Percaya 100% Kualitas Developer Lokal

Sabtu, 28 Februari 2015 - 11:09 WIB
Percaya 100% Kualitas Developer Lokal
Percaya 100% Kualitas Developer Lokal
A A A
KREATIVITAS dan kemampuan yang dimiliki developer Indonesia tidak kalah saing dengan pihak asing. Sayangnya, sering kali developer lokal tidak mendapat kesempatan untuk membuktikan keunggulan produk atau inovasi miliknya.

Hal ini diungkapkan oleh developer aplikasi editingdan sharing photoPic Mix, Calvin Kizana. “Saya ingin menunjukkan kepada bangsa ini bahwa orang Indonesia juga tidak kalah kok sama orang luar dan kami mampu bikin produk yang bisa bersaing,” katanya.

Sekitar pertengahan 2012 silam, Calvin memutuskan untuk menjual saham perusahaan jasa yang sudah dibangunnya selama 12 tahun. Hal ini merupakan salah satu tindakan ekstrem yang pernah dilakukannya karena harus mengorbankan perusahaannya untuk membangun sebuah perusahaan startup yang belum diketahui bagaimana prospek dan perkembangannya suatu saat nanti.

Pada saat yang sama, dia bersama dengan beberapa teman kantornya tertarik untuk membuat sebuah aplikasi mobileseperti Instagram. Saat itu laki-laki yang memiliki dua anak ini melihat fenomena bahwa masyarakat harus menggunakan lebih dari satu aplikasi untuk menghasilkan foto yang bagus.

Foto yang telah digabung dalam satu framedan mendapat sedikit editan filter warna diunggah dalam Instagram. Melihat hal tersebut, terpikirkan olehnya untuk membuat aplikasi mobileyang praktis dan dapat melakukan editing photoserta mengunggahnya hanya dengan memakai satu aplikasi.

“Kami membuat aplikasi seperti Instagramdengan menambahkan elemen-elemen lain yang tidak ditemukan di aplikasi tersebut,” katanya. Sejauh ini, dari segi teknologi dan publikasi, Calvin tidak menemukan masalah atau kesulitan besar. “Yang sulit adalah bagaimana cara memotivasi dan meyakinkan mereka (orang yang terlibat dalam pembuatan Pic Mix) bahwa aplikasi ini akan sukses.

Masalah teknis dan publikasi hampir tidak ada. Parameter kami adalah kalau ada orang lain yang membuat seperti itu, berarti kami juga bisa. Bukan hal yang mustahil sehingga bisa belajar lebih banyak lagi. Jadi sulit atau tidak untuk membuat sebuah aplikasi adalah relatif,” tuturnya.

Hingga saat ini, Pic Mixdapat ditemui di beberapa device, seperti Android, Windows Phone, Nokia, dan tidak lama lagi akan rilis di iOS. Pemasaran aplikasi ini pun tidak hanya di Indonesia, juga sudah menyebar hingga Afrika Selatan, Venezuela, dan Nigeria. Calvin menyebutkan sekitar 45% pengguna Pic Mixadalah masyarakat Indonesia, sementara sisanya berasal dari luar negeri.

“Statistik terakhir memperlihatkan sekitar 13% pengguna Pic Mix dari Afrika Selatan dan 12% dari Venezuela. Penyebarannya global sehingga otomatis publik menemukan aplikasi ini sebagai alternatif lain dari aplikasi photo sharingyang ada,” sebutnya.

Beberapa waktu ke depan, Calvin berencana untuk membuat subproduk dalam Pic Mix. Di luar Pic Mix, perusahaannya juga memiliki divisi gameyang dinamakan game mixdan telah rilis pada bulan lalu. Salah satu game yang dihasilkan bernama Copong, yaitu pocong yang bermain bola pong dan cara permainannya di buat kompleks seperti Flappy Bird.

Game ini akan menjadi salah satu divisi di dalam Pic Mix. “Seperti Linedan Kakao, selain chattingtapi bisa bermain gamejuga. Arahannya sama seperti itu. Selain photo sharing, Pic Mixdapat bermain game dengan teman-teman Pic Mixyang lain karena aplikasi ini juga dikategorikan sebagai social media,” katanya.

“Bisa jadi developer kalau memang niatnya di situ, tapi yang paling susah adalah merealisasikan mimpi. Gantungkan cita-citamu setinggi langit, but you have to know how to achieve it,” pesannya kepada anak muda yang ingin menjadi developer.

Lani Diana
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6777 seconds (0.1#10.140)