Pempek Lezat Murah Meriah
A
A
A
Pempek merupakan panganan tradisional khas Palembang yang begitu populer. Sayangnya, untuk menikmati pempek dengan cita rasa berkualitas, kita sering kali harus merogoh kocek cukup dalam.
Nah, kalau mau cari yang murah meriah, di sini tempatnya. Seperti diketahui, pempek ukuran kecil rata-rata dibanderol dengan harga Rp3.000-5.000 per buah. Harga ini tentu relatif mahal. Apalagi bagi yang berkantong pas-pasan. Namun, jangan kecewa dulu. Di kawasan Pasar 26 Ilir (depan Kantor Wali Kota Palembang), kita dengan mudah bisa menemukan sekumpulan warung dan toko pempek dengan harga miring.
Di antaranya toko Pempek Lala, Pempek Cek Eli, Pempek Cek Eka, Pempek Rayhan, Pempek Nyanyu, Pempek Ida, dan masih banyak toko pempek yang lain. Soal rasa dan kualitasnya, tentu tak kalah dengan pempek yang ditawarkan oleh tokotoko terkenal. Meski murah, bukan berarti kualitasnya murahan. Sekali mencoba, dipastikan Anda akan langsung ketagihan.
Saat digigit, tekstur pempek terasa kenyal dan lembut dengan rasa ikan yang lekat. Begitu pula untuk cukanya yang kental dan sedap. Paduan gula merah, asam jawa, dan beberapa bumbu lain terasa begitu pas. Paling istimewa, semua pempek di kawasan ini diolah secara langsung oleh tangan-tangan terampil yang memang berdarah asli Palembang. Dengan begitu, cita rasa yang dihasilkan sangat autentik.
“Di sini semua penjual merupakan warga keturunan asli Palembang,” ujar pemilik toko Pempek Cek Eli, Nyanyu Maimunah. Nyanyu mengatakan, ada beragam jenis pempek yang ditawarkan. Mulai pempek telok, pempek lenjer, pempek kulit, pempek pastel, pempek adaan (pempek bawang), dan lain-lain. Semua pempek kecil hanya dibanderol dengan harga Rp1.000 per buah.
Sementara pempek lenjer yang bisa dipotong menjadi sepuluh bagian atau lebih dibanderol harga Rp10.000 per batang. Kendati murah, pempek yang ditawarkan tetap menggunakan bahan berkualitas seperti daging ikan kakap ataupun tenggiri papan. Selain melayani pembeli langsung, pihaknya juga menerima pesanan dan pengiriman pempek ke luar kota.
“Itu untuk paket minimal pembelian sebanyak 50 buah. Agar pempek bisa awet hingga tiga hari dalam perjalanan, kami mengemas dengan cara di-press ataupun ditaburi sagu,” ungkap Nyanyu. Senada dengan karyawan di toko Pempek Lala, Herman. Ia menuturkan, selain pempek, tokonya juga menjual beragam makanan khas Palembang lain seperti lenggang, otak-otak, kerupuk, kemplang srikayo, dan lain-lain.
Setiap hari, kata dia, toko Pempek Lala selalu ramai dikunjungi para pelanggan, baik yang berasal dari dalam maupun luar Kota Palembang. “Biasanya selain makan di sini, mereka juga membeli untuk dibawa pulang,” kata Herman. Konsumen Pempek Lala, Shofia, mengaku sengaja datang jauh-jauh dari daerah Pusri ke kawasan Pasar 26 Ilir hanya untuk membeli pempek Lala.
Selain harganya murah, rasa pempeknya juga enak. “Saya paling suka pempek kulit sebab tektur luarnya garing, namun dalamnya lembut. Paling penting enggak amis,” ungkapnya. Konsumen lain dari Sukorejo, Sri Wahyuni, menuturkan, datang ke toko Pempek Lala untuk membeli pempek yang akan ia bawa ke Kalimantan sebagai oleh-oleh. “Saya sudah mencicipi banyak pempek. Di sini rasa dan pempeknya berkualitas. Enggak beda dengan tokotoko pempek terkenal. Makanya, biar pun jauh, saya bela-belain datang ke sini,” ucapnya.
