Pendaftar SNMPTN Melampaui Target
A
A
A
JAKARTA - Target panitia Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) akhirnya tercapai. Panitia menargetkan 800.000 siswa, namun yang mendaftar menembus 852.093 siswa.
Ketua Panitia SNMPTN 2015 Rochmat Wahab mengatakan, proses pendaftaran SNMPTN sudah ditutup 15 Maret kemarin. Jumlah pendaftar hingga berakhirnya masa pendaftaran mencapai 852.093 siswa. Jumlah ini menandakan target panitia yang hanya menetapkan 800.000 peserta terlampaui. Tahun ini peserta SNMPTN berasal dari 15.317 sekolah dari dalam negeri hingga dari Sekolah Republik Indonesia (SRI) di luar negeri.
Dari jumlah tersebut 153.229 siswa di antaranya adalah pemohon Bidik Misi. “Jumlah pendaftar dan jumlah sekolah yang mendaftar SNMPTN sama- sama naik. Kami sangat bersyukur ada kenaikan jumlah pendaftar, “ katanya dalam siaran pers yang diterima KORAN SINDO kemarin.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menjelaskan, jumlah pendaftar tahun 2015 meningkat 9,5% dibandingkan tahun 2014 karena tahun lalu hanya mencapai 777.357 siswa. Kenaikan ini ditandai pula dengan peningkatan jumlah unit sekolah yang mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di tiap provinsi seluruh Indonesia.
Secara khusus pula kenaikan yang cukup signifikan terjadi di kawasan Indonesia timur seperti di Provinsi Sulawesi Utara 31,2%, Sulawesi Tengah 37,5%, Sulawesi Barat 39,2%, Papua 39,8%, Maluku Utara 43,6%, Nusa Tenggara Timur 51,6%, Papua Barat 59,3% dan Maluku 73,1%.
Peningkatan jumlah unit sekolah yang mengisi PDSS di kawasan timur Indonesia tersebut dibarengi pula dengan peningkatan jumlah siswa yang mendaftar, yaitu di atas 20% bahkan untuk Provinsi Maluku Utara naik sebanyak 70,8%. Rochmat mengapresiasi kinerja panitia yang telah memandu layanan online PDSS yang berjalan lancar dan tanpa gangguan yang berarti.
Jadwal pengisian dan verifikasi data sekolah dan akademik siswa pada PDSS oleh sekolah dan siswa secara online dimulai pada 22 Januari hingga 12 Maret 2015 secara nonstop. Kegiatan pendaftaran, berupa pengisian borang pendaftaran dan pemilihan PTN dan program studi oleh siswa yang dimulai tanggal 13 Februari sampai dengan 15 Maret pukul 23.59 WIB telah pula berjalan sangat lancar. “Prosesnya tanpa gangguan, baik pada jaringan maupun perangkat yang dimiliki panitia,” ungkapnya.
Dia mengingatkan seluruh siswa bahwa masih ada tahapan penting, yakni pengisian Nomor Ujian Nasional (NUN) pada borang pendaftaran. Panitia berharap setelah siswa mendapatkan NUN maka harus segera masuk ke laman pendaftaran untuk mengisi kembali.
Panitia berharap siswa jangan sampai salah dan terlambat karena hanya siswa pendaftar yang telah mengisikan NUN dapat mencetak Kartu Tanda Peserta SNMPTN 2015 yang merupakan bukti bahwa siswa telah mendaftar SNMPTN 2015 dengan tuntas. Periode pengisian NUN dan cetak Kartu Tanda Peserta SNMPTN 2015 adalah 14 April-28 April pukul 22.00 WIB.
Sekretaris SNMPTN 2015 Werry Darta Taifur menambahkan, ada tiga hal yang menyebabkan kenaikan jumlah pendaftar tersebut. Pertama, sosialisasi yang dilakukan lebih masif daripada pelaksanaan SNMPTN periode lalu sehingga seluruh sekolah di semua pelosok Tanah Air mengetahuinya.
