Papua Kini Lebih Aman dari Pulau Jawa
A
A
A
SUKOHARJO - Papua dinilai lebih aman ketimbang wilayah lain di Indonesia. Pasalnya, wilayah itu sudah mengalami perubahan luar biasa dibandingkan beberapa tahun lalu.
Perubahan itu terletak pada struktur pemerintahan, pembangunan, ekonomi, dan pendidikan. Pernyataan itu disampaikan Bupati Sorong, Papua Barat, Stepanus Malak pada seminar sehari bertemakan ”Pengembangan SDM dalam Masyarakat Multikultural” yang digelar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, kemarin. Menurut Stepanus, perubahan yang ada di wilayahnya sudah seperti di Pulau Jawa.
”Tidak hanya Solo, Yogya, dan Jakarta, sekarang Sorong dan wilayah Papua lainnya pun sudah banyak yang berkembang dan berubah,” ucap Stepanus. Dia menyebutkan, perkembangan dari berbagai sektor tersebut bisa menaikkan tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan seperti itu, perlahan-lahan wilayah itu bisa berkembang dan terus menjadi lebih baik.
Selain itu, banyaknya perkembangan itu membuat Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan organisasi pemberontak lainnya semakin sulit mengembangkan sayap. Organisasi itu kini lebih pasif dan jarang melakukan kerusuhan atau perusakan di berbagai sektor. Dengan kondisi seperti itu, Stepanus menyebut wilayah Papua lebih aman dan nyaman. Keamanan dan kenyamanan itu bisa dirasakan masyarakat pendatang saat mereka di terminal, bandara, atau di tempat umum lainnya.
Warga Papua juga akan melayani setiap masyarakat dengan ramah dan nyaman layaknya di Pulau Jawa. ”Di sana masyarakat akan selalu jujur, baik, di mana pun. Itulah yang menjadi indikator keamanan dan kenyamanan di Papua,” ucapnya. Bupati Sorong juga berharap ke depannya masyarakat tidak akan memandang buruk lagi wilayah Papua.
Justru, dia berharap masyarakat memandang wilayah Papua layaknya wilayah lain di Indonesia yang aman dan nyaman untuk dikunjungi dan ditinggali. ”Yang diketahui oleh masyarakat itu kerusuhan suku, kerusuhan OPM, rumah honai, dan yang jelek-jelek saja. Padahal, Papua sekarang tidak seperti itu. Kalau tidak percaya datang saja ke Papua,” tegasnya.
Mengetahui perkembangan kondusif di Papua, Rektor UMS Bambang Setiaji mencoba melalukan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sorong. Kerja sama itu untuk membentuk guru-guru yang berprestasi dari wilayah tersebut. ”Proyeksinya nanti untuk mengembangkan guru dari wilayah Papua serta masyarakat yang melakukan transmigrasi ke sana,” tegasnya.
Arief setiadi
Perubahan itu terletak pada struktur pemerintahan, pembangunan, ekonomi, dan pendidikan. Pernyataan itu disampaikan Bupati Sorong, Papua Barat, Stepanus Malak pada seminar sehari bertemakan ”Pengembangan SDM dalam Masyarakat Multikultural” yang digelar Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jawa Tengah, kemarin. Menurut Stepanus, perubahan yang ada di wilayahnya sudah seperti di Pulau Jawa.
”Tidak hanya Solo, Yogya, dan Jakarta, sekarang Sorong dan wilayah Papua lainnya pun sudah banyak yang berkembang dan berubah,” ucap Stepanus. Dia menyebutkan, perkembangan dari berbagai sektor tersebut bisa menaikkan tingkat ekonomi dan pendidikan masyarakat. Dengan seperti itu, perlahan-lahan wilayah itu bisa berkembang dan terus menjadi lebih baik.
Selain itu, banyaknya perkembangan itu membuat Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan organisasi pemberontak lainnya semakin sulit mengembangkan sayap. Organisasi itu kini lebih pasif dan jarang melakukan kerusuhan atau perusakan di berbagai sektor. Dengan kondisi seperti itu, Stepanus menyebut wilayah Papua lebih aman dan nyaman. Keamanan dan kenyamanan itu bisa dirasakan masyarakat pendatang saat mereka di terminal, bandara, atau di tempat umum lainnya.
Warga Papua juga akan melayani setiap masyarakat dengan ramah dan nyaman layaknya di Pulau Jawa. ”Di sana masyarakat akan selalu jujur, baik, di mana pun. Itulah yang menjadi indikator keamanan dan kenyamanan di Papua,” ucapnya. Bupati Sorong juga berharap ke depannya masyarakat tidak akan memandang buruk lagi wilayah Papua.
Justru, dia berharap masyarakat memandang wilayah Papua layaknya wilayah lain di Indonesia yang aman dan nyaman untuk dikunjungi dan ditinggali. ”Yang diketahui oleh masyarakat itu kerusuhan suku, kerusuhan OPM, rumah honai, dan yang jelek-jelek saja. Padahal, Papua sekarang tidak seperti itu. Kalau tidak percaya datang saja ke Papua,” tegasnya.
Mengetahui perkembangan kondusif di Papua, Rektor UMS Bambang Setiaji mencoba melalukan kerja sama dengan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sorong. Kerja sama itu untuk membentuk guru-guru yang berprestasi dari wilayah tersebut. ”Proyeksinya nanti untuk mengembangkan guru dari wilayah Papua serta masyarakat yang melakukan transmigrasi ke sana,” tegasnya.
Arief setiadi
(bbg)