Febria astuti
Nah, kalau mau cari yang murah meriah, di sini tempatnya. Seperti diketahui, pempek ukuran kecil rata-rata dibanderol dengan harga Rp3.000-5.000 per buah. Harga ini tentu relatif mahal. Apalagi bagi yang berkantong pas-pasan. Namun, jangan kecewa dulu. Di kawasan Pasar 26 Ilir (depan Kantor Wali Kota Palembang), kita dengan mudah bisa menemukan sekumpulan warung dan toko pempek dengan harga miring.
Di antaranya toko Pempek Lala, Pempek Cek Eli, Pempek Cek Eka, Pempek Rayhan, Pempek Nyanyu, Pempek Ida, dan masih banyak toko pempek yang lain. Soal rasa dan kualitasnya, tentu tak kalah dengan pempek yang ditawarkan oleh tokotoko terkenal. Meski murah, bukan berarti kualitasnya murahan. Sekali mencoba, dipastikan Anda akan langsung ketagihan.
Saat digigit, tekstur pempek terasa kenyal dan lembut dengan rasa ikan yang lekat. Begitu pula untuk cukanya yang kental dan sedap. Paduan gula merah, asam jawa, dan beberapa bumbu lain terasa begitu pas. Paling istimewa, semua pempek di kawasan ini diolah secara langsung oleh tangan-tangan terampil yang memang berdarah asli Palembang. Dengan begitu, cita rasa yang dihasilkan sangat autentik.
“Di sini semua penjual merupakan warga keturunan asli Palembang,” ujar pemilik toko Pempek Cek Eli, Nyanyu Maimunah. Nyanyu mengatakan, ada beragam jenis pempek yang ditawarkan. Mulai pempek telok, pempek lenjer, pempek kulit, pempek pastel, pempek adaan (pempek bawang), dan lain-lain. Semua pempek kecil hanya dibanderol dengan harga Rp1.000 per buah.
Sementara pempek lenjer yang bisa dipotong menjadi sepuluh bagian atau lebih dibanderol harga Rp10.000 per batang. Kendati murah, pempek yang ditawarkan tetap menggunakan bahan berkualitas seperti daging ikan kakap ataupun tenggiri papan. Selain melayani pembeli langsung, pihaknya juga menerima pesanan dan pengiriman pempek ke luar kota.
“Itu untuk paket minimal pembelian sebanyak 50 buah. Agar pempek bisa awet hingga tiga hari dalam perjalanan, kami mengemas dengan cara di-press ataupun ditaburi sagu,” ungkap Nyanyu. Senada dengan karyawan di toko Pempek Lala, Herman. Ia menuturkan, selain pempek, tokonya juga menjual beragam makanan khas Palembang lain seperti lenggang, otak-otak, kerupuk, kemplang srikayo, dan lain-lain.
Setiap hari, kata dia, toko Pempek Lala selalu ramai dikunjungi para pelanggan, baik yang berasal dari dalam maupun luar Kota Palembang. “Biasanya selain makan di sini, mereka juga membeli untuk dibawa pulang,” kata Herman. Konsumen Pempek Lala, Shofia, mengaku sengaja datang jauh-jauh dari daerah Pusri ke kawasan Pasar 26 Ilir hanya untuk membeli pempek Lala.
Selain harganya murah, rasa pempeknya juga enak. “Saya paling suka pempek kulit sebab tektur luarnya garing, namun dalamnya lembut. Paling penting enggak amis,” ungkapnya. Konsumen lain dari Sukorejo, Sri Wahyuni, menuturkan, datang ke toko Pempek Lala untuk membeli pempek yang akan ia bawa ke Kalimantan sebagai oleh-oleh. “Saya sudah mencicipi banyak pempek. Di sini rasa dan pempeknya berkualitas. Enggak beda dengan tokotoko pempek terkenal. Makanya, biar pun jauh, saya bela-belain datang ke sini,” ucapnya.
Febria astuti
(bbg)