Kelompok Bersenjata Rampok Perhiasan Senilai Rp145,11 Miliar
A
A
A
PARIS - Sekelompok pria bersenjata merampok dua mobil yang membawa perhiasan senilai USD11 juta (Rp145,11 miliar) di jalur tol Paris, Prancis. Polisi mengejar sekitar 15 perampok itu dan mempersempit pergerakan mereka.
Polisi melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa di belakang aksi perampokan pada Selasa (11/3) tengah malam di Distrik Yonne sekitar 200 km tenggara Paris itu. “Perhiasan senilai sembilan juta euro (USD11 juta) dirampok,” ujar sumber kepolisian yang tak disebutkan namanya, dikutip AFP . Polisi memperluas wilayah pencarian dan menggunakan helikopter untuk memburu para tersangka.
Sumber kepolisian mengungkapkan, 15 perampok itu menggunakan senjata api dan sangat berbahaya. Jaksa penuntut mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam perampokan itu. Gardu tol yang menjadi lokasi perampokan juga tidak mengalami kerusakan. “Mereka bekerja sangat profesional,” ungkap jaksa penuntut yang tak disebutkan namanya.
Mobil berisi perhiasan yang dikuasai perampok ditemukan di sebuah lapangan di dekat gardu tol. Mobil itu dibakar perampok untuk menghilangkan jejak. Belum jelas, bagaimana perampokan itu berjalan sangat rapi. Serangan terhadap kendaraan yang mengangkut perhiasan atau uang tunai membutuhkan perlengkapan khusus seperti bahan peledak dan senjata api.
Perampokan bersenjata api mulai marak pada 2000. Namun, akhir tahun ini perampokan bernilai jutaan dolar semakin marak. Sebelumnya perampokan besar-besaran terjadi pada 2009 ketika supir mobil Toni Musulin melarikan mobil berisi 11,5 juta euro (Rp161 miliar) yang baru diambilnya dari Bank of France. Aksi Musulin dilakukan setelah dia meninggalkan dua kawannya.
Polisi menemukan 9,11 juta euro (Rp127 miliar) di garasi mobil di Lyon. Setelah 10 hari melarikan diri, Musulin menyerahkan diri. Perampokan perhiasan paling spektakuler di Paris terjadi di toko perhiasan Harry Winston pada 2007. Saat itu empat perampok merampok dengan cara menginap di toko itu dengan bantuan seorang petugas keamanan. Mereka mencuri perhiasan senilai lebih dari 32 juta euro (Rp447 miliar).
Andika hendra m
Polisi melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa di belakang aksi perampokan pada Selasa (11/3) tengah malam di Distrik Yonne sekitar 200 km tenggara Paris itu. “Perhiasan senilai sembilan juta euro (USD11 juta) dirampok,” ujar sumber kepolisian yang tak disebutkan namanya, dikutip AFP . Polisi memperluas wilayah pencarian dan menggunakan helikopter untuk memburu para tersangka.
Sumber kepolisian mengungkapkan, 15 perampok itu menggunakan senjata api dan sangat berbahaya. Jaksa penuntut mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam perampokan itu. Gardu tol yang menjadi lokasi perampokan juga tidak mengalami kerusakan. “Mereka bekerja sangat profesional,” ungkap jaksa penuntut yang tak disebutkan namanya.
Mobil berisi perhiasan yang dikuasai perampok ditemukan di sebuah lapangan di dekat gardu tol. Mobil itu dibakar perampok untuk menghilangkan jejak. Belum jelas, bagaimana perampokan itu berjalan sangat rapi. Serangan terhadap kendaraan yang mengangkut perhiasan atau uang tunai membutuhkan perlengkapan khusus seperti bahan peledak dan senjata api.
Perampokan bersenjata api mulai marak pada 2000. Namun, akhir tahun ini perampokan bernilai jutaan dolar semakin marak. Sebelumnya perampokan besar-besaran terjadi pada 2009 ketika supir mobil Toni Musulin melarikan mobil berisi 11,5 juta euro (Rp161 miliar) yang baru diambilnya dari Bank of France. Aksi Musulin dilakukan setelah dia meninggalkan dua kawannya.
Polisi menemukan 9,11 juta euro (Rp127 miliar) di garasi mobil di Lyon. Setelah 10 hari melarikan diri, Musulin menyerahkan diri. Perampokan perhiasan paling spektakuler di Paris terjadi di toko perhiasan Harry Winston pada 2007. Saat itu empat perampok merampok dengan cara menginap di toko itu dengan bantuan seorang petugas keamanan. Mereka mencuri perhiasan senilai lebih dari 32 juta euro (Rp447 miliar).
Andika hendra m
(bbg)