Badai, Pesawat Tergelincir

Sabtu, 07 Maret 2015 - 09:44 WIB
Badai, Pesawat Tergelincir
Badai, Pesawat Tergelincir
A A A
NEW YORK - Pesawat penumpang Maskapai Delta Air Lines tergelincir saat mendarat di Bandara La Guardia, New York, Amerika Serikat (AS).

Pesawat yang mengangkut 127 penumpang dan lima awak kabin itu hampir jatuh ke Teluk Flushing, New York, Kamis (5/3) waktu setempat. Hidung pesawat buatan McDonnell Douglas MD-88 itu bertumpu pada tanggul perairan dan menghancurkan pagar kawat bandara. Pesawat dengan nomor penerbangan 1059 yang terbang dari Atlanta, AS itu mendarat di tengah badai salju.

Tidak ada korban tewas dalam insiden itu. Menurut petugas pemadam kebakaran New York, 24 orang terluka, termasuk tiga orang yang dibawa ke rumah sakit. Tidak ada penumpang ataupun awak kabin yang mengalami luka serius. Direktur Eksekutif Otoritas Bandara New York Patrick Foye mengungkapkan, dia tidak mengetahui penyebab kecelakaan Delta Air Lines. Pasalnya, landasan bandara baru saja dibersihkan dari tumpukan salju sebelum pesawat nahas itu mendarat.

“Landasan baru saja dibersihkan beberapa menit sebelumnya, dan pilot pesawat lainnya melaporkan aksi pengereman mereka juga berlangsung lancar,” ujarnya, dilansir AFP. Foye menjelaskan, pesawat Delta Air Lines itu tergelincir hingga 1.400 meter keluar dari landasan. Karena pesawat menabrak tanggul perairan, seluncuran darurat pesawat pada pintu darurat tidak bekerja. Akibatnya, penumpang harus keluar melalui pintu pesawat.

“Pesawat tidak jatuh ke perairan sehingga tidak terlalu berisiko,” sebutnya. Namun demikian, Foye tetap memuji langkah pilot dan kopilot yang telah melakukan segala upaya untuk memperlambat laju pesawat. “Upaya hebat pilot dan kopilot itu terefleksikan dengan sedikitnya korban luka,” jelasnya. Para penumpang pesawat sangat panik ketika mengetahui pilot gagal mendaratkan pesawat dengan mulus. Mereka keluar melalui pintu di samping sayap.

“Kita mengetahui ada sesuatu yang tidak beres karena roda menyentuh landasan dan kita sepertinya tergelincir,” kata Jared Faellaci kepada CNN. “Sejujurnya, saya terguncang, saya menangis. Akhirnya, saya bersyukur karena selamat,” imbuhnya. Penumpang Delta Air Lines lainnya, Jaime Primak, mengungkapkan penerbangan itu sangat mengerikan. Namun, dia mengaku beruntung karena semua orang selamat.

“Semua berhasil diselamatkan,” kata Primak. Di antara penumpang lainnya adalah Larry Donnell, seorang atlet ternama AS. “Kita sangat terkejut ketika pesawat tergelincir. Tapi penumpang dan seluruh awak kabin berhasil keluarpesawat dengan selamat,” ujar Donnell, dilansir Reuters . Delta Air Lines menyatakan para penumpang diantar ke terminal dengan bus setelah kecelakaan itu terjadi. “Prioritas kita adalah mengutamakan keselamatan penumpang dan awak kabin,” demikian keterangan mereka.

Delta Air Lines berjanji akan bekerja sama dengan semua otoritas dan lembaga lainnya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi pada insiden itu. Delta Air Lines bukan satusatunya pesawat yang pernah tergelincir saat badai salju. Pada 2 Maret 1994, Continental Delta Air Lines tergelincir saat badai salju dan mengakibatkan 29 orang terluka. Dua tahun sebelumnya, USAir tergelincir ke Teluk Flushing saat lepas landas di La Guardia yang menewaskan 27 orang dari 51 penumpangnya.

Sementara itu, kecelakaan Delta Air Lines termasuk insiden dramatis selama badai salju musim dingin yang memaksa ribuan penerbangan dibatalkan dan mengganggu kehidupan warga di sebagian AS. Sebanyak 4.500 penerbangan dibatalkan Kamis sore lalu. Sebelum kecelakaan pesawat Delta Air Lines, 40% penerbangan di La Guardia telah dibatalkan.

Di Washington DC, pekerja pemerintah diminta untuk tetap di rumah, sekolah diliburkan, dan museum pun ditutup karena jalanan bersalju. Ibu kota AS itu seperti kota hantu. Selain Washington, kota-kota lainnya seperti Baltimore, Philadelphia, dan New York juga mengalami hal serupa. Ketinggian salju mencapai puluhan sentimeter. Temperatur udara turun drastis di bawah rata-rata.

Andika hendra m
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0747 seconds (0.1#10.140)