Batal Menikah karena Tak Bisa Matematika
A
A
A
PENGANTIN perempuan membatalkan upacara pernikahan setelah pasangan lelakinya gagal menjawab soal matematika.
Si pengantin perempuan menanyakan 15 tambah 6. Sebuah pertanyaan matematika yang sederhana. Mempelai pria menjawab 17. Seharusnya jawabannya adalah 21. Akibat jawaban salah itu, mempelai perempuan langsung meninggalkan lokasi pernikahan di Desa Rasoolabad, dekat Kota Kanpur, Negara Bagian Uttar Pradesh.
Si pengantin perempuan merasa malu memiliki suami yang tidak mampu menjawab soal matematika sederhana itu. Keluarga pengantin pria berusaha membujuk mempelai perempuan untuk kembali melanjutkan upacara pernikahan, tetapi dia menolak. ”Keluarga pengantin pria membuat malu kita karena menyembunyikan latar belakang pendidikan mempelai pria yang sangat rendah,” kata Mohar Singh, ayah mempelai perempuan.
Dia mengatakan, soal matematika itu bisa dijawab anak kelas pertama. Singh bercerita, sebelum upacara pernikahan berlangsung, Lovely (mempelai perempuan) baru tahu bahwa Ram Baran (mempelai pria) buta huruf. Putrinya langsung menolak untuk menikahinya. Dia mengatakan merasa tertipu. ”Ini merupakan situasi yang sangat memalukan bagi kita semua karena kami telah datang dengan semua persiapan. Ini juga soal gengsi sosial,” ungkap Singh.
Kepolisian telah melakukan mediasi kepada kedua keluarga. Kedua belah pihak mengembalikan berbagai hadiah yang sudah diterima sebelum pernikahan. Kebanyakan pernikahan di India ditentukan oleh pihak keluarga pengantin. Pernikahan tidak diawali dengan proses saling mengenal satu sama lain.
Bulan lalu pengantin wanita lainnya di Uttar Pradesh menikahi pria, namun ternyata pria tersebut menderita kejang-kejang dan pingsan. Ternyata setelah diselidiki, calon pengantin pria ini mengidap penyakit epilepsi dan selama ini telah menyembunyikannya dari keluarga wanita dan calon istrinya.
Arvin
Si pengantin perempuan menanyakan 15 tambah 6. Sebuah pertanyaan matematika yang sederhana. Mempelai pria menjawab 17. Seharusnya jawabannya adalah 21. Akibat jawaban salah itu, mempelai perempuan langsung meninggalkan lokasi pernikahan di Desa Rasoolabad, dekat Kota Kanpur, Negara Bagian Uttar Pradesh.
Si pengantin perempuan merasa malu memiliki suami yang tidak mampu menjawab soal matematika sederhana itu. Keluarga pengantin pria berusaha membujuk mempelai perempuan untuk kembali melanjutkan upacara pernikahan, tetapi dia menolak. ”Keluarga pengantin pria membuat malu kita karena menyembunyikan latar belakang pendidikan mempelai pria yang sangat rendah,” kata Mohar Singh, ayah mempelai perempuan.
Dia mengatakan, soal matematika itu bisa dijawab anak kelas pertama. Singh bercerita, sebelum upacara pernikahan berlangsung, Lovely (mempelai perempuan) baru tahu bahwa Ram Baran (mempelai pria) buta huruf. Putrinya langsung menolak untuk menikahinya. Dia mengatakan merasa tertipu. ”Ini merupakan situasi yang sangat memalukan bagi kita semua karena kami telah datang dengan semua persiapan. Ini juga soal gengsi sosial,” ungkap Singh.
Kepolisian telah melakukan mediasi kepada kedua keluarga. Kedua belah pihak mengembalikan berbagai hadiah yang sudah diterima sebelum pernikahan. Kebanyakan pernikahan di India ditentukan oleh pihak keluarga pengantin. Pernikahan tidak diawali dengan proses saling mengenal satu sama lain.
Bulan lalu pengantin wanita lainnya di Uttar Pradesh menikahi pria, namun ternyata pria tersebut menderita kejang-kejang dan pingsan. Ternyata setelah diselidiki, calon pengantin pria ini mengidap penyakit epilepsi dan selama ini telah menyembunyikannya dari keluarga wanita dan calon istrinya.
Arvin
(ftr)