Indonesia Butuh Langkah Konkret
A
A
A
BOGOR - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan Indonesia butuh langkah konkret untuk mengatasi persoalan bangsa. Sejauh ini belum ada langkah konkret yang dilakukan, salah satunya mengatasi kesenjangan sosial.
"Sampai saat ini semua bicara hal yang besar-besar. Padahal persoalan di Indonesia sederhana. Bagaimana memperhatikan masyarakat bawah agar bisa mengatasi kesenjangan sosial," kata Hary di depan kader DPW Partai Perindo Jawa Barat di Saung Wira, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 7 Maret kemarin.
Hary mempertanyakan kebijakan-kebijakan pro rakyat yang belum ada. Masyarakat di bawah harus berjuang sendiri, karena tidak didukung dengan kebijakan. Salah satu contohnya, usaha mikro yang sulit mendapat akses modal. Selain itu, bunga pinjaman dari bank juga masih sangat tinggi.
Bila tidak ada perubahan, lanjut Hary, maka Indonesia tidak akan banyak bergerak maju. Sebab, penggerak ekonomi Indonesia didominasi masyarakat menengah atas yang jumlahnya jauh lebih kecil dibanding masyarakat bawah.
Hal yang berbeda akan terjadi bila masyarakat bawah didorong dengan kebijakan yang tepat. Dengan begitu, penggerak ekonomi Indonesia akan jauh lebih banyak. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melesat.
Dia mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi belum merata. Hanya kalangan menengah atas yang menikmatinya. "Terjadi ketimpangan antara kaya dan miskin. Indonesia mengalami rasio gini tertinggi selama 20 tahun," katanya.
Seperti diketahui, rasio gini adalah parameter kesenjangan sosial. Saat ini gini ratio Indonesia di atas 0,41. Semakin tinggi nilai rasio tersebut, semakin Indonesia mengalami ketimpangan.
Selain itu, Hary menegaskan perhatian yang lainnya adalah masalah pendidikan, kesehatan, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. "Bila hal-hal tersebut bisa diatasi, maka Indonesia akan menjadi negara maju," ungkap Hary.
Rencananya, selain Jawa Barat, Hary akan memberikan pengarahan kepada pengurus dan para kader di 34 provinsi. Bapak lima anak ini akan keliling Indonesia selama tiga bulan untuk menyamakan visi dan misi. "Supaya semua bergerak satu tujuan. Bisa sejalan dalam menjalankan program," tutur HT.
Kehadirannya di 34 provinsi juga untuk memastikan agar komunikasi antara DPP dan daerah berjalan lancar. Komunikasi yang lancar diyakininya menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah partai. "Tujuan Partai Perindo jelas, ingin Indonesia menjadi negara maju," ujar Hary. (Erika Octaviana)
"Sampai saat ini semua bicara hal yang besar-besar. Padahal persoalan di Indonesia sederhana. Bagaimana memperhatikan masyarakat bawah agar bisa mengatasi kesenjangan sosial," kata Hary di depan kader DPW Partai Perindo Jawa Barat di Saung Wira, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 7 Maret kemarin.
Hary mempertanyakan kebijakan-kebijakan pro rakyat yang belum ada. Masyarakat di bawah harus berjuang sendiri, karena tidak didukung dengan kebijakan. Salah satu contohnya, usaha mikro yang sulit mendapat akses modal. Selain itu, bunga pinjaman dari bank juga masih sangat tinggi.
Bila tidak ada perubahan, lanjut Hary, maka Indonesia tidak akan banyak bergerak maju. Sebab, penggerak ekonomi Indonesia didominasi masyarakat menengah atas yang jumlahnya jauh lebih kecil dibanding masyarakat bawah.
Hal yang berbeda akan terjadi bila masyarakat bawah didorong dengan kebijakan yang tepat. Dengan begitu, penggerak ekonomi Indonesia akan jauh lebih banyak. Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melesat.
Dia mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi belum merata. Hanya kalangan menengah atas yang menikmatinya. "Terjadi ketimpangan antara kaya dan miskin. Indonesia mengalami rasio gini tertinggi selama 20 tahun," katanya.
Seperti diketahui, rasio gini adalah parameter kesenjangan sosial. Saat ini gini ratio Indonesia di atas 0,41. Semakin tinggi nilai rasio tersebut, semakin Indonesia mengalami ketimpangan.
Selain itu, Hary menegaskan perhatian yang lainnya adalah masalah pendidikan, kesehatan, penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. "Bila hal-hal tersebut bisa diatasi, maka Indonesia akan menjadi negara maju," ungkap Hary.
Rencananya, selain Jawa Barat, Hary akan memberikan pengarahan kepada pengurus dan para kader di 34 provinsi. Bapak lima anak ini akan keliling Indonesia selama tiga bulan untuk menyamakan visi dan misi. "Supaya semua bergerak satu tujuan. Bisa sejalan dalam menjalankan program," tutur HT.
Kehadirannya di 34 provinsi juga untuk memastikan agar komunikasi antara DPP dan daerah berjalan lancar. Komunikasi yang lancar diyakininya menjadi salah satu kunci keberhasilan sebuah partai. "Tujuan Partai Perindo jelas, ingin Indonesia menjadi negara maju," ujar Hary. (Erika Octaviana)
(hyk)