Tiga Nama Ini Calon Kuat Pengganti Budi Gunawan
A
A
A
JAKARTA - Komisi Kepolisian Nasional (Kompoalnas) merilis lima nama calon Kapolri pengganti Komjen Pol Budi Gunawan pada pekan lalu. Kelima nama tersebut yakni Komjen Dwi Priyatno, Komjen Badrodin Haiti, Komjen Anang Iskandar, Komjen Budi Waseso dan Komjen Suhardi Alius.
Nama itu muncul setelah berhembus kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal melantik Budi Gunawan menjadi Kapolri. Kini, dari lima nama calon Kapolri tersebut, telah mengerucut kepada tiga nama yakni Komjen Dwi Priyatno, Komjen Badrodin Haiti, dan Komjen Anang Iskandar.
Komisioner Kompolnas Hamidah mengatakan, alasan ketiga nama tersebut layak menjadi kandidat calon penerus tongkat estafet Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman adalah karena mereka adalah angkatan paling senior.
"Rabu lalu, kami memang sudah menyerahkan nama-nama calon kapolri melalui ketua ke Mensesneg. Ketiga nama tersebut memang termasuk petinggi Polri. Paling senior angkatan 1982 dibandingkan yang lainnya setelah Pak Sutarman," kata Hamidah saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (13/1/2015).
Hamidah menuturkan, rekam jejak lain yang menjadi dasar mengapa ketiganya layak menjadi calon Kapolri adalah mereka sudah pernah menjabat sebagai Kapolda. Bekal pengalaman saat menjadi Kapolda itulah yang membuat ketiganya dinilai memiliki kesempatan yang sama untuk memegang tongkat komando Polri.
"Pak Dwi sudah menjadi dua Kapolda. Begitu juga dengan Pak Badrodin dan Pak Anang, melihat ketiganya peluangnya sama-sama besar. Pertimbangan kami iya seperti itu mereka sama-sama bintang tiga dan sudah sangat senior," katanya.
Terkait dua nama lainnya yakni Komjen Budi Waseso dan Komjen Suhardi Alius, Hamidah menuturkan, keduanya memiliki peluang yang sangat tipis. Pasalnya, dua jenderal bintang tiga ini masih memiliki masa dinas yang begitu panjang jika dibanding dengan seniornya.
"Saya belum bisa bilang Pak Budi dan Pak Suhardi tersingkir. Yang jelas Pak Budi itu kan angkatan 1984 masih lama karirnya untuk menjabat sebagai Kapolri, begitu pula dengan Pak Suhardi. Namun semua kembali kepada Pak Presiden karena itu hak prerogatif beliau," pungkasnya.
Nama itu muncul setelah berhembus kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal melantik Budi Gunawan menjadi Kapolri. Kini, dari lima nama calon Kapolri tersebut, telah mengerucut kepada tiga nama yakni Komjen Dwi Priyatno, Komjen Badrodin Haiti, dan Komjen Anang Iskandar.
Komisioner Kompolnas Hamidah mengatakan, alasan ketiga nama tersebut layak menjadi kandidat calon penerus tongkat estafet Kapolri menggantikan Jenderal Sutarman adalah karena mereka adalah angkatan paling senior.
"Rabu lalu, kami memang sudah menyerahkan nama-nama calon kapolri melalui ketua ke Mensesneg. Ketiga nama tersebut memang termasuk petinggi Polri. Paling senior angkatan 1982 dibandingkan yang lainnya setelah Pak Sutarman," kata Hamidah saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (13/1/2015).
Hamidah menuturkan, rekam jejak lain yang menjadi dasar mengapa ketiganya layak menjadi calon Kapolri adalah mereka sudah pernah menjabat sebagai Kapolda. Bekal pengalaman saat menjadi Kapolda itulah yang membuat ketiganya dinilai memiliki kesempatan yang sama untuk memegang tongkat komando Polri.
"Pak Dwi sudah menjadi dua Kapolda. Begitu juga dengan Pak Badrodin dan Pak Anang, melihat ketiganya peluangnya sama-sama besar. Pertimbangan kami iya seperti itu mereka sama-sama bintang tiga dan sudah sangat senior," katanya.
Terkait dua nama lainnya yakni Komjen Budi Waseso dan Komjen Suhardi Alius, Hamidah menuturkan, keduanya memiliki peluang yang sangat tipis. Pasalnya, dua jenderal bintang tiga ini masih memiliki masa dinas yang begitu panjang jika dibanding dengan seniornya.
"Saya belum bisa bilang Pak Budi dan Pak Suhardi tersingkir. Yang jelas Pak Budi itu kan angkatan 1984 masih lama karirnya untuk menjabat sebagai Kapolri, begitu pula dengan Pak Suhardi. Namun semua kembali kepada Pak Presiden karena itu hak prerogatif beliau," pungkasnya.
(kri)