253 Kios Dilalap Api, Kerugian Mencapai Rp5 Miliar
A
A
A
SIBOLGA - Sebanyak 253 kios dan pelataran milik pedagang pasar Sibolga Nauli, Sibolga, Sumatera Utara, ludes terbakar, Kamis (5/3) malam.
Sumber api masih dalam penyelidikan pihak berwenang, namun diperkirakan berasal dari hubungan arus pendek. Berdasarkan data sementara Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Perindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dari 253 unit kios tersebut, 79 unit berada di blok B (lantai satu) dan 65 unit di blok BB (lantai dua) Pasar Sibolga Nauli. Sementara sisanya sebanyak 58 unit di blok B dan 51 unit di blok BB berupa kios pelataran.
”Jadi, dari total seluruh kios dan pelataran itu (yang ada di blok B dan BB), yang tersisa atau tidak terbakar hanya 27 unit kios, dan semuanya berada di blok BB,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar Sibolga Nauli Sibolga Effendy Munthe kemarin. Total kerugian pedagang diperkirakan mencapai Rp5 miliar. Pasalnya, hampir seluruh dagangan berupa pakaian, sepatu, sandal, sembako, rempahrempah, dan sebagainya musnah terbakar.
”Namun, ini baru perkiraan kasar. Angka pastinya baru dapat dihasilkan setelah proses pendataan rampung. Pasalnya, proses pendataan masih dilakukan karena menurut informasi masih ada kios di blok lain seperti blok A yang juga turut terbakar,” ucap Munthe. Munthe mengungkapkan, peristiwa kebakaran berlangsung sangat cepat. Api yang berkobar dari pukul 23.30 WIB Kamis (5/3), baru bisa dipadamkan kemarin pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Alhasil, mayoritas pedagang tak mampu menyelamatkan barang dagangannya.
”Lamanya proses pemadaman karena sifat bahan barang dagangan milik pedagang yang mudah terbakar, seperti kain, sandal, sepatu, dan rempahrempah. Ditambah keadaan lokasi dan letak kios pedagang yang rapat dan berblok-blok sehingga membuat tembakan air terhalang,” tuturnya. Petugas Damkar dari BPBD Sibolga dibantu Damkar dari Kabupaten Tapanuli Tengah datang sekitar pukul 00.10WIB atau 10 menit setelah adanya informasi kebakaran.
Petugas jaga malam diketahui melihat kobaran api sekitar pukul 23.50 WIB sekembali keliling melihat keamanan dalam pasar. ”Dalam proses ini tidak ada masalah. Petugas Damkar sudah berupaya keras memadamkan api. Bahkan, dalam perjuangan itu, dua petugas Damkar jatuh pingsan karena kekurangan oksigen. Sebagaimana hal yang sama juga terjadi terhadap dua anggota kami (petugas jaga malam).
Satu di antaranya Anton Purba, mengalami patah gigi dan sepeda motornya terbakar. Begitu juga Dermawan Sitorus, ban depan sepeda motornya hangus terbakar. Padahal, kedua petugas ini baru memasukkan kendaraan itu ke dalam bangunan pasar sekitar pukul 23.00 WIB,” pungkas Effendy. Effendy mengungkapkan sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Hanya, ditemukan satu pedagang mengalami patah tulang akibat peristiwa itu. Pedagang yang bermarga Sinaga itu diketahui melompat dari blok BB (lantai dua) ke blok B (halaman/pelataran lantai satu) bangunan pasar.
”Itu terjadi sekitar pukul 03.00WIB. Saat itu korban berusaha menyelamatkan barang dagangannya yang berada di blok BB (lantai dua) bangunan. Namun nahas, kobaran api tibatiba mengurung Sinaga sehingga dalam upaya penyematan diri, dia terpaksa melompat dari blok BB (lantai dua) ke pelataran blok B (lantai satu). Akibatnya, dia patah tulang pada kaki dan lengannya,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian daerah setempat juga belum dapat memastikan sumber api yang menjadi penyebab peristiwa kebakaran besar itu. Menurut Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polres Sibolga Ipda R Sormin, untuk sementara pihaknya menduga bahwa penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek.
