
Biro Penyidikan Federal (FBI) menyatakan insiden itu tidak terkait terorisme. ”Sesaat sebelum pukul 09.00 pagi (Senin waktu setempat), kendaraan yang membawa dua orang berusaha masuk ke Gedung NSA,” kata Jonathan Freed, Direktur Komunikasi Strategis NSA, dikutip CNN. ”Sopir mobil mengabaikan instruksi petugas keamanan NSA agar keluar dengan selamat.
Mobil itu tidak berhenti dan menabrak penghalang lalu lintas,” tambahnya. Petugas keamanan NSA langsung menembak mobil itu. Satu penumpang mobil tewas di lokasi. Sedangkan satu penumpang lain terluka. Satu polisi NSA juga terluka. ”Dua orang yang berusaha menerobos gerbang utama kantor pusat NSA itu mengenakan baju perempuan,” kata seorang petugas keamanan.
Petugas berwenang menduga keduanya merupakan warga transgender. Juru bicara FBI Baltimore, Amy Thoreson, menegaskan aksi itu tidak terkait terorisme. ”Kami tidak yakin aksi itu terkait tindak terorisme,” ungkap Thoreson. Salah satu tersangka yang selamat diduga berasal dari Baltimore. Sementara polisi masih terus mencari identitas tersangka yang tewas. Para penyidik juga sedang memeriksa apakah dua pria itu dalam pengaruh narkotika setelah mengikuti pesta.
Kokain ditemukan di dalam mobil. Polisi juga menyelidiki mobil yang digunakan dua orang itu sebagai hasil curian. Seorang pria melaporkan mobilnya dicuri di hotel tidak jauh dari kantor NSA. Deputi Juru Bicara Gedung Putih Eric Schultz mengungkapkan, Presiden AS Barack Obama telah mendapatkan laporan tentang penembakan itu.
Perhatian Obama itu karena penembakan terjadi di lokasi yang strategis. Kampus Fort Meade merupakan kantor pusat NSA yang menjadi tempat bekerja bagi 11.000 prajurit dan 29.000 pekerja sipil. Sebanyak 95 unit militer AS berkantor di sana. Selain itu juga 6.000 anggota keluarga pegawai NSA yang bermukim di sana.
Andika hendra m
(bhr)