18 Program Unggulan untuk Masyarakat Sejahtera

Rabu, 11 Maret 2015 - 10:55 WIB
18 Program Unggulan untuk Masyarakat Sejahtera
18 Program Unggulan untuk Masyarakat Sejahtera
A A A
Lanskap 2015 masih akan dipenuhi sejumlah tantangan yang mesti diantisipasi dengan baik melalui sinergi antara pemerintah pusat dan daerah serta antar daerah.

Berbagi beban, berbagi tugas, dan berbagi manfaat antara pusat dan daerah atau antardaerah akan menjadi kunci melewati tantangan dengan mulus. Dari sisi ekonomi, kinerja ekonomi global diprediksi belum sepenuhnya pulih dan itu tentu berimbas ke ekonomi dalam negeri.

Terkait itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon sudah melanjutkan skema pemberdayaan perekonomian ke kelompok rentan dan UMKM secara berkelanjutan dan terintegrasi dari sisi financial services dan micro services. Financial services meliputi perluasan akses permodalan.

Selain bantuan modal lunak untuk UMKM, Pemkab Cirebon juga gencar melakukan ekspor produk-produk karya anak bangsa ke luar negeri, termasuk di dalamnya kerajinan rotan dan handicraft dari limbah kerang, juga ekspor mangga gedong gincu ke wilayah Eropa. Mangga gedong gincu merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Cirebon.

Oleh karena itu, pengembangannya senantiasa mendapat dukungan penuh dari pemkab. Dukungan tersebut antara lain diwujudkan melalui bentuk bantuan dalam rangka meningkatkan produksi dan kualitas buah. Pemkab Cirebon telah berulang kali menyertakan para pelaku usaha mangga gedong gincu ke berbagai pameran di dalam dan di luar negeri, termasuk yang terakhir di Salon International de l’alimentation (Sial), pameran produk pangan dua tahunan di Paris Nord Villepinte, Prancis, Oktober 2014 lalu.

Dari berbagai kegiatan promosi tersebut, tentunya mangga gedong gincu semakin dikenal masyarakat, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dampaknya, permintaan terhadap komoditas ini semakin meningkat. Hal ini berarti saluran pemasaran bagi para petani dan pelaku usaha mangga gedong gincu di Kabupaten Cirebon pun makin luas.

Mangga gedong gincu asal Cirebon telah digemari pasar Asia dan Timur Tengah, sebelum kini merambah Eropa. Namun, kebutuhan ekspor komoditas unggulan ini baru terpenuhi sekitar 60%. Setiap tahun Kabupaten Cirebon hanya bisa menghasilkan 69.227 ton mangga berbagai varietas. Mangga-mangga tersebut dihasilkan para petani lokal yang tersebar di 40 kecamatan.

Khusus mangga gedong gincu, baru mampu dihasilkan 13.711 ton per tahun yang tersebar di tujuh kecamatan, yakni Dukupuntang, Sedong, Greged, Lemahabang, Beber, Sumber, dan Astanajapura. Selain gedong gincu, Pemkab Cirebon juga mengadakan program kampung produktif. Sebanyak 15 pelaku usaha mikro di Desa Gesik mempromosikan hasil karyanya, seperti kerupuk mars, jeli, konveksi, kue lapis legit.

Kampung produktif merupakan program yang dirancang untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa dengan cara menciptakan kesempatan kerja seluas-luasnya di pedesaan. Keberhasilan suatu desa dalam mengembangkan sumber daya yang dimilikinya akan memiliki arti strategis bagi perbaikan sosial-ekonomi masyarakat.

Dengan demikian, tingkat kesejahteraan yang berkelanjutan dari kampung produktif dapat berjalan seiring dan sesuai dengan arah pembangunan daerah yang bersifat eksploratif, bukan eksploitatif. Dari sini diharapkan semua pemangku kepentingan dapat berkomitmen dan bersinergi dalam meningkatkan kualitas serta produktivitas SDM agar dapat berkreasi di wilayahnya masingmasing dengan memanfaatkan potensi yang tersedia.

Fokus 2015

Tahun 2015 ini merupakan kepanjangan dari RPJMD lima tahun ke depan. Tahun 2015 juga untuk melengkapi kegiatan-kegiatan yang masih tertunda pada 2014. Pembangunan sektoral seperti jalan, jembatan, gedung sekolah, dan lainnya di tiap-tiap kecamatan akan dilaksanakan tahun ini. Tahapantahapan ini tetap akan dilalui supaya lima tahun sesuai dengan visi-misi Sunjaya-Gotas (Jago-Jadi) yang amanah.

Semangat mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang agamais, maju, adil, sinergi, dan sejahtera sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD, dirumuskan dalam 18 program unggulan. Program-program unggulan tersebut merupakan penjabaran dari indikator indeks pembangunan manusia (IPM), di antaranya Cirebon Bebas Buta Huruf Alquran, Cirebon Berbudaya Membaca,

Cirebon Gratis Pelayanan Kesehatan bagi Warga Miskin, Cirebon Bebas Pengangguran, ataupun Fasilitasi Beasiswa 250 Master bagi PNS. Jika seluruh program unggulan (yang totalnya 18) ini dapat direalisasikan dengan baik, insya Allah capaian IPM akan meningkat dan bisa bersaing dengan daerah lain. Program-program tersebut sesuai visi dan misi Kabupaten Cirebon.

Cirebon Bebas Buta Huruf Alquran merupakan salah satu visi yang agamais. Maka itu, Pemkab Cirebon juga berencana akan membangun sebuah masjid terbesar di sekitar makam Gunung Jati. Selain bidang keagamaan, pendidikan juga sangat penting karena pendidikan merupakan kekuatan kendali (driving force) dalam transformasi sosial dan peradaban.

Dengan berpendidikan yang baik, masyarakat menjadi produktif dan kreatif akan terwujud. Membangun pendidikan bermakna meningkatkan nilai modal sosial (capital social ). Kehidupan sosial-ekonomi masyarakat juga akan lebih dinamis. Untuk bisa bersaing di era global ini, kualitas sumber daya manusiasangat dibutuhkandan tingkat pendidikan menjadi indikator dan kunci kemenangan.

Pemkap berharap kepada masyarakat untuk saling mendukung program-program pemerintah ke depan untuk kepentingan rakyat. Untuk itu, komunikasi yang baik, koordinasi rutin dan berkelanjutan, dan sinergi saling menguntungkan dengan berbagai pemangku kepentingan menjadi kata kunci dalam mewujudkan berbagai target indikator kinerja daerah.

Dengan ketiga aktivitas tersebut, kami berharap tercipta kondusivitas wilayah dan harmoni kebersamaan yang baik untuk fokus pada target bersama. Dan, kami optimistis dapat melakukan semua itu, tentunya dengan dukungan semua pihak.

Sunjaya Purwadisastra
Bupati Cirebon
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6073 seconds (0.1#10.140)
pixels