TNI AL Tambah Peralatan SAR
A
A
A
JAKARTA - TNI AL dalam waktu dekat akan memiliki kapal yang dilengkapi dengan teknologi modern, termasuk sejumlah peralatan canggih, guna mendukung kegiatan search and rescue (SAR) bila terjadi peristiwa kecelakaan di laut.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengaku pihaknya terus melakukan evaluasi pelaksanaan operasi di lapangan sehingga ada kesepadanan dengan teknologi yang akan digunakan. ”Semoga tidak terjadi lagi kejadian serupa. Namun bila terjadi peristiwa sejenis di Selat Karimata kita dalam waktu dekat akan memiliki peralatan baru tersebut,” katanya saat memberikan penghargaan kepada personel TNI AL,
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), MGS Geosurvey, MV Crest Onyx, dan KN Jadayat yang telah berjasa dalam membantu operasi pencarian maskapai penerbangan AirAsia QZ 8501 di Lapangan Koarmabar, Jakarta Pusat, kemarin. Peralatan tersebut meliputi kapal hidrografi yang merupakan kendaraan bawah air sehingga bisa melakukan pencarian di kedalaman seperti itu. Selanjutnya, TNI AL akan memiliki magnetometer yang berfungsi mendeteksi metal-metal dalam air.
”Kami juga mengevaluasi kemampuan menyelam. Kondisi Selat Karimata berair keruh dan arus kuat di mana periode menyelamnya harus lebih lama lagi,” ujarnya. Ade menambahkan, pihaknya juga akan mengomunikasikan dengan Basarnas mengenai SOP operasi gabungan. Termasuk implementasi UU No 29 Tahun 2014 mengenai SAR Nasional.” Ada beberapa hal yang harus dicocokkan saat disusun perpres.
Di dunia internasional ada SAR maritim, SAR udara. Mereka sendiri baru mencocokkannya, kemudian di darat bagaimana, di laut seperti apa, tidak bisa semua ikut mencari, dibutuhkan kompetensi,” kata Ade. Dalam kesempatan itu, Ade mengaku penghargaan diberikan kepada 108 personel, terdiri atas penyelam TNI AL 83 orang, komandan KRI 18, anggota KNKT 1 orang, dan personel MGS Geo Survey, MV Crest Onyx serta KN Jayadayat masing-masing 2 orang.
Penghargaan diberikan secara simbolis kepada Kolonel Laut (P) Yayan Sofyan yang merupakan komandan KRI Bung Tomo, KLK Edy Susanto dari Satpaska Koarmabar, dan Rajab Malawat dari Crest Onyx. Komandan KRI Bung Tomo Kolonel Laut (P) Yayan Sofyan mengucapkan terima kasih dan bersyukur bisa mendapatkan penghargaan. Menurut dia, penghargaan ini bisa meningkatkan semangat bagi prajurit dalam mengabdi kepada negara. ”Kami bersyukur atas keberhasilan KRI Bung Tomo,” ujar dia.
Sucipto
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengaku pihaknya terus melakukan evaluasi pelaksanaan operasi di lapangan sehingga ada kesepadanan dengan teknologi yang akan digunakan. ”Semoga tidak terjadi lagi kejadian serupa. Namun bila terjadi peristiwa sejenis di Selat Karimata kita dalam waktu dekat akan memiliki peralatan baru tersebut,” katanya saat memberikan penghargaan kepada personel TNI AL,
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), MGS Geosurvey, MV Crest Onyx, dan KN Jadayat yang telah berjasa dalam membantu operasi pencarian maskapai penerbangan AirAsia QZ 8501 di Lapangan Koarmabar, Jakarta Pusat, kemarin. Peralatan tersebut meliputi kapal hidrografi yang merupakan kendaraan bawah air sehingga bisa melakukan pencarian di kedalaman seperti itu. Selanjutnya, TNI AL akan memiliki magnetometer yang berfungsi mendeteksi metal-metal dalam air.
”Kami juga mengevaluasi kemampuan menyelam. Kondisi Selat Karimata berair keruh dan arus kuat di mana periode menyelamnya harus lebih lama lagi,” ujarnya. Ade menambahkan, pihaknya juga akan mengomunikasikan dengan Basarnas mengenai SOP operasi gabungan. Termasuk implementasi UU No 29 Tahun 2014 mengenai SAR Nasional.” Ada beberapa hal yang harus dicocokkan saat disusun perpres.
Di dunia internasional ada SAR maritim, SAR udara. Mereka sendiri baru mencocokkannya, kemudian di darat bagaimana, di laut seperti apa, tidak bisa semua ikut mencari, dibutuhkan kompetensi,” kata Ade. Dalam kesempatan itu, Ade mengaku penghargaan diberikan kepada 108 personel, terdiri atas penyelam TNI AL 83 orang, komandan KRI 18, anggota KNKT 1 orang, dan personel MGS Geo Survey, MV Crest Onyx serta KN Jayadayat masing-masing 2 orang.
Penghargaan diberikan secara simbolis kepada Kolonel Laut (P) Yayan Sofyan yang merupakan komandan KRI Bung Tomo, KLK Edy Susanto dari Satpaska Koarmabar, dan Rajab Malawat dari Crest Onyx. Komandan KRI Bung Tomo Kolonel Laut (P) Yayan Sofyan mengucapkan terima kasih dan bersyukur bisa mendapatkan penghargaan. Menurut dia, penghargaan ini bisa meningkatkan semangat bagi prajurit dalam mengabdi kepada negara. ”Kami bersyukur atas keberhasilan KRI Bung Tomo,” ujar dia.
Sucipto
(ars)