Toba Rock untuk Selamatkan Alam
A
A
A
Viky Sianipar kembali menggetarkan panggung musik Indonesia dengan mementaskan konser bertajuk Toba Rock di Toba Dream Kafe, Jalan Dr Saharjo 90, Jakarta Selatan, tadi malam. Konser ini semacam kampanye untuk menyelamatkan lingkungan.
Tema lingkungan, budaya, dan musik lokal selalu menjadi perhatiannya. Tema-tema konser yang digelar Viky tak jauh dari isu musik tradisional, isu kultur, dan lingkungan. Sebut misalnya ia pernah menggelar konser Tobatak yang mempertemukan dua budaya yaitu Indonesia (Batak) dan Barat (Austria). Dalam konser itu lagu-lagu Batak tak hanya dinyanyikan oleh musisi Indonesia, tapi juga dinyanyikan orang Barat. Inilah yang membuat dia termotivasi untuk mencintai lagu-lagu daerah.
”Orang Barat saja nyanyi lagu Batak. Ini menjadi kebanggaan dan menjadi motivasi kepada orang Batak agar semakinmencintai musik dari budayanya sendiri,” katanya. Pada 2002, Viky merilis album perdana Toba Dream. Album yang berisi sejumlah lagu lawas dari etnis di Sumatra Utara, Toba, Karo, Simalungun, Pakpak ini mimpi atau harapan Viky agar Danau Toba yang dikelilingi berbagai etnis itu bisa dijaga.
Jadi, Toba Dream lahir dari satu keinginan untuk menyelamatkanDanauToba dengan segala kekayaan kultur dan alamnya yang indah. Konser Toba Rock kali ini juga sejalan dengan misi Toba Dream yakni Save The Music, Save The Culture, dan Save The Nature. Toba Rock yang digelar Viky Sianipar and Friends membawakan materi lagu-lagu Batak yang sudah diolah atau diaransemen dengan musik kekinian, khususnya jenis musik rock. Apa yang disajikan Viky melalui Toba Rock adalah sebuah upaya ”menyelamatkan” musik lokal agar tetap digemari kaum muda.
Viky yang berkiblat dalam genre worldmusic mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda. Dalam berbagai kesempatan, musisi Batak ini selalu mengungkapkan kerinduannya mengembangkan musik Batak, untuk telinga anak-anak muda zaman sekarang. Maka genre rock, blues, pop, house music, disko, jazz, dan lain-lain menjadi pilihannya, tentu tanpa menghilangkan esensi dan identitas lagu Batak itu sendiri. Itu bisa didengar dalam setiap produk album yang dibuatnya, yang selalu ada instrumen musik khas Batak seperti serunai atau taganing.
Haluan musik yang dipilihnya tak dipungkiri telah menimbulkan kontroversi di kalangan penggemar musik Batak. Namun, Viky jalan terus. Ia tak peduli dengan berbagai kritik pedas bahkan dicap sebagaimusisi yang merusak-rusak lagu Batak. Alhasil, saat ini musisi Batak yang mengemuka di industri musik berskala nasional adalah Viky Sianipar.
Program-program besar seperti Harmoni SCTV, Urban Jazz, dan lain-lain pernah digawanginya. Toba Rock kali ini yang keempat dan menampilkan sejumlah penyanyi seperti Style Voice, Indah Winar, dan ArieSyaff.
Donatus
Tema lingkungan, budaya, dan musik lokal selalu menjadi perhatiannya. Tema-tema konser yang digelar Viky tak jauh dari isu musik tradisional, isu kultur, dan lingkungan. Sebut misalnya ia pernah menggelar konser Tobatak yang mempertemukan dua budaya yaitu Indonesia (Batak) dan Barat (Austria). Dalam konser itu lagu-lagu Batak tak hanya dinyanyikan oleh musisi Indonesia, tapi juga dinyanyikan orang Barat. Inilah yang membuat dia termotivasi untuk mencintai lagu-lagu daerah.
”Orang Barat saja nyanyi lagu Batak. Ini menjadi kebanggaan dan menjadi motivasi kepada orang Batak agar semakinmencintai musik dari budayanya sendiri,” katanya. Pada 2002, Viky merilis album perdana Toba Dream. Album yang berisi sejumlah lagu lawas dari etnis di Sumatra Utara, Toba, Karo, Simalungun, Pakpak ini mimpi atau harapan Viky agar Danau Toba yang dikelilingi berbagai etnis itu bisa dijaga.
Jadi, Toba Dream lahir dari satu keinginan untuk menyelamatkanDanauToba dengan segala kekayaan kultur dan alamnya yang indah. Konser Toba Rock kali ini juga sejalan dengan misi Toba Dream yakni Save The Music, Save The Culture, dan Save The Nature. Toba Rock yang digelar Viky Sianipar and Friends membawakan materi lagu-lagu Batak yang sudah diolah atau diaransemen dengan musik kekinian, khususnya jenis musik rock. Apa yang disajikan Viky melalui Toba Rock adalah sebuah upaya ”menyelamatkan” musik lokal agar tetap digemari kaum muda.
Viky yang berkiblat dalam genre worldmusic mencoba menawarkan sesuatu yang berbeda. Dalam berbagai kesempatan, musisi Batak ini selalu mengungkapkan kerinduannya mengembangkan musik Batak, untuk telinga anak-anak muda zaman sekarang. Maka genre rock, blues, pop, house music, disko, jazz, dan lain-lain menjadi pilihannya, tentu tanpa menghilangkan esensi dan identitas lagu Batak itu sendiri. Itu bisa didengar dalam setiap produk album yang dibuatnya, yang selalu ada instrumen musik khas Batak seperti serunai atau taganing.
Haluan musik yang dipilihnya tak dipungkiri telah menimbulkan kontroversi di kalangan penggemar musik Batak. Namun, Viky jalan terus. Ia tak peduli dengan berbagai kritik pedas bahkan dicap sebagaimusisi yang merusak-rusak lagu Batak. Alhasil, saat ini musisi Batak yang mengemuka di industri musik berskala nasional adalah Viky Sianipar.
Program-program besar seperti Harmoni SCTV, Urban Jazz, dan lain-lain pernah digawanginya. Toba Rock kali ini yang keempat dan menampilkan sejumlah penyanyi seperti Style Voice, Indah Winar, dan ArieSyaff.
Donatus
(ars)