Jalan Penghubung Empat Wilayah Rusak Parah
A
A
A
BOGOR - Jalan di perbatasan Kabupaten Bogor bagian utara rusak parah. Kerusakan persisnya di Kecamatan Parung, Ciseeng, Gunung Sindur, Rumpin, dan Parung Panjang yang menghubungkan Kota Tangerang Selatan, Kabupaten Tangerang, serta DKI Jakarta.
Jalan rusak sepanjang 5 kilometer terpantau dari Simpang Pasar Parung hingga sebelum depan Kantor Kecamatan Gunung Sindur. Jalan dengan lubang berdiameter 2-8 meter dan kedalaman 20-40 sentimeter menyebabkan kendaraan harus memperlambat kecepatan. Tak ayal terjadi antrean kendaraan hampir setiap harinya. Kondisi tersebut membuat warga sekitar kesal dan mengancam akan kembali memblokade jalan.
”Selama lima tahun terakhir ini kita sudah berunjuk rasa tiga kali, tapi tidak juga ada realisasi perbaikan, padahal sudah banyak korban jiwa, khususnya pengendara sepeda motor akibat jalan rusak ini,” ungkap Suhanda, 38, warga Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, kemarin. Menurut dia, kerusakan jalan disebabkan tidak ada tindakan tegas dari aparat Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor terkait batasan tonase kendaraan yang melintas.
”Sebagian besar kendaraan yang melintas truktruk tronton pengangkut tanah, pasir, dan batu dari Rumpin, Gunung Sindur, dan Ciseeng menuju Tangerang maupun DKI,” katanya. Hal sama diungkapkan Solihin, 33, warga Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Hampir setiap hari dia melintasi jalanan rusak yang kondisinya sudah seperti kolam ikan dan kubangan, terlebih pada musim hujan. Meski sudahseringdemo, belumadajawaban pasti dari Pemkab Bogor maupun Pemprov Jawa Barat.
”Selama ini perbaikan hanya tambal sulam meski ada jalan yang dibeton panjangnya hanya 50-100 meter,” ucapnya. Pada siang hari jalan rusak selain menimbulkan debu juga membuat jalan macet parah. ”Pada malam harinya mobil pribadi maupun sepeda motor nyaris tidak bisa lewat karena seluruh badan jalan dipenuhi truk-truk pengangkut galian tipe C (tanah, pasir, dan batu),” kata Kepala Seksi Perekonomian Kecamatan Gunung Sindur Yoyoh.
Di tempat terpisah, warga Bekasi yang tinggal di Kecamatan Muara Gembong mengeluhkan infrastruktur wilayahnya yang rusak berat sejak beberapa tahun terakhir. Kerusakan berat mulai terlihat di jalan utama hingga jalan lingkungan seperti dari arah Kecamatan Cabangbungin hingga Kantor Kecamatan Muara Gembong. Jalanan itu pada musim hujan akan dipenuhi lumpur, sedangkan musim kemarau jalanan tanah merah kerap berdebu.
Tak sedikit warga terkena penyakit gangguan pernafasan akibat jalanan yang berdebu. ”Sudah lama jalan ini tidak diperbaiki pemerintah, untuk beraktivitas kami sangat susah, kerusakan jalan itu mengisolasi warga, dalam hal ekonomi,” ungkap Bono, 24, warga Desa Pantai Bahagia. Akibat kerusakan parah itu, tidak ada kendaraan roda empat yang berani melintas.
Ditambah anak sekolah susah pergi sekolah. Menyikapi keluhan warga Muara Gembong, Pemkab Bekasi melalui Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) akan memperbaiki akses warga wilayah utara Bekasi pada tahun ini.
”Pada Mei mendatang segera kami perbaiki jalan rusak mulai Cabangbungin hingga jalan utama di Muara Gembong,” kata Kabid Bina Marga DBMPSDA Kabupaten Bekasi Ted Herladi. Menurut dia, anggaran perbaikan jalan dialokasikan sebesar Rp15 miliar dari APBD 2015.
