Akan Lebih Difokuskan untuk Riset dan Penelitian

Selasa, 17 Februari 2015 - 14:20 WIB
Akan Lebih Difokuskan untuk Riset dan Penelitian
Akan Lebih Difokuskan untuk Riset dan Penelitian
A A A
SURABAYA - Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga (RSKI-Unair) Surabaya, Jawa Timur akan diresmikan hari ini. Rumah sakit khusus infeksi pertama di Indonesia itu diharapkan menjadi rujukan penyakit infeksi seperti AIDS, tuberkulosis, dan malaria.

Ketiga penyakit tersebut memang akan menjadi perhatian utama RSKI-Unair. Namun, penyakit-penyakit infeksi lain seperti SARS, MERS, flu babi, flu burung, hingga penyakit yang memerlukan perawatan khusus seperti ebola, tetap akan dilayani. Apalagi, RSKI juga akan dijadikan sebagai rumah sakit untuk studi dan penelitian.

”Tujuan awal rumah sakit ini adalah untuk riset. Jadi, ke depannya memang akan lebih banyak meneliti penyakit-penyakit tropis dan infeksi,” kata Direktur RSKI-Unair Boerhan Hidayat kemarin. Selama ini, Indonesia belum memiliki rumah sakit khusus atau lembaga penelitian penyakit infeksi. Padahal, Indonesia merupakan negara beriklim tropis, sehingga hampir semua penyakit di dunia ada di sini.

Selama ini, kebanyakan peneliti justru berasal dari luar negeri. Alhasil, mereka yang menguasai ilmu-ilmu tersebut, termasuk meramu dan membuat vaksinnya. Karena itu, kehadiran RSKI-Unair dinilai sebagai salah satu solusi itu. ”Sebagai pendukung dari RS riset ini, kami juga memiliki tenaga medis dan para dokter spesialis dan laboratorium khusus, ruang isolasi khusus, serta ruang rawat inap dengan desain khusus untuk jenis penyakit tertentu,” tambah Boerhan.

Yang jelas, RSKI-Unair ini tidak sekadar memberi pelayanan kepada pasien yang terserang penyakit infeksi tertentu melalui pelayanan pengobatan saja, namun juga memberi pelayanan untuk pencegahannya seperti konsultasi dan pemberian vaksin kepada seseorang yang hendak pergi ke daerah yang notabene sedang mengalami wabah penyakit tertentu.

”Apa bila orang ingin pergiumrah, haji, atau wisata ke suatu daerah, mereka juga bisa berkonsultasi kepada kami dan melakukan vaksin di sini,” tandasnya. Meski baru diresmikan hari ini, RSKI sudah mendapat izin operasional sejak Desember 2014. Bahkan, RSKI sudah melakukan penelitian sejak setahun lalu. Beberapa hasil penelitiannya diharapkan akan dapat bermanfaat untuk masyarakat banyak.

Mamik wijayanti
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6788 seconds (0.1#10.140)