Margaret Chan Fokus Cegah Penyebaran Ebola
A
A
A
LONDON - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan pengujian skala besar terhadap vaksin ebola di Guinea akhir pekan ini. Langkah ini untuk melihat seberapa efektif vaksin tersebut mencegah virus mematikan ini di masa depan.
Direktur Jenderal WHO Margaret Chan mengatakan, WHO akan fokus melakukan studi vaksin di daerah Guinea. Chan menyatakan WHO memiliki strategi vaksinasi yang bertujuan menciptakan zona penyangga di sekitar negara-negara yang terjangkit ebola di Afrika Barat seperti Sierra Leone, Liberia, dan Guinea untuk mencegah penyebaran lebih jauh.
Untuk memberantas ebola, WHO akan menggunakan pendekatan yang sama saat mereka memberantas cacar pada 1970- an. Vaksin VSV-EBOV yang dikembangkan Kanada tersebut akan disuntikkan ke dalam tubuh orang yang terinfeksi dan berisiko mengidap ebola. “Kami telah berlomba sepanjang waktu untuk menghentikan epidemik (ebola) menyebar lebih jauh.
Jika vaksin ditemukan efektif maka itu akan jadi alat pencegahan pertama melawan ebola dalam sejarah,” terang Chan dilansir San Francisco Chronicle. M a r - garet Chan Fung Fu Chun yang lahir pada 1947 di Hong Kong adalah direktur jenderal WHO. Chan dipilih Dewan Ekse-kutif WHO pada 8 November 2006.
Chan sebelumnya menjabat sebagai direktur kesehatan Hong Kong (1994-2003), wakil direktur jenderal WHO untuk Pandemik Influenza, dan asisten direktur jenderal untuk penyakit menular WHO (2003- 2006). Margaret Chan awalnya adalah seorang guru ekonomi di Northcote College of Education, Hong Kong.
Dia meraih gelar BA dalam bidang Ekonomi Rumah Tangga dan gelar MD dari University of Western Ontario pada 1973 dan 1977, serta gelar MSc (Kesehatan Masyarakat) dari National University of Singapore pada 1985. Dedikasinya untuk perempuan dan Afrika membawanya duduk di peringkat ke-30 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes pada 2014, setelah sebelumnya hanya berada di peringkat 33.
Rini Agustina
Direktur Jenderal WHO Margaret Chan mengatakan, WHO akan fokus melakukan studi vaksin di daerah Guinea. Chan menyatakan WHO memiliki strategi vaksinasi yang bertujuan menciptakan zona penyangga di sekitar negara-negara yang terjangkit ebola di Afrika Barat seperti Sierra Leone, Liberia, dan Guinea untuk mencegah penyebaran lebih jauh.
Untuk memberantas ebola, WHO akan menggunakan pendekatan yang sama saat mereka memberantas cacar pada 1970- an. Vaksin VSV-EBOV yang dikembangkan Kanada tersebut akan disuntikkan ke dalam tubuh orang yang terinfeksi dan berisiko mengidap ebola. “Kami telah berlomba sepanjang waktu untuk menghentikan epidemik (ebola) menyebar lebih jauh.
Jika vaksin ditemukan efektif maka itu akan jadi alat pencegahan pertama melawan ebola dalam sejarah,” terang Chan dilansir San Francisco Chronicle. M a r - garet Chan Fung Fu Chun yang lahir pada 1947 di Hong Kong adalah direktur jenderal WHO. Chan dipilih Dewan Ekse-kutif WHO pada 8 November 2006.
Chan sebelumnya menjabat sebagai direktur kesehatan Hong Kong (1994-2003), wakil direktur jenderal WHO untuk Pandemik Influenza, dan asisten direktur jenderal untuk penyakit menular WHO (2003- 2006). Margaret Chan awalnya adalah seorang guru ekonomi di Northcote College of Education, Hong Kong.
Dia meraih gelar BA dalam bidang Ekonomi Rumah Tangga dan gelar MD dari University of Western Ontario pada 1973 dan 1977, serta gelar MSc (Kesehatan Masyarakat) dari National University of Singapore pada 1985. Dedikasinya untuk perempuan dan Afrika membawanya duduk di peringkat ke-30 wanita paling berpengaruh di dunia versi Forbes pada 2014, setelah sebelumnya hanya berada di peringkat 33.
Rini Agustina
(bbg)