Haryudi/ abdullah m surjaya
Jalan rusak sepanjang 5 kilometer terpantau dari Simpang Pasar Parung hingga sebelum depan Kantor Kecamatan Gunung Sindur. Jalan dengan lubang berdiameter 2-8 meter dan kedalaman 20-40 sentimeter menyebabkan kendaraan harus memperlambat kecepatan. Tak ayal terjadi antrean kendaraan hampir setiap harinya. Kondisi tersebut membuat warga sekitar kesal dan mengancam akan kembali memblokade jalan.
”Selama lima tahun terakhir ini kita sudah berunjuk rasa tiga kali, tapi tidak juga ada realisasi perbaikan, padahal sudah banyak korban jiwa, khususnya pengendara sepeda motor akibat jalan rusak ini,” ungkap Suhanda, 38, warga Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, kemarin. Menurut dia, kerusakan jalan disebabkan tidak ada tindakan tegas dari aparat Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kabupaten Bogor terkait batasan tonase kendaraan yang melintas.
”Sebagian besar kendaraan yang melintas truktruk tronton pengangkut tanah, pasir, dan batu dari Rumpin, Gunung Sindur, dan Ciseeng menuju Tangerang maupun DKI,” katanya. Hal sama diungkapkan Solihin, 33, warga Desa Curug, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Hampir setiap hari dia melintasi jalanan rusak yang kondisinya sudah seperti kolam ikan dan kubangan, terlebih pada musim hujan. Meski sudahseringdemo, belumadajawaban pasti dari Pemkab Bogor maupun Pemprov Jawa Barat.
”Selama ini perbaikan hanya tambal sulam meski ada jalan yang dibeton panjangnya hanya 50-100 meter,” ucapnya. Pada siang hari jalan rusak selain menimbulkan debu juga membuat jalan macet parah. ”Pada malam harinya mobil pribadi maupun sepeda motor nyaris tidak bisa lewat karena seluruh badan jalan dipenuhi truk-truk pengangkut galian tipe C (tanah, pasir, dan batu),” kata Kepala Seksi Perekonomian Kecamatan Gunung Sindur Yoyoh.
Di tempat terpisah, warga Bekasi yang tinggal di Kecamatan Muara Gembong mengeluhkan infrastruktur wilayahnya yang rusak berat sejak beberapa tahun terakhir. Kerusakan berat mulai terlihat di jalan utama hingga jalan lingkungan seperti dari arah Kecamatan Cabangbungin hingga Kantor Kecamatan Muara Gembong. Jalanan itu pada musim hujan akan dipenuhi lumpur, sedangkan musim kemarau jalanan tanah merah kerap berdebu.
Tak sedikit warga terkena penyakit gangguan pernafasan akibat jalanan yang berdebu. ”Sudah lama jalan ini tidak diperbaiki pemerintah, untuk beraktivitas kami sangat susah, kerusakan jalan itu mengisolasi warga, dalam hal ekonomi,” ungkap Bono, 24, warga Desa Pantai Bahagia. Akibat kerusakan parah itu, tidak ada kendaraan roda empat yang berani melintas.
Ditambah anak sekolah susah pergi sekolah. Menyikapi keluhan warga Muara Gembong, Pemkab Bekasi melalui Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air (DBMPSDA) akan memperbaiki akses warga wilayah utara Bekasi pada tahun ini.
”Pada Mei mendatang segera kami perbaiki jalan rusak mulai Cabangbungin hingga jalan utama di Muara Gembong,” kata Kabid Bina Marga DBMPSDA Kabupaten Bekasi Ted Herladi. Menurut dia, anggaran perbaikan jalan dialokasikan sebesar Rp15 miliar dari APBD 2015.
Haryudi/ abdullah m surjaya
(ars)