Desa Terluar Didorong Jadi Tujuan Wisata

Rabu, 18 Februari 2015 - 13:47 WIB
Desa Terluar Didorong Jadi Tujuan Wisata
Desa Terluar Didorong Jadi Tujuan Wisata
A A A
JAKARTA - Sebanyak 92 pulau terluar yang berbatasan dengan negara tetangga dinilai sangat potensial menjadi destinasi wisata di Indonesia.

Pasalnya, pulau yang menjadi wilayah perbatasan langsung dengan 10 negara tetangga, yaitu Australia, Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, dan Timor Leste itu berada di wilayah perairan yang dapat didorong menjadi tempat wisata untuk mendongkrak laju perekonomian perdesaan. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, dari 92 pulau terluar itu seyogianya bisa menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk melancong ke desa-desa setempat.

Langkah tersebut akan memberikan dampak pada perkembangan ekonomi yang lebih baik. “Di sana banyak potensi yang bisa dijadikan destinasi wisata,” ungkapnya di Jakarta kemarin. Menurut Marwan, Kemendes PDTT akan mengkaji kemungkinan membangun desa-desa di pulau terluar itu sebagai desa wisata dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar wilayah tersebut.

“Kita sedang telaah dan kaji, desa di pulaupulau terluar yang memiliki potensi alam dan budi daya lokal. Kita dorong agar menjadi tujuan wisatawan, baik domestik maupun asing,” terangnya. Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki desa-desa di pulau tersebut, Marwan meyakini banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke wilayah perbatasan. Maka kesan bahwa wilayah perbatasan sama sekali jauh dari hirukpikuk kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya akan tereliminasi.

“Selain itu, sesuai dengan target kami di Kementerian untuk membangun desa mandiri pun, terealisasi dengan program tersebut,” papar Marwan. Sementara terkait masih minimnya sumber daya manusia (SDM) di perbatasan, Marwan kembali menyatakan akan membuka program transmigrasi kepada masyarakat yang tinggal di wilayah padat penduduk.

“Soal SDMnya kan nantikita buka transmigrasi bagi masyarakat di Jawa atau di wilayah padat penduduk lainnya. Daripada di desa sendiri tapi tidak memiliki pekerjaan tetap, lebih baik transmigrasi ke desadesa perbatasan,” tukasnya. Industri pariwisata terbukti antikrisis global. Saat perekonomian global terpuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh, bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional.

Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,3% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7%. Data dari Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa sektor pariwisata menyumbang penerimaan negara sebesar USD10 miliar pada 2013.

Sebelumnya pimpinan DPR danpimpinan MPR mendukung penuh komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan. Pasalnya, sudah selayaknya wilayah Indonesia yang menjadi perbatasan dengan negara lain menjadi wajah depan bangsa ini sehingga pandangan dunia internasional kepada Indonesia juga akan semakin baik “Daerah perbatasan harus menjadi beranda negara, bukan malah menjadi halaman belakang dari negara,” kata Ketua DPR Setya Novanto.

Setya lantas membeberkan bagaimana komitmen tersebut sudah disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pertemuan para pemimpin lembaga negara di Istana Negara. Dalam pertemuan tersebut, kata Setya, Presiden menyampaikan program percepatan pembangunan yang sedang diprioritaskan saat ini, yaitu infrastruktur daerah, perhubungan, dan pertanian.

Rahmat sahid
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7637 seconds (0.1#10.140)