Dukungan perangkat IT yang dipercanggih juga mempermudah pendaftaran siswa dari seluruh pelosok. “Karena tahun lalu saja ada sebuah sekolah di DKI Jakarta yang tidak tahu. Bayangkan, itu saja masih di kota besar bagaimana dengan sekolah yang ada di perbatasan atau terpencil. Kita saat ini memastikan betul seluruh sekolah tahu mengenai penerimaan masuk mahasiswa melalui SNMPTN ini,” ungkapnya.
Rektor Universitas Andalas Padang ini melanjutkan, alasan kedua adalah dukungan dari pemerintah daerah, yang juga sangat membantu. Misalnya di Papua kepala daerah dan para anggota legislatifnya mendorong sekolah untuk mempercepat pengisian PDSS.
Keduanya mengingatkan kepala sekolah untuk membantu siswanya mendaftar melalui SNMPTN agar siswa yang berprestasi diterima di kampus ternama Indonesia. Alasan ketiga, adanya kesepakatan dari Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI) untuk menerima siswa dari Papua dan daerah terpencil, terluar dan terdepan (3T).
Werry menjelaskan, para rektor memang memberikan perhatian lebih kepada SNMPTN ini karena menjadi akses penerimaan bibit-bibit unggul dari seluruh daerah di kampusnya masing-masing. Dia mengungkapkan, persaingan memang semakin ketat karena semakin banyak siswa yang mendaftar.
Dari 852.093 pendaftar yang akan diterima di SNMPTN hanya 137.781 siswa. Namun, para rektor menyadari bahwa mereka semakin tertantang untuk menyeleksi siswa terbaik bagi masa depan bangsa.
“Kami ingin memastikan semua siswa dari seluruh Indonesia bisa masuk PTN terbaik. Tidak boleh ada diskriminasi,” katanya seraya mengingatkan siswa agar mencetak kartu tanda peserta agar bisa diseleksi.
Neneng zubaidah
Ketua Panitia SNMPTN 2015 Rochmat Wahab mengatakan, proses pendaftaran SNMPTN sudah ditutup 15 Maret kemarin. Jumlah pendaftar hingga berakhirnya masa pendaftaran mencapai 852.093 siswa. Jumlah ini menandakan target panitia yang hanya menetapkan 800.000 peserta terlampaui. Tahun ini peserta SNMPTN berasal dari 15.317 sekolah dari dalam negeri hingga dari Sekolah Republik Indonesia (SRI) di luar negeri.
Dari jumlah tersebut 153.229 siswa di antaranya adalah pemohon Bidik Misi. “Jumlah pendaftar dan jumlah sekolah yang mendaftar SNMPTN sama- sama naik. Kami sangat bersyukur ada kenaikan jumlah pendaftar, “ katanya dalam siaran pers yang diterima KORAN SINDO kemarin.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu menjelaskan, jumlah pendaftar tahun 2015 meningkat 9,5% dibandingkan tahun 2014 karena tahun lalu hanya mencapai 777.357 siswa. Kenaikan ini ditandai pula dengan peningkatan jumlah unit sekolah yang mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) di tiap provinsi seluruh Indonesia.
Secara khusus pula kenaikan yang cukup signifikan terjadi di kawasan Indonesia timur seperti di Provinsi Sulawesi Utara 31,2%, Sulawesi Tengah 37,5%, Sulawesi Barat 39,2%, Papua 39,8%, Maluku Utara 43,6%, Nusa Tenggara Timur 51,6%, Papua Barat 59,3% dan Maluku 73,1%.
Peningkatan jumlah unit sekolah yang mengisi PDSS di kawasan timur Indonesia tersebut dibarengi pula dengan peningkatan jumlah siswa yang mendaftar, yaitu di atas 20% bahkan untuk Provinsi Maluku Utara naik sebanyak 70,8%. Rochmat mengapresiasi kinerja panitia yang telah memandu layanan online PDSS yang berjalan lancar dan tanpa gangguan yang berarti.