Jonny simatupang
Sumber api masih dalam penyelidikan pihak berwenang, namun diperkirakan berasal dari hubungan arus pendek. Berdasarkan data sementara Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Perindagkop) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), dari 253 unit kios tersebut, 79 unit berada di blok B (lantai satu) dan 65 unit di blok BB (lantai dua) Pasar Sibolga Nauli. Sementara sisanya sebanyak 58 unit di blok B dan 51 unit di blok BB berupa kios pelataran.
”Jadi, dari total seluruh kios dan pelataran itu (yang ada di blok B dan BB), yang tersisa atau tidak terbakar hanya 27 unit kios, dan semuanya berada di blok BB,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar Sibolga Nauli Sibolga Effendy Munthe kemarin. Total kerugian pedagang diperkirakan mencapai Rp5 miliar. Pasalnya, hampir seluruh dagangan berupa pakaian, sepatu, sandal, sembako, rempahrempah, dan sebagainya musnah terbakar.
”Namun, ini baru perkiraan kasar. Angka pastinya baru dapat dihasilkan setelah proses pendataan rampung. Pasalnya, proses pendataan masih dilakukan karena menurut informasi masih ada kios di blok lain seperti blok A yang juga turut terbakar,” ucap Munthe. Munthe mengungkapkan, peristiwa kebakaran berlangsung sangat cepat. Api yang berkobar dari pukul 23.30 WIB Kamis (5/3), baru bisa dipadamkan kemarin pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Alhasil, mayoritas pedagang tak mampu menyelamatkan barang dagangannya.
”Lamanya proses pemadaman karena sifat bahan barang dagangan milik pedagang yang mudah terbakar, seperti kain, sandal, sepatu, dan rempahrempah. Ditambah keadaan lokasi dan letak kios pedagang yang rapat dan berblok-blok sehingga membuat tembakan air terhalang,” tuturnya. Petugas Damkar dari BPBD Sibolga dibantu Damkar dari Kabupaten Tapanuli Tengah datang sekitar pukul 00.10WIB atau 10 menit setelah adanya informasi kebakaran.
Petugas jaga malam diketahui melihat kobaran api sekitar pukul 23.50 WIB sekembali keliling melihat keamanan dalam pasar. ”Dalam proses ini tidak ada masalah. Petugas Damkar sudah berupaya keras memadamkan api. Bahkan, dalam perjuangan itu, dua petugas Damkar jatuh pingsan karena kekurangan oksigen. Sebagaimana hal yang sama juga terjadi terhadap dua anggota kami (petugas jaga malam).
Satu di antaranya Anton Purba, mengalami patah gigi dan sepeda motornya terbakar. Begitu juga Dermawan Sitorus, ban depan sepeda motornya hangus terbakar. Padahal, kedua petugas ini baru memasukkan kendaraan itu ke dalam bangunan pasar sekitar pukul 23.00 WIB,” pungkas Effendy. Effendy mengungkapkan sejauh ini tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Hanya, ditemukan satu pedagang mengalami patah tulang akibat peristiwa itu. Pedagang yang bermarga Sinaga itu diketahui melompat dari blok BB (lantai dua) ke blok B (halaman/pelataran lantai satu) bangunan pasar.
”Itu terjadi sekitar pukul 03.00WIB. Saat itu korban berusaha menyelamatkan barang dagangannya yang berada di blok BB (lantai dua) bangunan. Namun nahas, kobaran api tibatiba mengurung Sinaga sehingga dalam upaya penyematan diri, dia terpaksa melompat dari blok BB (lantai dua) ke pelataran blok B (lantai satu). Akibatnya, dia patah tulang pada kaki dan lengannya,” pungkasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian daerah setempat juga belum dapat memastikan sumber api yang menjadi penyebab peristiwa kebakaran besar itu. Menurut Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polres Sibolga Ipda R Sormin, untuk sementara pihaknya menduga bahwa penyebab kebakaran adalah hubungan arus pendek.
Jonny simatupang
(ars)