Kubu Hatta Tolak Tawaran Lima Posisi DPP
A
A
A
JAKARTA - Dalam pembahasan formatur DPP PAN, kubu Hatta Rajasa mengakui pihaknya ditawarkan lima posisi dalam formatur DPP PAN. Namun, Hatta menolak karena ingin posisi DPP PAN diisi oleh pihak pemenang saja.
"Bang Zul nawarin ke Pak Hatta lima posisi DPP. Tapi Pak Hatta berpikir bahwa di DPP enggak perlu lah taruh orang. Mereka kan pemenang jadi biarkan mereka yang menentukan DPP nya," kata mantan Ketua DPP PAN sekaligus Timses Hatta, Didi Supriyanto kepada SINDO di Jakarta, Jumat 6 Maret 2015.
Namun demikian, menurut Didi, pihaknya meminta sejumlah syarat jika Zulkifli Hasan benar-benar mengajak pihak Hatta untuk bersatu kembali dalam PAN yakni, tidak ada PAW (pergantian antar waktu) dan Plt (pelaksana tugas) di tingkat DPW dan DPD sampai dengan Muswil (Musayawarah wilayah) dan Musda (Musyawarah daerah).
"Biar ini berjalan alami sesuai AD/ART biar melaksanakan Muswil dan Musda," jelasnya.
Selain itu, sambung Didi, pihaknya meminta agar kepengurusan di Fraksi DPR dan MPR juga tidak diganti selama satu tahun ke depan. Karena, kepengurusan di fraksi dan AKD dibentuk berdasarkan pemilu di masa kepengurusan Hatta.
"Kami juga sudah meminta Mas Tjatur untuk tidak mundur dulu dari Ketua Fraksi," ujarnya.
"Bang Zul nawarin ke Pak Hatta lima posisi DPP. Tapi Pak Hatta berpikir bahwa di DPP enggak perlu lah taruh orang. Mereka kan pemenang jadi biarkan mereka yang menentukan DPP nya," kata mantan Ketua DPP PAN sekaligus Timses Hatta, Didi Supriyanto kepada SINDO di Jakarta, Jumat 6 Maret 2015.
Namun demikian, menurut Didi, pihaknya meminta sejumlah syarat jika Zulkifli Hasan benar-benar mengajak pihak Hatta untuk bersatu kembali dalam PAN yakni, tidak ada PAW (pergantian antar waktu) dan Plt (pelaksana tugas) di tingkat DPW dan DPD sampai dengan Muswil (Musayawarah wilayah) dan Musda (Musyawarah daerah).
"Biar ini berjalan alami sesuai AD/ART biar melaksanakan Muswil dan Musda," jelasnya.
Selain itu, sambung Didi, pihaknya meminta agar kepengurusan di Fraksi DPR dan MPR juga tidak diganti selama satu tahun ke depan. Karena, kepengurusan di fraksi dan AKD dibentuk berdasarkan pemilu di masa kepengurusan Hatta.
"Kami juga sudah meminta Mas Tjatur untuk tidak mundur dulu dari Ketua Fraksi," ujarnya.
(kri)