Jadwal pengisian dan verifikasi data sekolah dan akademik siswa pada PDSS oleh sekolah dan siswa secara online dimulai pada 22 Januari hingga 12 Maret 2015 secara nonstop. Kegiatan pendaftaran, berupa pengisian borang pendaftaran dan pemilihan PTN dan program studi oleh siswa yang dimulai tanggal 13 Februari sampai dengan 15 Maret pukul 23.59 WIB telah pula berjalan sangat lancar. “Prosesnya tanpa gangguan, baik pada jaringan maupun perangkat yang dimiliki panitia,” ungkapnya.
Dia mengingatkan seluruh siswa bahwa masih ada tahapan penting, yakni pengisian Nomor Ujian Nasional (NUN) pada borang pendaftaran. Panitia berharap setelah siswa mendapatkan NUN maka harus segera masuk ke laman pendaftaran untuk mengisi kembali.
Panitia berharap siswa jangan sampai salah dan terlambat karena hanya siswa pendaftar yang telah mengisikan NUN dapat mencetak Kartu Tanda Peserta SNMPTN 2015 yang merupakan bukti bahwa siswa telah mendaftar SNMPTN 2015 dengan tuntas. Periode pengisian NUN dan cetak Kartu Tanda Peserta SNMPTN 2015 adalah 14 April-28 April pukul 22.00 WIB.
Sekretaris SNMPTN 2015 Werry Darta Taifur menambahkan, ada tiga hal yang menyebabkan kenaikan jumlah pendaftar tersebut. Pertama, sosialisasi yang dilakukan lebih masif daripada pelaksanaan SNMPTN periode lalu sehingga seluruh sekolah di semua pelosok Tanah Air mengetahuinya.
Dukungan perangkat IT yang dipercanggih juga mempermudah pendaftaran siswa dari seluruh pelosok. “Karena tahun lalu saja ada sebuah sekolah di DKI Jakarta yang tidak tahu. Bayangkan, itu saja masih di kota besar bagaimana dengan sekolah yang ada di perbatasan atau terpencil. Kita saat ini memastikan betul seluruh sekolah tahu mengenai penerimaan masuk mahasiswa melalui SNMPTN ini,” ungkapnya.
Rektor Universitas Andalas Padang ini melanjutkan, alasan kedua adalah dukungan dari pemerintah daerah, yang juga sangat membantu. Misalnya di Papua kepala daerah dan para anggota legislatifnya mendorong sekolah untuk mempercepat pengisian PDSS.
Keduanya mengingatkan kepala sekolah untuk membantu siswanya mendaftar melalui SNMPTN agar siswa yang berprestasi diterima di kampus ternama Indonesia. Alasan ketiga, adanya kesepakatan dari Majelis Rektor PTN Indonesia (MRPTNI) untuk menerima siswa dari Papua dan daerah terpencil, terluar dan terdepan (3T).
Werry menjelaskan, para rektor memang memberikan perhatian lebih kepada SNMPTN ini karena menjadi akses penerimaan bibit-bibit unggul dari seluruh daerah di kampusnya masing-masing. Dia mengungkapkan, persaingan memang semakin ketat karena semakin banyak siswa yang mendaftar.
Dari 852.093 pendaftar yang akan diterima di SNMPTN hanya 137.781 siswa. Namun, para rektor menyadari bahwa mereka semakin tertantang untuk menyeleksi siswa terbaik bagi masa depan bangsa.
“Kami ingin memastikan semua siswa dari seluruh Indonesia bisa masuk PTN terbaik. Tidak boleh ada diskriminasi,” katanya seraya mengingatkan siswa agar mencetak kartu tanda peserta agar bisa diseleksi.
Neneng zubaidah
(ftr)