Revitalisasi Teluk Benoa Ciptakan Destinasi Baru Pariwisata di Bali

Jum'at, 13 Februari 2015 - 19:39 WIB
Revitalisasi Teluk Benoa...
Revitalisasi Teluk Benoa Ciptakan Destinasi Baru Pariwisata di Bali
A A A
JAKARTA - DPD melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan seluruh pemerintah daerah di Bali dan tokoh masyarakat setempat. Harapannya, DPD dapat menyerap aspirasi masyarakat terhadap rencana revitalisasi Teluk Benoa.

Hendi Lukman dari PT. Tiara Wahana Bali Internasional sebagai pihak akan melakukan revitalisasi Teluk Benoa di hadapan Komite II DPD menyampaikan revitalisasi Teluk Benoa tidak mengurangi jumlah hunian di Bali.

"Tidak perlu cemas, kami merevitalisasi Teluk Benoa bukan untuk mendirikan hotel, tetapi menciptakan destinasi baru pariwisata di Bali," ujar Hendi dalam siaran pers yang diterima Sindonews, Jumat (13/2/2015).

Hendi, mengakui ada kekhawatiran dari pengusaha hotel di sekitar Teluk Benoa akan terjadinya penurunan pengunjung jika teluk Benoa direvitalisasi. Namun, dia mengatakan kekhawatiran itu tidak akan terjadi.

"Mereka beranggapan kami akan membangun hotel di atas laut, jadi wajar mereka cemas. Kami akan buat destinasi wisata baru di Bali seperti taman rekreasi virtual, museum dan pasar seni internasional, botanical garden, mangrove boardwalk," terangnya.

Dia menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan capaian wisatawan asing hingga 20 juta pengunjung pada tahun 2019. "Ada kejenuhan wisatawan berkunjung ke Bali, karena destinasi dan atraksinya tidak bertambah. Padahal ada target 20 juta wisatawan. Artinya ada kenaikkan 15 persen wisatawan asing setiap tahun," jelasnya.

Kondisi Teluk Benoa saat ini memprihatinkan, karena terjadi pendangkalan yang mengancam kehidupan hutan mangrove akibat sedimentasi.

Bahkan, Teluk Benoa dipenuhi sampah sisa pembangunan jalan tol, maupun sampah rumah tangga. Kondisi ini mendorong pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 51/2014 yang membolehkan dilakukan revitalisasi di Teluk Benoa.

Dari luas perairan Teluk Benoa dengan luas sekitar 1.400 Hektare, area yang akan direklamasi seluas 700 Hektare (50 persen), dan hanya 400 Hektare (28,5 persen) yang akan dikembangkan sebagai pusat-pusat wisata yang baru.

Sisanya seluas 300 hektare beserta perairan Teluk Benoa akan didedikasikan untuk ruang terbuka hijau dan fasilitas sosial serta fasilitas umum. Studi kelayakan bersama yang dilakukan IPB, ITB, UGM, ITS dan Unhas juga menghasilkan kesimpulan, kawasan Teluk Benoa dapat direvitalisasi.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5903 seconds (0.1#10.140)