Bapak Singapura Berpulang

Selasa, 24 Maret 2015 - 09:59 WIB
Bapak Singapura Berpulang
Bapak Singapura Berpulang
A A A
SINGAPURA - Singapura berduka. Sang bapak bangsa, Lee Kuan Yew, meninggal dunia di Singapore General Hospital (SGH), Singapura, kemarin pukul 03.18 waktu setempat.

Mantan perdana menteri (PM) yang juga arsitek modernisasi Singapura tersebut wafat di usia 91 tahun karena menderita radang paru-paru akut. Sebelumnya dia sempat menjalani perawatan sejak 5 Februari.

Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam mewakili rakyat Singapura menyampaikan duka mendalam kepada tokoh yang dianggap sebagai suri teladan bagi masyarakat tersebut. Yam melihat Lee bukanlah sekadar arsitek yang mengabdikan seluruh hidupnya untuk memajukan Singapura, tapi juga pemimpin yang memiliki dedikasi sangat tinggi terhadap negara.

Dibangun sejak 1959, Singapura kini menjadi negara modern dan sejahtera. Hampir semua layanan masyarakat digratiskan. ”Tanpa ada inovasi dan kerja keras, Singapura tidak akan seperti sekarang. Singapura sudah menjadi bagian dari semangat hidup beliau yang tidak pernah berhenti berbakti sampai akhir hayatnya,” kata Yam seperti dikutip Reuters . Keluarga Lee tentu paling terpukul dengan kabar duka tersebut.

Penerus takhta Lee yang juga anak kandungnya, Lee Hsien Loong, sangat bersedih. Keluarga Lee kemarin langsung berdatangan ke Sri Temasek yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan Singapura tempat Lee disemayamkan. Rencananya, hari ini jenazah akan dipindahkan ke Rumah Parlemen dan akan tetap berada di sana sampai Sabtu (28/3).

Selama periode berkabung tingkat nasional tersebut, masyarakat bisa datang ke Rumah Parlemen untuk memanjatkan doa dan melakukan penghormatan dari pukul 10.00 sampai 20.00 waktu setempat. Pada hari itu, sejumlah pejabat negara tetangga hingga negara besar dijadwalkan akan datang, termasuk Presiden Indonesia Selama masa berkabung, keluarga Lee diminta untuk tidak memajang karangan bunga, bunga, atau memasang iklan dukacita, demikian bunyi pernyataan SGH dalam situs resmi mereka.

Semua donasi yang diterima akan disumbangkan kepada komunitas pendidikan, kesehatan, penelitian, lingkungan, dan ras Eurasia Singapura. Pada Minggu (29/3), jenazah Lee akan dibawa ke Universitas Pusat Budaya National University Singapura untuk pemberlangsungan upacara pemakaman kenegaraan.

Sesuai dengan budaya setempat, jenazah akan dikremasi, praktik penghilangan jenazah dengan cara dibakar, di Pancaka Mandai. Dari National University Singapura menuju Mandai Krematorium, jenazah diarak dan akan disaksikan jutaan mata warga Singapura. Sementara itu, dari pantauan di depan halaman Istana Singapura, ribuan warga yang terdiri atas berbagi etnik memadati pagar istana yang berada di Orchard Road untuk memberikan kartu ucapan dan memberikan bunga sebagai penghormatan terakhir kepada pendiri Singapura tersebut.

Salah satu tulisan warga Singapura di antaranya disampaikan seorang pria tua yang datang bersama sang istri: ”I thank you to our wonderful Founder Father. May God Bles You, with love and gratitude, I old singapore cytigen and I old Permanent Resident.” Semakin malam, ribuan warga Singapura makin menyesaki halaman istana untuk memberikan penghormatan terakhir. Bahkan antrean warga yang akan memberikan bunga atau surat berisi pesan hingga badan jalan.

”Banyak warga Singapura yang bersedih dengan kepergian beliau karena warga Singapura banyak mengagumi masa pemerintahannya,” ujar salah seorang warga Toapayao Singapura, Wahidah, di depan istana. Di mata Wahidah, sejak kepemimpinan Lee banyak gebrakan yang dilakukan meski dia mengakui sebagai pemimpin radikal dan keras. Tapi dalam pandangannya, sebagian besar rakyat Singapura setuju dengan kebijakan Lee selama memimpin karena semua dilakukan untuk kemajuan Singapura.

”Saya memang tidak pernah bertemu dengan beliau, tetapi saya berterima kasih dengan jasa beliau dan saya datang ke sini untuk memberikan bunga sebagai penghormatan kepada beliau,” katanya. Singapura pantas kehilangan Lee. Di bawah kepemimpinannya sejak merdeka dari Inggris, 3 Juni 1959-28 November 1990, negeri pulau tersebut berkembang menjadi negara besar dalam bidang ekonomi.

Singapura diakui sebagai salah satu negara maju di dunia karena di sana jarang ditemukan orang miskin. Beberapa lembaga pelayanan masyarakat di bidang kesehatan dan pendidikan serba gratis. Kasus kriminal juga minim. Apa yang dicapai Singapura jelas tidak mudah. Sebab Singapura bukan hanya memiliki jumlah penduduk yang sedikit, tapi sumber daya alam (SDA) mereka juga terbatas. Namun Lee mampu mengangkat masyarakatnya berpola pikir maju, bekerja keras, dan tidak mudah menyerah.

