Koalisi Anti-ISIS Serang Tikrit

Jum'at, 27 Maret 2015 - 14:21 WIB
Koalisi Anti-ISIS Serang...
Koalisi Anti-ISIS Serang Tikrit
A A A
TIKRIT - Koalisi anti-ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) yang dipimpin Amerika Serikat (AS) meluncurkan serangan udara terhadap gerilyawan di Tikrit, Irak. Pesawat tempur AS mulai menyerbu basis pertahanan ISIS di Tikrit sejak Rabu (25/3) lalu.

Bantuan itu diberikan karena pasukan Irak bersusah payah untuk merebut kembali kota ini, meskipun mereka juga dibantu oleh Iran. Selain AS, Prancis kemarin juga ikut melancarkan serangan udara ke Tikrit. Tidak disebutkan berapa banyak pesawat tempur yang ikut dalam serangan tersebut. ”Semalam (Rabu malam), kita menyerang Tikrit sebagai bagian koalisi (anti- ISIS).

Kita membantu tentara Irak yang bertempur melawan ISIS,” kata juru bicara militer Prancis, dikutip AFP . Militer AS sebelumnya mengumumkan mereka akan memimpin serangan udara terhadap ISIS di Tikrit atas permintaan Perdana Menteri (PM) Haider al-Abadi. Presiden Barack Obama menyetujui serangan udara untuk memberikan banyak ruang bagi pasukan pemerintahan Irak merebut Tikrit dari ISIS.

”Saya dapat mengonfirmasi bahwa pemerintah Irak telah meminta bantuan pasukan koalisi untuk operasi di Tikrit,” ujar Juru Bicara Pentagon Kolonel Steven Warren. Pejabat AS dan pejabat militer tidak menutup pandangan mereka, bahwa Irak telah membuat kesalahan dengan tidak meminta bantuan kepada AS untuk melakukan serangan udara sejak awal.

”Sekarang operasi untuk merebut Kota Tikrit telah dimulai,” ucap Warren. Dia mengatakan, Irak membuat prediksi yang meyakinkan ketika serangan udara di Tikrit dilancarkan awal bulan ini, namun perang perkotaan sangat sulit dan lambat. ”Sayapikir sangatlah penting bagi Irak untuk memahami apa yang sangat menolong bagi mereka adalah rekan yang dapat diandalkan dalam pertempuran ini melawan ISIS,” sambung Warren.

Warren mengungkapkan, pasukan koalisi internasional anti-ISIS dapat diandalkan, profesional, dan memiliki kemampuan militer yang canggih. Meskipun membantu Irak merebut Tikrit, AS menegaskan tidak melakukan koordinasi militer secara langsung dengan Iran yang ikut membantu dalam serangan itu. Pejabat AS mengatakan pesawat mengebom target yang sebelumnya sudah direncanakan.

Cakupan operasi ini tidak luas, namun sebanding dengan serangan udara lainnya yang pernah dilakukan di Irak dan Suriah. Pada akhir pekan lalu, pesawat AS termasuk pesawat tak berawak mulai terbang untuk mengawasi dan memberikan dukungan operasi Tikrit kepada pasukan darat melawan milisi ISIS.

”Serangan udara ini dimaksudkan untuk menghancurkan barisan pertahanan ISIS secara akurat. Dengan demikian dapat menyelamatkan nyawa warga Irak yang tak bersalah dan mengurangi kerusakan infrastruktur,” ungkap Letnan Jenderal James Terry, komandan lapangan dalam misi tempur di Tikrit. ”Serangan ini akan membuat pasukan Irak mengatur siasat untuk mengalahkan ISIS di Tikrit.

Menurut keterangan dari pejabat Irak, serangan yang dimulai saat senja dan berlanjut secara berkala. Serangan udara menghantam daerah sekitar kompleks istana yang berdekatan dengan bangunan rumah sakit Tikrit. ”Operasi sedang berjalan. Pasukan koalisi internasional melakukan serangan udara pada empat wilayah di pusat kota Tikrit,” ucap seorang letnan kolonel dari pasukan khusus Irak.

Pejabat Irak mengatakan, walaupun terlambat PM Abadi mengajukan permohonan bantuan kepada pihak AS. PM Abadi mengatakan pasukan Irak akan menang dengan dukungan negara-negara dan koalisi internasional, termasuk dukungan dari senjata, pelatihan, dan dukungan udara.

”Kami membuka halaman terakhir operasi militer ini,” kata Abadi. Meskipun mendapatkan bantuan militer dari Iran, pasukan Irak mengalami kesulitan untuk merebut Tikrit, kota kelahiran mantan Presiden Saddam Husein. Padahal, serangan ke Tikrit dilancarkan sejak 2 Maret lalu dengan 20.000 pasukan Irak dibantu milisi Syiah.

Arvin
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0548 seconds (0.1#10.140)