Pimpin PAN, Ini Tantangan Zulkifli Hasan
A
A
A
JAKARTA - Ketua MPR Zulkifli Hasan telah terpilih menjadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2015-2020 melalui Kongres PAN ke IV di Nusa Dua, Bali.
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar berpendapat ke depan partai tersebut memerlukan banyak sentuhan yang lebih konstruktif untuk bisa tetap terus eksis dalam perpolitikan Indonesia.
"Menurut saya PR (pekerjaan rumah) sekaligus tantangan PAN ke depan adalah bagaimana mampu memenuhi target dan lolos parliamentary treshold (ambang batas masuk parlemen) pada pemilu dan Pilpres 2019," tutur Idil kepada Sindonews, Senin (2/3/2015).
Selain itu, kata dia, PAN dituntut untuk memenangi sebanyak mungkin pemilihan kepala daerah yang akan digelar secara serentak.
Menurut dia, PAN juga harus mampu mengonsolidasikan diri secara menyeluruh dan tidak jatuh dalam kubu-kubuan kepengurusan. "Zulkifli harus bisa dan mampu memenuhi semua itu," ungkapnya.
Dia menambahkan perlu ada perubahan signifikan untuk bisa berkompetisi dengan baik agar merebut peluang pada Pemilu 2019. Perubahan itu, kata dia, harus dimulai dari pemimpin PAN.
"Zulkifli harus mampu mengarahkan dan memberdayakan seluruh sumber daya yang ada, mulai dari perencana hingga eksekusi pencapaian tujuan," tuturnya.
Dia mengakui tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut. Apabila langkah itu tidak tercapai bukan tidak mungkin PAN masuk dalam arena petarungan politik pada masa-masa berikutnya.
Pengamat politik dari Universitas Padjajaran Idil Akbar berpendapat ke depan partai tersebut memerlukan banyak sentuhan yang lebih konstruktif untuk bisa tetap terus eksis dalam perpolitikan Indonesia.
"Menurut saya PR (pekerjaan rumah) sekaligus tantangan PAN ke depan adalah bagaimana mampu memenuhi target dan lolos parliamentary treshold (ambang batas masuk parlemen) pada pemilu dan Pilpres 2019," tutur Idil kepada Sindonews, Senin (2/3/2015).
Selain itu, kata dia, PAN dituntut untuk memenangi sebanyak mungkin pemilihan kepala daerah yang akan digelar secara serentak.
Menurut dia, PAN juga harus mampu mengonsolidasikan diri secara menyeluruh dan tidak jatuh dalam kubu-kubuan kepengurusan. "Zulkifli harus bisa dan mampu memenuhi semua itu," ungkapnya.
Dia menambahkan perlu ada perubahan signifikan untuk bisa berkompetisi dengan baik agar merebut peluang pada Pemilu 2019. Perubahan itu, kata dia, harus dimulai dari pemimpin PAN.
"Zulkifli harus mampu mengarahkan dan memberdayakan seluruh sumber daya yang ada, mulai dari perencana hingga eksekusi pencapaian tujuan," tuturnya.
Dia mengakui tidak mudah untuk mewujudkan hal tersebut. Apabila langkah itu tidak tercapai bukan tidak mungkin PAN masuk dalam arena petarungan politik pada masa-masa berikutnya.
(dam)