Penghormatan Dunia

Selain rakyat Singapura, dunia juga merasa kehilangan tokoh visioner tersebut. Mereka pun menyampaikan dukacitanya. Pemerintah Indonesia, misalnya, mengakui totalitas Lee. Mendiang meninggalkan warisan yang sangat penting, bukan hanya untuk Singapura, tapi juga untuk dunia. ”Di bawah kepemimpinannya, Singapura berhasil mentransformasi diri menjadi penghubung ekonomi Asia dan menjadi negara maju,” demikian bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu).

Indonesia juga menganggap kontribusi Lee di tingkat ASEAN sangat besar. Dia mampu mempererat hubungan dan mendorong perdamaian, kesejahteraan, serta solidaritas dengan berbagai negara anggota ASEAN. Pemerintah Indonesia pun yakin bangsa dan rakyat Singapura akan mampu melalui masa sulit ini dan tumbuh berkembang sesuai dengan aspirasi mereka.

Dari Malaysia, PM Malaysia Datuk Seri Najib Razak menyampaikan dukacita yang mendalam atas kepergian Lee. ”Hati dan doa saya bersama PM Lee Hsien Loong dan keluarga,” kata Najib dalam pesan dukacita kepada mitranya itu. ”Saya menghormati tekad Lee dalam membangun Singapura menjadi negara dan kota modern nan dinamis,” tambahnya. Najib menegaskan komitmen negaranya untuk terus menjaga dan meningkatkan hubungan bilateral dengan Singapura sepeninggal Lee.

Dia berharap tingkat perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kedua negara, termasuk ASEAN, akan semakin membaik di masa mendatang. ”Pencapaian Lee sangat hebat. Warisannya menjanjikan,” kata Najib. Ungkapan duka juga disampaikan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Dia menyebut Lee sebagai PM pertama Singapura yang bersejarah. ”Dia merupakan sejarah sejati yang akan dikenang dari generasi ke generasi sebagai bapak modern Singapura,” kata Obama dalam pernyataan Gedung Putih.

Presiden China Xi Jinping turut mengucapkan belasungkawa dan mengapresiasi kepemimpinan Lee membangun Singapura. ”Lee Kuan Yew merupakan pendiri, pelopor, dan promotor hubungan China-Singapura. Dia dihormati komunitas internasional sebagai negarawan dan juru strategi,” kata Xi dalam surat yang dikirimkan kepada Presiden Yam. Juru bicara (jubir) Kemlu China Hong Lei mengatakan Lee memiliki pengaruh yang unik di Asia.

Dia mampu membawa Singapura dan China berkembang secara signifikan melalui hubungan diplomasi yang sehat. Senada dengan Lei, PM China Li Keqiang mengatakan kontribusinya itu pasti tercatat dalam sejarah. Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan (Korsel), Jepang, India, Thailand, Filipina, Malaysia, dan Australia juga menyampaikan ungkapan dukacita. ”Dia akan benar-benar dirindukan,” kata Ketua Eksekutif Hong Kong Leung Chunying seperti dikutip CNA.

”Semoga beliau dapat tenang di alam sana,” tambah Presiden Korsel Park Geun-hye. PM India Narendra Modi bahkan menyebut Lee sebagai ”singa” di antara para pemimpin yang ada di Asia. Dia mewariskan pelajaran yang berharga kepada semua orang. ”Berita tentang kematian beliau menyentuh kalbu dan membuat kami bersedih. Doa kami menyertai keluarga dan rakyat Singapura,” ungkap Modi.

PM Jepang Shinzo Abe juga berharap spirit yang dimiliki Lee akan berlangsung turun-temurun dari generasi ke generasi. ”Semoga peninggalannya terus hidup,” kata Abe. Ungkapan dukacita juga diutarakan pemimpin negara-negara di luar Asia. Sebut saja Inggris Raya, Kanada, Meksiko, Afghanistan, dan Selandia Baru. Sejumlah lembaga dunia juga turut menyampaikan rasa kehilangannya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Kimoon mengapresiasi Lee Kuan Yew merupakan tokoh legendaris Asia yang dihormati secara luas. Selama tiga dekade, dia mampu menyulap Singapura dari negara berkembang menjadi salah satu negara termaju di dunia. ”Singapura juga menjadi pusat bisnis internasional,” kata Ban seperti dilansir Xinhua.

”Bapak pendiri Singapura itu akan dikenang sebagai pemimpin Asia paling inspiratif menjelang perayaan hari kemerdekaan ke-50 Singapura tahun ini. Saya senang beliau mampu memperkuat kerja sama dengan PBB,” sambungnya. Dana Moneter Internasional (IMF) juga menyanjung almarhum Lee Kuan Yew. IMF menilai Lee sebagai negarawan yang akan diingat masyarakat dunia.

”Dia adalah negarawan tanpa kompromi. Dia sanggup mengubah Singapura menjadi salah satu negara paling makmur di dunia,” kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde seperti dikutip Straits Times . Muh shamil/ Tommypurniawan

Laporan Wartawan Koran Sindo
Tommy Purniawan
Singapura
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3293 seconds (0.1#10.140)