Mobil Penyeret Firman Terekam CCTV

Senin, 02 Maret 2015 - 10:59 WIB
Mobil Penyeret Firman...
Mobil Penyeret Firman Terekam CCTV
A A A
BANDUNG - Kecelakaan yang menewaskan Firman Nurhidayat, 21, mahasiswa D-3 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, akibat terseret mobil sejauh 30 kilometer pada Jumat (28/2) malam terekam kamera CCTV.

Sejumlah kamera closed circuit television (CCTV) yang terpasang di jalan tol merekam detikdetik kendaraan yang dinaiki pelaku melintas dan dikejar warga. Bahkan, beberapa kamera juga merekam sejumlah pengendara motor yang mengejar pelaku dan akhirnya kehilangan jejak.

Dari rekaman CCTV yang diputar ulang di Ruang Kontrol Sentra Komunikasi Tol Purbaleunyi itu terlihat jelas kendaraan Honda City D 1347 UI milik pelaku Yana, 43, yang melarikan diri dan menyeret korban sejauh sekitar 30 kilometer. Pada gambar pertama, kendaraan pelaku terlihat berbelok menuju Gerbang Tol (GT) Pasirkoja dengan dibuntuti sekitar enam sepeda motor warga yang mengejarnya.

Dalam tayangan tersebut, kendaraan pelaku yang menyeret korban melaju dengan kecepatan diperkirakan mencapai 80 km/jam. Rekaman kedua yang berasal dari GT Baros memperlihatkan empat pengendara motor yang mengejar mobil pelaku dari GT Pasirkoja keluar. Diduga, warga kehilangan jejak mobil pelaku yang melaju dengan kecepatan tinggi. Selanjutnya, adegan paling jelas terlihat dari rekaman kamera CCTV di Kantor Patroli Jasa Marga Padalarang.

Dalam rekaman pukul 22.53.36 WIB, tergambar mobil pelaku melaju di jalur lambat dalam kondisi sudah mulai mengurangi kecepatan. Hal itu terbukti dari posisi mobil pelaku yang berada di belakang truk bermuatan penuh. Kendaraan pelaku juga tersusul oleh mobil lain di jalur cepat. Sayang, saatpelakumenghentikan mobilnya di dekat Pos Laka Cikamuning, adegan tak terlihat jelas.

Selain kondisi gelap, sorot lampu mobil yang melaju membuat cahaya di CCTV bias dan hanya tergambar hitam-putih. Rekaman CCTV milik PT Jasa Marga ini akan diminta pihak penyidik Unit Lakalantas Satlantas Polres Cimahi sebagai barang bukti untuk melengkapi berkas penyelidikan Yana yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kasat Lantas Polres Cimahi AKP Bonifacus Surano mengungkapkan, pihaknya akan menelusuri bukti tewasnya Firman melalui rekaman CCTV yang terpasang di jalan tol itu. Hingga kemarin, anggotanya telah memeriksa empat saksi terkait tewasnya Firman. Keempat saksi ini salah satunya adalah wanita berinisial W, yang saat kejadian tengah bersama tersangka Yana. Kepolisian Resor Kota Cimahi juga berencana melibatkan ahli jiwa untuk memeriksa kejiwaan tersangka.

“Kami belum dapat memastikan (gangguan jiwa). Masih harus dicek oleh ahli jiwa,” kata dia. Dia mengungkapkan, tersangka mengaku telah mengetahui keberadaan korban berada di bawah mobilnya. Namun karena panik ketika mengetahui ada korban yang tertabrak, kemudian masuk ke bawah mobilnya, tersangka berupaya kabur dengan menambah kecepatan laju kendaraannya menuju tol dengan melabrak pintu tol Pasirkoja. “Pengemudi panik karena terus dikejar, malah menambah kecepatannya,” katanya.

Pelakunya masih ditahan di sel Polres Cimahi dan telah ditetapkan menjadi tersangka. Pelaku dijerat tiga pasal dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara. Menurut rencana, keluarga korban juga akan mendatangi Polres Cimahi untuk diperiksa kepolisian. “Kondisi tubuh korban sangat hancur. Kami dari kepolisian turut berdukacita sedalam- dalamnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujarnya.

Janji Lulus Tahun Depan

Kepergian Firman Nurhidayat, mahasiswa D-3 UPI Bandung yang tewas, meninggalkan duka yang mendalam bagi rekan-rekan seangkatannya. Firman ternyata telah memiliki janji bersama rekan-rekannya untuk menyelesaikan kuliahnya tahun depan. “Kami sebelumnya sudah berjanji bahwa kami akan menyelesaikan kuliah tahun depan. Kalau ingat itu, saya langsung ingat almarhum,” ungkap Julian Isnanda, salah satu teman dekat sejurusan almarhum saat ditemui di tempat Workshop Refrigrasi dan Tata Udara Teknik Mesin, tempat biasa mereka berkumpul, kemarin.

Dia mengaku almarhum kini sedang menginjak semester IV di Jurusan Teknik Mesin UPI. Almarhum memiliki banyak teman. Kedekatan almarhum membuat mereka sering kumpul bersama dan sering mengunjungi ke indekosan temantemannya yang lain untuk mengerjakan tugas perkuliahan hingga larut malam. “Dia sering ngumpul sama teman-teman di kosan untuk belajar bareng ngerjain tugas atau masalah komputer, dia kan komputernya jago juga,” ujarnya.

Di kalangan teman-temannya, kata Julian, almarhum dikenal sebagai sosok yang pendiam, sederhana, jago melukis, dan jago komputer. “Dia itu jago bikin sketsa apa saja dan dia itu pendiam nggak banyak tingkah orangnya, asyiklah, berani bercanda kalau sama teman-teman dekatnya saja,” ujar dia. Dia mengungkapkan, temantemannya sangat terpukul dengan kejadian ini. Teman-temannya, baik seangkatan maupun kakak tingkatnya, banyak yang langsung merespons kabar duka ini di beberapa media sosial seperti Line dan Path.

Sementara pihak kampus, langsung mendatangi rumah almarhum keesokan harinya setelah mendapat kabar duka tersebut. “Banyak yang merasa kehilangan, karena dia orangnya sopan, baik sama teman-teman, nggak banyak tingkah,” ujarnya.

Nur azis/okezone
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1079 seconds (0.1#10.140)