Petani Pertanyakan Traktor Presiden
A
A
A
SUKOHARJO - Petani Sukoharjo, Jawa Tengah sangat berharap bantuan traktor dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan secara simbolis akhir Januari lalu, bisa segera diterima.
Mereka membutuhkan itu agar bisa meningkatkan produksi pertanian. “Petani di Desa Majasto dijanjikan akan mendapat traktor, tapi hingga kini petani belum menerimanya,” jelas Kepala Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari Rudi Hartono kemarin. Dia mengatakan, petani Desa Majasto tergabung dalam Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Ngudi Rejeki.
Namun, hingga kini belum ada kejelasan waktu penyerahan bantuan traktor tersebut. Rudi juga mengaku belum mengetahui jumlah pasti bantuan traktor untuk desanya. Dia hanya mendapat informasi bahwa khusus untuk P3A Ngudi Rejeki akan mendapat lima unit traktor, satu “combine harvester “, dan satu “transplanter “ (mesin penanam padi).
Rudi mengaku sempat menanyakan kejelasan penyaluran traktor tersebut ke Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo. Namun jawabannya, dia hanya diminta menunggu kuota bantuan untuk Sukoharjo komplet mengingat hingga kini Dispertan baru menerima 17 unit traktor dari rencana 148 unit.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari Bagyo Slameto. Dia mengatakan, Gabungan KelompokTani(Gapoktan) Mandiri Desa Dalangan juga belum mendapatkan kabar lebih lanjut mengenai bantuan traktor itu. Kepala Dispertan Sukoharjo Netty Harjiyanti mengakui bahwa bantuan traktor dari Jokowi belum dibagikan kepada petani.
Menurutnya, penyaluran traktor menunggu bantuan lengkap. Rencananya, untuk tahap berikut jumlah traktor yang akan datang sebanyak 56 unit. Jika sudah mencapai 73 unit, baru traktor tersebut akan dibagikan kepada para petani. “Bantuan akan disampaikan bertahap. Setelah 17 unit, akan turun lagi 56 unit. Informasi dari Kementerian Pertanian, yang 56 unit akan turun pada April nanti,” jelas Netty.
Selain di Sukoharjo, petani di beberapa daerah lain juga mempertanyakan traktor yang yang dijanjikan Presiden. Di antaranya petani di Wonogiri, Jawa Tengah, serta Ponorogo dan Ngawi, Jawa Timur.
Sumarno
Mereka membutuhkan itu agar bisa meningkatkan produksi pertanian. “Petani di Desa Majasto dijanjikan akan mendapat traktor, tapi hingga kini petani belum menerimanya,” jelas Kepala Desa Majasto, Kecamatan Tawangsari Rudi Hartono kemarin. Dia mengatakan, petani Desa Majasto tergabung dalam Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Ngudi Rejeki.
Namun, hingga kini belum ada kejelasan waktu penyerahan bantuan traktor tersebut. Rudi juga mengaku belum mengetahui jumlah pasti bantuan traktor untuk desanya. Dia hanya mendapat informasi bahwa khusus untuk P3A Ngudi Rejeki akan mendapat lima unit traktor, satu “combine harvester “, dan satu “transplanter “ (mesin penanam padi).
Rudi mengaku sempat menanyakan kejelasan penyaluran traktor tersebut ke Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo. Namun jawabannya, dia hanya diminta menunggu kuota bantuan untuk Sukoharjo komplet mengingat hingga kini Dispertan baru menerima 17 unit traktor dari rencana 148 unit.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari Bagyo Slameto. Dia mengatakan, Gabungan KelompokTani(Gapoktan) Mandiri Desa Dalangan juga belum mendapatkan kabar lebih lanjut mengenai bantuan traktor itu. Kepala Dispertan Sukoharjo Netty Harjiyanti mengakui bahwa bantuan traktor dari Jokowi belum dibagikan kepada petani.
Menurutnya, penyaluran traktor menunggu bantuan lengkap. Rencananya, untuk tahap berikut jumlah traktor yang akan datang sebanyak 56 unit. Jika sudah mencapai 73 unit, baru traktor tersebut akan dibagikan kepada para petani. “Bantuan akan disampaikan bertahap. Setelah 17 unit, akan turun lagi 56 unit. Informasi dari Kementerian Pertanian, yang 56 unit akan turun pada April nanti,” jelas Netty.
Selain di Sukoharjo, petani di beberapa daerah lain juga mempertanyakan traktor yang yang dijanjikan Presiden. Di antaranya petani di Wonogiri, Jawa Tengah, serta Ponorogo dan Ngawi, Jawa Timur.
Sumarno
(ftr)