Outlander Maut Melaju 131 Km/Jam

Rabu, 18 Februari 2015 - 14:25 WIB
Outlander Maut Melaju 131 Km/Jam
Outlander Maut Melaju 131 Km/Jam
A A A
JAKARTA - Setelah tiga minggu penyelidikan kecepatan Mitsubishi Outlander Sport yang dikemudikan Christoper Daniel Sjarief, hasilnya diketahui laju mobil maut tersebut mencapai 131 km/jam.

Akibat laju mobil tidak terkendali di Jalan Arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, itu menewaskan empat orang dan melukai empat lainnya. Penyelidikan laju kecepatan Outlander maut melibatkan tim dari Mitsubishi dengan memeriksa data yang terekam pada electronic computer unit (ECU) yang terpasang di mobil tersebut.

”Terekam juga putaran mesin 5.432 RPM. Selain itu, terdeteksi pedal gas diinjak secara penuh 100%,” ujar Kasubdit Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Hindarsono kemarin. Tim Mitsubishi yang membawa hasil penyelidikan dari Jepang juga menemukan tidak ada pengereman sama sekali. ”Sama dengan hasil penyidik, di lokasi kejadian tidak ada sama sekali tanda pengereman,” katanya.

Nanti hasil ini langsung dibuatkan berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai salah satu bahan untuk penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Motif yang menyebabkan kecelakaan hingga kini belum diketahui karena tersangka selalu berkelit. ”Kami tetap menuntut dia (Christoper) dengan pasal yang berat karena terbukti dia menabrakkan dengan sengaja.

Padahal, saat pertama kali menabrak mestinya berhenti, tapi dia terus melajukan kendaraannya hingga terhenti karena menabrak mobil lain,” tutur Hindarsono. Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Wahyu Hadiningrat mengatakan, hasil pemeriksaan dari pihak agen pemegang merek (APM) ini akan dimasukkan ke dalam pemberkasan. ”Setelah itu kita limpahkan untuk disidangkan secepatnya,” ucapnya.

Pelimpahan berkas akan dilakukan pekan depan. Mengenai Christoper yang merebut kemudi mobil dari tangan Ahmad Sandi Illahi, menurut dia, tersangka marah saat Sandi menerima telepon dari sang majikan, Muhammad Ali Husni Riza. ”Mengapa dia marah, sampai kini Christoper tidak mau menceritakannya dan itu tidak jadi masalah karena fakta di lapangan dia yang membawa mobil hingga menewaskan empat orang,” kata Wahyu.

Sebelumnya Sandi menjelaskan saat itu dirinya bersama sang majikan yang juga teman dekat Christoper melakukan perjalanan seusai dari Pacific Place. Setibanya di Mayestik, Ali turun dan menyuruh Sandi mengantar Christoper ke arah Pondok Indah. Setibanya di Jalan Arteri Pondok Indah, tersangka mengambil paksa ponsel milik Sandi saat tengah menerima telepon dari Ali.

Tak hanya itu, tersangka juga membuang ponsel ke jalan. Kemudian tersangka mencekik Sandi dari belakang. Selanjutnya Sandi memberhentikan mobil tersebut dan berusaha melepaskan cekikan. Sandi kemudian keluar dari mobil lalu Christoper membawa kabur Outlander hingga akhirnya menabrak pengendara sepeda motor dan mobil lainnya.

Di tempat terpisah, pengemudi mobil Toyota Avanza menabrak dua warga di Jalan Kesatrian, Kompleks Militer Berlan, Matraman, Jakarta Timur, kemarin. Pemicunya, warga curiga dengan pengemudi yang parkir terlalu lama kemudian ketika ditegur si pengemudi malah berusaha kabur. ”Warga yang tertabrak tidak terluka parah. Dia (sopir) justru dikeroyok ketika menabrak pagar SPBU,” kata Kapolsek Matraman Kompol Ua Triyono.

Meski tidak memiliki bukti, warga menuding sopir Avanza yang belum diketahui identitasnya itu hendak bertransaksi narkoba atau hendak melakukan kejahatan di Kompleks Berlan. Polisi masih memeriksa sopir tersebut dan belum dapat menyimpulkan dugaan kejahatan. ”Masih kita selidiki. Kita belum tahu dia pelaku atau bukan karena tidak ada barang buktinya,” ujarnya. Walau demikian, dia mengaku heran kenapa pelaku melarikan diri ketika ditanya-tanya oleh warga.

Helmi syarif
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6797 seconds (0.1#10.140)