Thailand Diguncang Bom

Sabtu, 21 Februari 2015 - 11:37 WIB
Thailand Diguncang Bom
Thailand Diguncang Bom
A A A
NARATHIWAT - Belasan orang terluka dalam ledakan bom mobil yang menimpa bar di kawasan mayoritas muslim, Thailand selatan, kemarin. Selain bom mobil, ada dua bom lain yang ditemukan sekitar 500 meter dari titik ledakan pertama.

Beruntung dua bom yang ditemukan tersebut berhasil dijinakkan. Menurut Jenderal Pol Anurut Kritsanakaraket, komandan polisi provinsi setempat, ledakan pertama berasal dari truk pikap yang diparkir di luar restoran. Bom terebut diledakkan menggunakan radio pemancar atau remote control ketika karyawan perusahaan sedang beristirahat pada jam makan siang dan salat Jumat.

Sekitar 20 toko makanan dan bar karaoke rusak parah akibat kuatnya ledakan. Sejumlah atap toko juga rusak parah dan beberapa kabel listrik terputus, pecahan kaca berhamburan, dan truk pikap yang digunakan untuk meledakkan bom hangus terbakar. Sumber kepolisian menyebutkan bahwa truk yang digunakan hasil curian dari Provinsi Songkhla, daerah perbatasan Thailand-Malaysia.

Truk itu diyakini juga digunakan dalam insiden penembakan di Distrik Khok Pho Pattani yang terjadi sebulan lalu. Sekretaris kesehatan masyarakat Narong Sahametapat mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam ledakan ini. Namun kementerian terkait menerima laporan bahwa 13 orang terluka akibat bom mobil tersebut.

Empat orang di antaranya mengalami luka serius, sedangkan sisanya hanya menderita luka ringan. Seluruh korban diketahui berada dalam kondisi stabil. Adapun bom kedua hendak diledakkan menggunakan sepeda motor sekitar 46 menit setelah ledakan pertama terjadi. Bom kedua diketahui dipasang pada bodi sepeda motor di depan Kuil Guan Yna di Tambon Bang Nak yang berjarak sekitar 300 meter dari lokasi ledak pertama.

Untungnya bom kedua tersebut berhasil dijinakkan sekitar pukul 14 siang waktu setempat sebelum diledakkan. Adapun bom ketiga dilemparkan ke sebuah restoran yang berjarak sekitar 400 meter dari lokasi ledakan pertama dan belum sempat meledak. Polisi masih mengamankan daerah tersebut untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Kritsakaraket menerangkan, bom kedua digunakan para militan untuk menyerang polisi yang melakukan penyelidikan di lokasi pertama. ”Para penyerang ingin menggiring polisi ke tempat ledakan pertama sebelum akhirnya memukul kami dengan bom lain,” papar Kritsakaraket seperti dilansir AFP.

Polisi belum mengungkapkan siapa pelaku dan apa motif di balik serangan tersebut. Sebelum terjadinya ledakan, Gubernur Narathiwar Natthapong Sirichana membagikan uang kompensasi senilai total 15 juta baht (sekitar Rp5,9 miliar) atas kekerasan sebelumnya yang terjadi di provinsi ini dan melukai 52 orang. Pascaledakan tersebut, junta Thailand bersumpah untuk segera melakukan pembicaraan damai agar bisa mengakhiri kekerasan.

Namun tanggap pembicaraan tersebut belum disepakati kedua belah pihak. Para pemberontak yang belum dijelaskan dari pihak mana ini mengonfirmasi pihaknya menerima untuk kembali hadir di meja perundingan. Pemerintah Thailand menuturkan, penduduk di lokasi kejadian baik muslim maupun Buddha sudah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama dengan negara dalam menangkap pelaku.

Para tentara Thailand terus bersiaga untuk menjamin keamanan warga. Selama beberapa pekan terakhir, kekerasan yang dilakukan pemberontak marak terjadi. Sejak 2004, Thailand sering disibukkan dengan serangkaian pemberontakan yang diduga dilakukan kaum ekstremis. ”Sejak 2004 berbagai serangan dari kaum militan itu telah menewaskan kurang lebih 5.000 orang,” sebut laporan Channel News Asia.

Rini agustina
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3725 seconds (0.1#10.140)