Nama-nama WNI yang Dideportasi dari Turki
A
A
A
JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Rikwanto mengatakan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dideportasi dari Turki rencananya akan masuk program pmbinaan deradikalisasi ketika dipulangkan ke Indonesia.
Mereka akan diberikan pembinaan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang bekerja sama dengan Ulama dan agar mereka tidak kembali masuk ke dalam jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia.
"Mereka yang masuk akan dipilah-pilah, tidak semua ditahan. Apakah karena kesadaran sendiri apakah karena brainwashing atau ikut keluarga. Semuanya kan ditelaah peran dan prsentase pemahakan keterlibatan ISIS," ujar Rikwanto di Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (26/3/2015).
Rikwanto mengungkapkan, dari 16 WNI yang telah dideportasi ke Turki itu, sebanyak 12 WNI kebnyakan anak-anak. Pihaknya kata dia, akan memberikan pembinaan khusus kepada anak-anak tersebut.
"Nanti diberikan pembinaan seperti memperlakukan anak-anak," tuturnya.
Adapun nama-nama WNI tersebut yakni :
1. Ririn Andrian Sawir, kelahiran 9 Desember 1977,
2. Qorin Mun Adyatul Haq, kelahiran 20 Januari 2005,
3. Nayla Syahida Achsanul Huda, kelahiran 20 November 2011,
4. Jauzah Firdauzi Nuzula, kelahiran 8 Juni 2009,
5. Ikrimah Waliyurrohman Ahsanul, kelahiran 5 Mei 2007,
6. Alya Nur Islami, kelahiran 28 Maret 2002,
7. Agha Rustam Rohmatullah, kelahiran 9 Juli 1998,
8. Abdurahman Umarov Huda, kelahiran 20 November 2014.
9. Tiara Nurmayanti Marlekan, kelahiran 29 Desember 1990,
10. Syifa Hidayat Kalahnikova, kelahiran 29 Agustus 2012.
11. Muhammad Ihsan Rais, kelahiran 1 Januari 2000,
12. Aisyahnaz Yasmin, kelahiran 2 Juli 1989.
Berdasarkan catatan Kepolisian, Ririn Andrian Sawir adalah istri Achsanul Huda, terduga teroris asal Jawa Timur yang dikabarkan meninggal dunia di Suriah, awal 2015. Sementara Qorin hingga Abdurahman merupakan anak dari Achsanul dengan Ririn.
Sementara, Tiara Nurmayanti Marlekan adalah istri Muhammad Hidayah, terduga teroris yang meninggal dunia di Tulungagung, Jawa Timur. Adapun, Syifa sendiri adalah anak kandung mereka.
Kemudian, Muhammad Ihsan Rasi dan Aisyahnaz Yasmin tidak memiliki hubungan kekerabatan. Namun, keduanya sama-sama berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
Adapun, WNI yang masih ditahan di Turki, yakni
13. Daeng Stanzah,
14. Ifah Syarifah,
15. Ishaq,
16. Asiyah Mujahidah,
Menurut catatan Polisi, Daeng Stanzah dan Ifah diketahui merupakan pasangan suami istri. Adapun, Ishaq dan Asiyah merupakan anak kandung mereka. Mereka berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
Sedangkan Ifah tidak diperkenankan pulang lantaran tengah hamil tua. Kedua anaknya, Ishaq dan Asiyah pun mengikuti kedua orangtuanya.
Kendati membenarkan nama-nama tersebut, Rikwanto mengaku tidak mengetahui kapan para WNI itu dipulangkan ke tanah air.
Mereka akan diberikan pembinaan oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) yang bekerja sama dengan Ulama dan agar mereka tidak kembali masuk ke dalam jaringan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Indonesia.
"Mereka yang masuk akan dipilah-pilah, tidak semua ditahan. Apakah karena kesadaran sendiri apakah karena brainwashing atau ikut keluarga. Semuanya kan ditelaah peran dan prsentase pemahakan keterlibatan ISIS," ujar Rikwanto di Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (26/3/2015).
Rikwanto mengungkapkan, dari 16 WNI yang telah dideportasi ke Turki itu, sebanyak 12 WNI kebnyakan anak-anak. Pihaknya kata dia, akan memberikan pembinaan khusus kepada anak-anak tersebut.
"Nanti diberikan pembinaan seperti memperlakukan anak-anak," tuturnya.
Adapun nama-nama WNI tersebut yakni :
1. Ririn Andrian Sawir, kelahiran 9 Desember 1977,
2. Qorin Mun Adyatul Haq, kelahiran 20 Januari 2005,
3. Nayla Syahida Achsanul Huda, kelahiran 20 November 2011,
4. Jauzah Firdauzi Nuzula, kelahiran 8 Juni 2009,
5. Ikrimah Waliyurrohman Ahsanul, kelahiran 5 Mei 2007,
6. Alya Nur Islami, kelahiran 28 Maret 2002,
7. Agha Rustam Rohmatullah, kelahiran 9 Juli 1998,
8. Abdurahman Umarov Huda, kelahiran 20 November 2014.
9. Tiara Nurmayanti Marlekan, kelahiran 29 Desember 1990,
10. Syifa Hidayat Kalahnikova, kelahiran 29 Agustus 2012.
11. Muhammad Ihsan Rais, kelahiran 1 Januari 2000,
12. Aisyahnaz Yasmin, kelahiran 2 Juli 1989.
Berdasarkan catatan Kepolisian, Ririn Andrian Sawir adalah istri Achsanul Huda, terduga teroris asal Jawa Timur yang dikabarkan meninggal dunia di Suriah, awal 2015. Sementara Qorin hingga Abdurahman merupakan anak dari Achsanul dengan Ririn.
Sementara, Tiara Nurmayanti Marlekan adalah istri Muhammad Hidayah, terduga teroris yang meninggal dunia di Tulungagung, Jawa Timur. Adapun, Syifa sendiri adalah anak kandung mereka.
Kemudian, Muhammad Ihsan Rasi dan Aisyahnaz Yasmin tidak memiliki hubungan kekerabatan. Namun, keduanya sama-sama berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
Adapun, WNI yang masih ditahan di Turki, yakni
13. Daeng Stanzah,
14. Ifah Syarifah,
15. Ishaq,
16. Asiyah Mujahidah,
Menurut catatan Polisi, Daeng Stanzah dan Ifah diketahui merupakan pasangan suami istri. Adapun, Ishaq dan Asiyah merupakan anak kandung mereka. Mereka berasal dari Ciamis, Jawa Barat.
Sedangkan Ifah tidak diperkenankan pulang lantaran tengah hamil tua. Kedua anaknya, Ishaq dan Asiyah pun mengikuti kedua orangtuanya.
Kendati membenarkan nama-nama tersebut, Rikwanto mengaku tidak mengetahui kapan para WNI itu dipulangkan ke tanah air.
(maf)