Kebakaran Diduga Akibat Kebocoran Saluran Gas
A
A
A
DEPOK - Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran di pusat perbelanjaan Margo City Depok, Jalan Raya Margonda, Minggu (22/3) sekitar pukul 12.15 WIB.
Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah bocornya saluran gas sentral. Kebocoran gas merembet ke cerobong asap. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Kompol Agus Salim mengatakan, keterangan saksi menyebutkan, api berasal dari cerobong pembuangan asap dapur milik tempat karaoke di mal tersebut. Dia menjelaskan, kerusakan hanya terjadi di bagian dapur. Selanjutnya api merembet ke area lantai dua dan mengenai bagian luarnya.
”Hasilnya belum kita dapatkan pastinya. Sementara hanya itu, masih dalam penyelidikan,” kata Agus kemarin. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Yayan Ariyanto mengatakan, dinasnya setiap tahun rutin mengecek bangunan tinggi di Depok. Peralatan kebakaran yang dimiliki Margo City berfungsi dengan baik. Terakhir Margo City dicek pada Oktober 2014. ”Semua baik. Mulai dari hydrant, alarm , sprinkle ,” paparnya.
Kemarin manajemen Margo City menutup mal secara penuh. Hal itu disebabkan adanya penyelidikan penyebab kebakaran. Sejak pagi, manajemen menutup lokasi pusat perbelanjaan itu. Hanya karyawan reguler yang tetap bekerja, karyawan tenant tidak bisa beraktivitas. Dari pantauan tampak ratusan karyawan tenant tetap terlihat datang ke lokasi kerja.
Mereka mengaku tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya mengenai penutupan Margo City. Meski ditutup, pihak manajemen mempersilakan seluruh store manager tenant dan perwakilan karyawan masuk ke dalam toko masingmasing. Marcomm and Event Manager Margo City Rani Fitriawati mengatakan, secara bergantian perwakilan karyawan diperbolehkan masuk diikuti store manager dan dikawal satpam.
Mereka hanya diperbolehkan membawa barang-barang dari dalam. Selain itu, mereka diwajibkan mencabut seluruh aliran listrik sehingga tidak ada yang menancap dan memastikan saluran gas sudah mati. ”Kemudian mereka mengunci kembali tokonya dan keluar. Karena cukup banyak tenant, kami lakukan sistem bergilir karena memang tidak mungkin jika seluruhnya masuk bersamaan,” ungkapnya.
Mengenai jumlah kerugian Rani belum bersedia mengungkapkan dengan alasan masih menunggu hasil pemeriksaan serta masih menghitung secara keseluruhan. Namun, dipastikan Margo City mengalami kerugian besar akibat musibah ini. ”Setelah ada hasil (pemeriksaan) pasti kami akan umumkan. Kerugiannya pastilah besar, tapi detailnya masih kami hitung,” akunya.
Diduga kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Selain kerusakan parah akibat kebakaran, pusat perbelanjaan juga ditutup sementara. Otomatis tidak ada transaksi sejak kemarin siang hingga hari ini. Apalagi pada Minggu (22/3), seluruh kendaraan dibebaskan dari biaya parkir. Padahal, biasanya roda dua dikenai biaya Rp2.000 untuk satu jam pertama dan Rp1.000 tiap jam berikutnya. Roda empat dikenai biaya Rp3.000 untuk satu jam pertama dan Rp2.000 tiap jam berikutnya.
”Kemarin (Minggu, 22/3) kami membebaskan seluruh kendaraan. Fokus kami adalah menyelamatkan pengunjung,” ujarnya. Store Supervisor Bakmi GM Dwi Murtanto menyatakan rugi besar akibat penutupan ini. ”Kerugian kami karena tidak beroperasi mencapai Rp30-40 juta pada hari ini (kemarin) karena ditutup total sehari penuh,” katanya.
Pada Minggu (22/3) sebelum kejadian, Bakmi GM baru mendapat omzet Rp15 juta karena pada siang hari seluruh pengunjung dan karyawan harus dievakuasi. Mengatasi kerugian lebih besar, perusahaannya kemudian membawa seluruh bahan makanan keluar toko. ”Jadi ini kami bawa mi mentah ke tempat lain,” ujarnya.
