Dengerin Musik, Pamerkan Fashion
A
A
A
Penampilan para musisi, baik lokal maupun internasional, memang tidak pernah gagal memuaskan penontonnya di JJF. Namun siapa sangka, style para penontonnya pun menjadi daya tarik tersendiri di Java Jazz.
Adalah si kembar Valerie Krasnadewi, 23,dan Veronika Krasnasari, 23, yang tampil mencolok di hari terakhir JJF 2015. Veronika datang dengan dandanan boyish, terinspirasi aktris/sosialita asal Inggris Cara de Levigne.
Ia memadu kaos hitam dengan jeans jumpsuit. Sebaliknya, Valerie justru tampil feminin. “Aku suka banget sama Taylor Swift. Makanya pas datang ke JJF 2015 ini, aku tampil dengan gaya vintage ethnic,tapi kasual. Dipadu aksesoris topi agar terkesan jazzy,” kata Valerie.
Baik Valerie maupun Veronika mengaku, keduanya baru datang ke Java Jazz tahun ini. Niat awalnya hanya menemani temannya yang menyaksikan penampilan Jessie J. Ternyata, keduanya puas dengan penampilan Jessie J yang all out.
Tidak hanya menikmati musik, Valerie mengaku memerhatikan fashionbeberapa pengunjung lain untuk nantinya dijadikan. “Enaknya ke JJF, orangnya kalem-kalem, santai, fashionnya juga bagus-bagus. Dari mereka aku jadi bisa mencontoh gayanya,” katanya.
Style casual memang yang paling gampang diterapkan semua orang diberbagai tempat. Namun, dengan melakukan mix and match, tampilan casual justru bisa terlihat stylish. Seperti yang dilakukan Ghina Jauhari, 22. Gayanya casual edgy, terinspirasi Ayla Dimitri.
Ia hadir dengan jumpsuit yang dipadu dengan outerdari Laison. “Sehari-hari sih style-ku biasanya preppy casual, sedikit formal. Nah untuk JFF kali ini, aku tampil dengan gaya casual edgy,” kata Ghina.
Mariani, 18, yang bertubuh mungil datang menggunakan outfitcasual dengan padu padan menarik. Boots yang dipakainya melambangkan rock. Lalu, atasan white tanktopbertemu vest jeans dan polkadot skirt membuat tampilannya lebih chic.
Sedangkan bowler hatmenutup penampilannya malam itu. “Mix and matchyang aku pakai di Java Jazz ini merupakan cerminan pemikiranku terhadap musik jazz, yaitu individualisme dan kebebasan,” kata Mariani.
Mariani memang satu dari ribuan pengunjung lain yang betul-betul penikmat musik jazz. Soal penampil yang ditunggu-tunggu, ia mengaku ingin melihat penampilan Chris Botti dan Incognito secara live.
“Cukup puas sama penampilan Chris Botti yang romantis banget dan Chaka Khan bersama Incognito luar biasa. Sampai main stagetempat Incognito tampil superpadat. Aku yang telat 15 menitan aja sampai desek-desekan. Tapi meskipun begitu, kebayar sih sama penampilannya. Hehe,” katanya.
DEASY AMALIA
Adalah si kembar Valerie Krasnadewi, 23,dan Veronika Krasnasari, 23, yang tampil mencolok di hari terakhir JJF 2015. Veronika datang dengan dandanan boyish, terinspirasi aktris/sosialita asal Inggris Cara de Levigne.
Ia memadu kaos hitam dengan jeans jumpsuit. Sebaliknya, Valerie justru tampil feminin. “Aku suka banget sama Taylor Swift. Makanya pas datang ke JJF 2015 ini, aku tampil dengan gaya vintage ethnic,tapi kasual. Dipadu aksesoris topi agar terkesan jazzy,” kata Valerie.
Baik Valerie maupun Veronika mengaku, keduanya baru datang ke Java Jazz tahun ini. Niat awalnya hanya menemani temannya yang menyaksikan penampilan Jessie J. Ternyata, keduanya puas dengan penampilan Jessie J yang all out.
Tidak hanya menikmati musik, Valerie mengaku memerhatikan fashionbeberapa pengunjung lain untuk nantinya dijadikan. “Enaknya ke JJF, orangnya kalem-kalem, santai, fashionnya juga bagus-bagus. Dari mereka aku jadi bisa mencontoh gayanya,” katanya.
Style casual memang yang paling gampang diterapkan semua orang diberbagai tempat. Namun, dengan melakukan mix and match, tampilan casual justru bisa terlihat stylish. Seperti yang dilakukan Ghina Jauhari, 22. Gayanya casual edgy, terinspirasi Ayla Dimitri.
Ia hadir dengan jumpsuit yang dipadu dengan outerdari Laison. “Sehari-hari sih style-ku biasanya preppy casual, sedikit formal. Nah untuk JFF kali ini, aku tampil dengan gaya casual edgy,” kata Ghina.
Mariani, 18, yang bertubuh mungil datang menggunakan outfitcasual dengan padu padan menarik. Boots yang dipakainya melambangkan rock. Lalu, atasan white tanktopbertemu vest jeans dan polkadot skirt membuat tampilannya lebih chic.
Sedangkan bowler hatmenutup penampilannya malam itu. “Mix and matchyang aku pakai di Java Jazz ini merupakan cerminan pemikiranku terhadap musik jazz, yaitu individualisme dan kebebasan,” kata Mariani.
Mariani memang satu dari ribuan pengunjung lain yang betul-betul penikmat musik jazz. Soal penampil yang ditunggu-tunggu, ia mengaku ingin melihat penampilan Chris Botti dan Incognito secara live.
“Cukup puas sama penampilan Chris Botti yang romantis banget dan Chaka Khan bersama Incognito luar biasa. Sampai main stagetempat Incognito tampil superpadat. Aku yang telat 15 menitan aja sampai desek-desekan. Tapi meskipun begitu, kebayar sih sama penampilannya. Hehe,” katanya.
DEASY AMALIA
(bbg)