SDM Bidang Maritim Masih Minim

Jum'at, 27 Maret 2015 - 11:41 WIB
SDM Bidang Maritim Masih...
SDM Bidang Maritim Masih Minim
A A A
DEPOK - Negara Indonesia memiliki potensi kekayaan laut yang cukup besar yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat. Hanya, potensi tersebut masih belum dibarengi dengan kesiapan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten untuk memberdayakan sektor maritim tersebut.

Data sensus penduduk 2010 menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia ada 237.556.363 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 2.313.006 orang yang menggeluti bidang maritim. ”Atau hanya 1% dari total penduduk yang bergiat di bidang maritim. Ini berbanding jauh dengan luas lautan 74,26% dari total luas wilayah Indonesia,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi ketika memberikan kuliah umum dengan tema ”Kebudayaan Maritim dari Perspektif Angkatan Laut” di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI), Depok, kemarin.

Menurut KSAL salah satu penyebab minimnya SDM bidang maritim yaitu ada paradigma bahwa profesi pelaut sebagai bidang yang sulit. Artinya, banyak tantangan untuk bekerja di laut. ”Itu yang menjadi kendala orang enggan bekerja di bidang kemaritiman,” katanya. Lebih lanjut dia mengungkapkan, potensi maritim merupakan urat nadi kehidupan masyarakat yang berdiam di sebuah wilayah di mana luas laut lebih besar dibanding daratan.

Wilayah Indonesia sendiri 2/3 bagiannya merupakan lautan sehingga sangat perlu untuk dijaga dan dikelola dengan baik. ”Untuk itu diperlukan lagi pelaku bidang maritim untuk mengelola potensi laut Indonesia,” imbau KASAL. Menurut dia, ada ironi terhadap kondisi kurangnya SDM bidang maritim Indonesia. Bagaimana tidak, dari jumlah 2,3 juta penduduk yang bergelut di bidang maritim, itu sudah termasuk prajurit TNI AL yang jumlahnya ada 70.000.

”Ironis sebagai negara maritim, tapi pelaku yang bergelut di bidang maritim hanya 1%. Mudah-mudahan UI termasuk di dalam penggelut maritim dan peduli maritim,” harapnya. KSAL menegaskan mengenai pentingnya penguatan budaya maritim. Pembangunan maritim yang berkesinambungan tidak akan tercapai tanpa ada budaya maritim. Untuk itu, diperlukan strategi membangun budaya maritim bangsa yaitu kebudayaan ideal untuk beradaptasi dengan karakter laut.

Wakil Rektor UI bidang Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bambang Wibawarta mengatakan, akan mendukung majunya dunia kemaritiman Indonesia. Untuk menyokong SDM bidang itu, tentu harus diisi dengan orang-orang berkompeten. Saat ini UI sudah memiliki kajian-kajian bidang maritim. Namun, untuk membuka program studi (prodi) maritim masih dalam wacana.

”Kalau kajian maritim sudah ada. Sebagai program studi, itu yang belum ada karena keterbatasan sumber daya manusia. Tapi, yang penting kesadaran telah muncul di masyarakat,” katanya.

R ratna purnama
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0809 seconds (0.1#10.140)