Iwapi Tagih Janji Pemerintahan Jokowi

Kamis, 26 Maret 2015 - 12:41 WIB
Iwapi Tagih Janji Pemerintahan Jokowi
Iwapi Tagih Janji Pemerintahan Jokowi
A A A
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) menagih janji pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang akan serius menyediakan barang- barang kebutuhan pokok.

Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia Dewi Motik Pramono mengatakan, kebanyakan dari masyarakat masih merasakan kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya, di mana masih dijumpainya kenaikan harga pangan, mulai kenaikan harga beras, gas elpiji, hingga nilai tukar mata uang rupiah atas dolar Amerika yang semakin melemah.

”Masyarakat kita masih sulit memenuhi kebutuhan hidupnya, ini dipicu oleh kenaikan harga barang pokok,” katanya di Jakarta kemarin. Menurut Dewi, masalah ini sangat mempengaruhi daya juang masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di dalam keluarga, maupun di lingkungan sosial masyarakat. Persoalan ini juga yang menjadi pemicu yang dapat menyebabkan perilaku menyimpang yang menjurus ke arah prilaku kriminal, dengan dalih pemenuhan kebutuhan.

”Bisa jadi penyebab perdagangan manusia, tindakan prostitusi, serta prilaku menyimpang lainnya,” ujarnya. Dewi juga menjelaskan dirinya baru saja pulang dari forum Perserikatan Bangsa- Bangsa (PBB) di New York, di dalam musyawarah akbar yang dihadiri perwakilan negaranegara anggota PBB itu.

Dia juga dimintai komentar terkait masalah prilaku sosial yang terjadi di Indonesia sekarang ini. ”Saya katakan di forum tersebut, kita bukan tidak perlu berbagai aturan untuk mencegah persoalan sosial yang menjurus menyimpang seperti itu, tapi bagaimana sekarang ini yang dibutuhkan ialah solusi,” jelasnya.

Ketua Umum Inkowapi (Induk Koperasi Wanita Pengusaha Indonesia) Sharmila mengatakan pengelolaan UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di Indonesia sekarang ini tampak semakin maju dalam pemenuhan perekonomian nasional. Dengan adanya sektor-sektor usaha yang banyak bermunculan, hal itu berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi.

”Saat ini jumlah sektor UMKM 92 juta unit, untuk penyerapan lapangan kerja,” ujarnya. Sharmila juga menyebut lembaganya saat ini juga sedang berupaya membentuk gerakan pengusaha baru, dengan target kaum perempuan sebagai pelaksananya.

Alfian faisal
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6755 seconds (0.1#10.140)