Dendam, Pria Korsel Tembak Mati 3 Orang

Kamis, 26 Februari 2015 - 10:34 WIB
Dendam, Pria Korsel Tembak Mati 3 Orang
Dendam, Pria Korsel Tembak Mati 3 Orang
A A A
SEOUL - Penembakan sadis terjadi di Kota Sejong, Korea Selatan (Korsel), kemarin. Seorang pria bernama depan Kang, 50, menembak mati ayah, kakak, dan pacar baru mantan kekasihnya dengan motif balas dendam.

Tidak cukup membunuh tiga korban, pelaku juga membakar ritel miliki ayah mantan kekasihnya tersebut. Dugaan polisi, pelaku langsung meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan upaya bunuh diri dengan melepas tembakan di kepala.

Buktinya, jasad pelaku ditemukan tidak bernyawa di tepi sungai yang jaraknya hanya empat kilometer dari TKP. Kepalanya mengalami luka tembakan yang mengerikan. Saat ditemukan, kata polisi, sebuah shotgun masih tergeletak di dadanya dengan moncongnya mengarah ke kepala. Selain menemukan senapan di tubuh jasad pelaku, polisi juga menemukan sepucuk senjata atas nama anak perempuan pelaku di dalam mobil milik pelaku.

Mobil itu diparkir sekitar 9 meter dari lokasi jasad. Di samping itu, polisi mengatakan telah menemukan 32 peluru, lima di antaranya telah digunakan kemarin. Pemimpin polisi setempat Lee Ja-ha mengatakan, jenazah pelaku akan dibawa ke rumah sakit untuk kepentingan autopsi. Begitu pula dengan jasad tiga korban.

Dua korban bernama depan, Kim, 50, dan Song, 52, sedangkan nama ayah Kim, 74, tidak diketahui. Saat kejadian, mantan kekasih pelaku tidak ada di TKP. Namun, polisi sudah berhasil melacaknya dan membawanya ke kantor polisi untuk diperiksa. “Ini kasus kriminal prameditasi yang disebabkan kecemburuan dan perselisihan mengenai pembagian finansial di ritel,” ungkap Lee Ja-ha, dikutip AFP .

Sebelum putus, pelaku dan mantan kekasihnya secara bersama- sama menjalankan bisnis ritel itu. Pelaku mengklaim memiliki saham. Namun, kisah asmara sepasang kekasih itu menemui jalan buntu sejak 1,5 tahun lalu hingga membuat pembagian harta “gono-gini” menjadi kacau. Pelaku dan mantan kekasihnya kerap bertengkar. Begitupun dengan pemilik toko ritel. Polisi yakin pertengkaran ini menjadi salah satu penyebab utama kasus penembakan itu.

Pelaku lantas merencanakan penembakan ini. Buktinya, dia menyimpan senjata di kantor polisi terdekat dari TKP sehari sebelum kejadian. Menurut polisi, pelaku menembak kakak mantan kekasihnya yang sedang duduk di dalam mobil di depan ritel. Setelah itu, dia masuk ke dalam rumah samping ritel untuk menembak ayah mantan kekasihnya. Tak puas, pelaku kemudian menembak pacar mantan kekasihnya di dalam toko ritel sebelum membakar toko itu.

“Kim merupakan korban pertama. Pelaku menembak Kim di kepala ketika dia akan berangkat kerja. Dia kemudian menuju rumah ayah Kim dan membunuhnya saat sedang sarapan pagi. Song merupakan korban terakhir. Dia ditembak di toko ritel sebelum pelaku menyiramkan minyak tanah,” pungkas Lee Ja-ha, dilansir Foxnews .

Pelaku mengambil senjata dua jam sebelum kejadian atau sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Dia secara resmi memiliki senjata api tersebut sejak setahun lalu. “Tidak ada masalah hukum mengenai bagaimana dia menyimpan atau mengambil senjata api miliknya itu,” sebut Ja-ha. Pelaku tidak awam dalam menggunakan senjata.

Seperti sebagian besar lelaki Korsel, dia pernah mengikuti program wajib militer selama dua tahun. Namun, tidak ada yang menyangka dia menggunakan kemampuannya untuk membunuh. Apalagi, kejadian penembakan merupakan fenomena langka di Korsel.

Di Ceko, seorang pria berusia 62 tahun secara membabi buta melepaskan tembakan hingga menewaskan delapan orang sebelum akhirnya bunuh diri pada Selasa (24/2). Saat itu dia sempat menelepon redaksi televisi lokal untuk mengumumkan aksinya. Dia mengaku sering dibully dan tidak ada yang mau membantu.

Muh shamil
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9627 seconds (0.1#10.140)