Rano Karno Ingatkan Pentingnya Musala
Rano Karno Ingatkan Pentingnya Musala
A
A
A
TANGERANG - Plt Gubernur Banten Rano Karno meresmikan Musala Ar-Raudhah di Kebayoran Residence, Cluster Kebayoran Garden, Bintaro, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), kemarin.
Dalam sambutannya, Rano Karno mengatakan, musala merupakan tempat berkumpul untuk mengkaji ilmu. Rano kemudian menceritakan bagaimana dia baru bisa membaca Alquran pada sepuluh tahun lalu. Sampai hari ini pun dia mengaku belum pandai membaca Alquran.
“Sehingga setiap Jumat saya mewakafkan diri saya waktu itu, saya mengajak orang mengaji dalam waktu satu jam. Saya tidak bisa baca Alquran meski setiap tahun saya umrah dan saya sudah tiga kali haji. Saya akui memang malu bertanya sesat di jalan,” kata Rano Karno kemarin.
Dia pun berharap dengan ada musala di lokasi dekat rumah warga bisa memunculkan sifat saling sabar dan saling menasihati. Menurutnya, musala hanya ada di Indonesia sehingga orang suka bertanya perbedaan dengan masjid. “Musala ini hanya ada di literatur bahasa Indonesia. Ingat ketika kita masuk ke dalam musala, malaikat langsung mencatat perbuatan kita,” tuturnya.
Ketua Panitia Pembangunan Musala Ar-Raudhah Salim menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak. Sejak rencana pembangunan pada Oktober 2014, akhirnya musala yang menghabiskan anggaran sekitar Rp700 juta tersebut bisa selesai.
“Musala ini kecil, mungil. Tetapi, kalau bisa dikatakan mungkin termahal di Indonesia karena menghabiskan total Rp700 juta. Adapun Rp622 juta berasal dari bantuan warga dan Bank Syariah Mandiri. Sisanya ada yang membantu dalam bentuk benda seperti permadani dan besi baja,” ungkapnya.
Dalam acara yang dipandu MC Irfan Hakim dan Vemmy tersebut, tampak sejumlah penghuni yang hadir. Seperti Tiwi T2, Tina Talisa, Direktur Keuangan Bank Syariah Mandiri Agus Wijaya, dan Direktur Utama Laznas Bank Syariah Mandiri Agus Tohir.
Penasihat paguyuban warga setempat, Yulian Warman, mengatakan, yang bisa dilihat dari acara peresmian musala tersebut bukan ada glamor dalam pembangunannya, melainkan lebih pada kebersamaan warga yang selalu guyub.
Pembangunan musala juga bertujuan agar warga tidak keluar dari perumahan saat akan mengajarkan anak-anaknya mengaji. “Kami di sini selalu guyub dan kita juga berharap kepada Bintaro Jaya untuk membangun masjid,” tutur Humas Astra Internasional ini.
Denny irawan
Dalam sambutannya, Rano Karno mengatakan, musala merupakan tempat berkumpul untuk mengkaji ilmu. Rano kemudian menceritakan bagaimana dia baru bisa membaca Alquran pada sepuluh tahun lalu. Sampai hari ini pun dia mengaku belum pandai membaca Alquran.
“Sehingga setiap Jumat saya mewakafkan diri saya waktu itu, saya mengajak orang mengaji dalam waktu satu jam. Saya tidak bisa baca Alquran meski setiap tahun saya umrah dan saya sudah tiga kali haji. Saya akui memang malu bertanya sesat di jalan,” kata Rano Karno kemarin.
Dia pun berharap dengan ada musala di lokasi dekat rumah warga bisa memunculkan sifat saling sabar dan saling menasihati. Menurutnya, musala hanya ada di Indonesia sehingga orang suka bertanya perbedaan dengan masjid. “Musala ini hanya ada di literatur bahasa Indonesia. Ingat ketika kita masuk ke dalam musala, malaikat langsung mencatat perbuatan kita,” tuturnya.
Ketua Panitia Pembangunan Musala Ar-Raudhah Salim menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak. Sejak rencana pembangunan pada Oktober 2014, akhirnya musala yang menghabiskan anggaran sekitar Rp700 juta tersebut bisa selesai.
“Musala ini kecil, mungil. Tetapi, kalau bisa dikatakan mungkin termahal di Indonesia karena menghabiskan total Rp700 juta. Adapun Rp622 juta berasal dari bantuan warga dan Bank Syariah Mandiri. Sisanya ada yang membantu dalam bentuk benda seperti permadani dan besi baja,” ungkapnya.
Dalam acara yang dipandu MC Irfan Hakim dan Vemmy tersebut, tampak sejumlah penghuni yang hadir. Seperti Tiwi T2, Tina Talisa, Direktur Keuangan Bank Syariah Mandiri Agus Wijaya, dan Direktur Utama Laznas Bank Syariah Mandiri Agus Tohir.
Penasihat paguyuban warga setempat, Yulian Warman, mengatakan, yang bisa dilihat dari acara peresmian musala tersebut bukan ada glamor dalam pembangunannya, melainkan lebih pada kebersamaan warga yang selalu guyub.
Pembangunan musala juga bertujuan agar warga tidak keluar dari perumahan saat akan mengajarkan anak-anaknya mengaji. “Kami di sini selalu guyub dan kita juga berharap kepada Bintaro Jaya untuk membangun masjid,” tutur Humas Astra Internasional ini.
Denny irawan
(ftr)
Explore More