Tabrak Tiang Pintu Air, Ibu dan Anak Tenggelam

Rabu, 25 Maret 2015 - 11:23 WIB
Tabrak Tiang Pintu Air,...
Tabrak Tiang Pintu Air, Ibu dan Anak Tenggelam
A A A
JAKARTA - Ibu dan anak tewas tenggelam di Bendungan Polor, Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, kemarin.

Pagi itu sekitar pukul 06.00 WIB, Atih, 38, bersama anaknya, Fahri, 5, mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hijau bernopol B 3276 BHC hendak pergi ke pasar dengan melewati pintu air Bendungan Polor. Setibanya di pintu air bendungan, roda belakang motor tersangkut hingga Atih hilang kendali. ”Fahri pun langsung terjungkal jatuh ke Kali Angke,” kata Nasir Koto, 46, warga yang saat itu tengah menjala ikan.

Melihat anak bungsunya terjatuh, Atih berusaha menolong dengan mencoba ikut terjun ke kali. Nahas, arus kali yang begitu deras membuat ibu tiga anak itu juga terbawa hanyut. Tak berapa lama, jasad Fahri ditemukan mengambang sekitar 50 meter dari lokasi kejadian sekitar pukul 07.00 WIB. ”Kebetulan waktu itu jenazahnya tersangkut jala saya,” ucapnya.

Demi mencari jasad Atih, hingga pukul 16.30 WIB tim SAR dari Pemkot Jakarta Barat dan Kota Tangerang juga dikerahkan untuk mencari korban. Sedikitnya tiga perahu karet menyisir Kali Angke. Belakangan ternyata diketahui tak hanya Atih dan Fahri yang menjadi korban keganasan pintu air tersebut. Warga mencatat hingga lima tahun terakhir, sekitar tiga orang telah menjadi korban ganasnya pintu air Bendungan Polor dan Kali Angke. ”Sama ini jadinya lima orang,” kata Muhammad Nur, 48, warga sekitar yang juga keluarga korban.

Suami korban, Muhamad Zubaer, 40, terlihat sangat shock mengetahui istri dan anaknya tewas tenggelam di Bendungan Polor. Dia saat itu sedang ingin mengantarkan anaknya ke sekolah. ”Enggak ada firasat apa pun,” ucapnya. Untuk jenazah Fahri, keluarga sudah menguburkannya di TPU Parung Jaya, Tangerang, pada pukul 11.00 WIB. Bila jenazah Atih ditemukan, keluarga akan memakamkannya berdampingan dengan makam Fahri.

Lurah Kembangan Syamsudin Noor mengatakan, untuk menghindari kecelakaan terulang kembali, pihaknya berencana mengajukan penanganan pintu air tersebut ke Dinas Tata Air. ”Nanti akan dihancurkan atau tidak pintu air itu mengingat untuk saat ini sudah tidak berfungsi lagi,” ungkapnya.

Kapolsek Kembangan Kompol Sukatma menuturkan hingga kini masih berusaha mencari keberadaan jenazah Atih. ”Sejak pagi kami cari mulai dari gorong-gorong jembatan hingga menyisir kali,” ucapnya. Kejadian itu murni kecelakaan dan kelalaian pengendara sepeda motor. ”Tidak ada yang perlu disalahkan dari kejadian ini,” tambahnya.

Yan yusuf
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1057 seconds (0.1#10.140)