R ratna purnama
Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah bocornya saluran gas sentral. Kebocoran gas merembet ke cerobong asap. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok Kompol Agus Salim mengatakan, keterangan saksi menyebutkan, api berasal dari cerobong pembuangan asap dapur milik tempat karaoke di mal tersebut. Dia menjelaskan, kerusakan hanya terjadi di bagian dapur. Selanjutnya api merembet ke area lantai dua dan mengenai bagian luarnya.
”Hasilnya belum kita dapatkan pastinya. Sementara hanya itu, masih dalam penyelidikan,” kata Agus kemarin. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Yayan Ariyanto mengatakan, dinasnya setiap tahun rutin mengecek bangunan tinggi di Depok. Peralatan kebakaran yang dimiliki Margo City berfungsi dengan baik. Terakhir Margo City dicek pada Oktober 2014. ”Semua baik. Mulai dari hydrant, alarm , sprinkle ,” paparnya.
Kemarin manajemen Margo City menutup mal secara penuh. Hal itu disebabkan adanya penyelidikan penyebab kebakaran. Sejak pagi, manajemen menutup lokasi pusat perbelanjaan itu. Hanya karyawan reguler yang tetap bekerja, karyawan tenant tidak bisa beraktivitas. Dari pantauan tampak ratusan karyawan tenant tetap terlihat datang ke lokasi kerja.
Mereka mengaku tidak mendapat pemberitahuan sebelumnya mengenai penutupan Margo City. Meski ditutup, pihak manajemen mempersilakan seluruh store manager tenant dan perwakilan karyawan masuk ke dalam toko masingmasing. Marcomm and Event Manager Margo City Rani Fitriawati mengatakan, secara bergantian perwakilan karyawan diperbolehkan masuk diikuti store manager dan dikawal satpam.
Mereka hanya diperbolehkan membawa barang-barang dari dalam. Selain itu, mereka diwajibkan mencabut seluruh aliran listrik sehingga tidak ada yang menancap dan memastikan saluran gas sudah mati. ”Kemudian mereka mengunci kembali tokonya dan keluar. Karena cukup banyak tenant, kami lakukan sistem bergilir karena memang tidak mungkin jika seluruhnya masuk bersamaan,” ungkapnya.
Mengenai jumlah kerugian Rani belum bersedia mengungkapkan dengan alasan masih menunggu hasil pemeriksaan serta masih menghitung secara keseluruhan. Namun, dipastikan Margo City mengalami kerugian besar akibat musibah ini. ”Setelah ada hasil (pemeriksaan) pasti kami akan umumkan. Kerugiannya pastilah besar, tapi detailnya masih kami hitung,” akunya.
Diduga kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Selain kerusakan parah akibat kebakaran, pusat perbelanjaan juga ditutup sementara. Otomatis tidak ada transaksi sejak kemarin siang hingga hari ini. Apalagi pada Minggu (22/3), seluruh kendaraan dibebaskan dari biaya parkir. Padahal, biasanya roda dua dikenai biaya Rp2.000 untuk satu jam pertama dan Rp1.000 tiap jam berikutnya. Roda empat dikenai biaya Rp3.000 untuk satu jam pertama dan Rp2.000 tiap jam berikutnya.
”Kemarin (Minggu, 22/3) kami membebaskan seluruh kendaraan. Fokus kami adalah menyelamatkan pengunjung,” ujarnya. Store Supervisor Bakmi GM Dwi Murtanto menyatakan rugi besar akibat penutupan ini. ”Kerugian kami karena tidak beroperasi mencapai Rp30-40 juta pada hari ini (kemarin) karena ditutup total sehari penuh,” katanya.
Pada Minggu (22/3) sebelum kejadian, Bakmi GM baru mendapat omzet Rp15 juta karena pada siang hari seluruh pengunjung dan karyawan harus dievakuasi. Mengatasi kerugian lebih besar, perusahaannya kemudian membawa seluruh bahan makanan keluar toko. ”Jadi ini kami bawa mi mentah ke tempat lain,” ujarnya.
R ratna purnama
(ars)