Warga Temukan Fosil Gajah Purba
A
A
A
PEKALONGAN - Benda yang diduga fosil gajah purba ditemukan Taryanto, 35, warga Desa Kesesi, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Benda menyerupai rahang dan gigi itu diambilnya dari Sungai Layangan, desa setempat. Menurut Taryanto, dia menemukan benda yang menyerupai rahang gajah purba itu saat menggali pasir di sungai, Selasa (3/2) lalu. Dia mendapatkan benda itu pada kedalaman sekitar 2 meter dari dasar sungai. ”Di atas fosil itu terdapat tumpukan kayu,” katanya.
Awalnya Taryanto mengira benda tersebut hanya sebongkah kayu. Namun, setelah diangkat, bentuknya menyerupai tulang. ”Saya penasaran dan saya bawa pulang sebab bentuknya seperti rahang dinosaurus,” ucapnya. Benda itu kemudian disimpannya di samping rumah. Baru sekitar tiga hari lalu benda tersebut dibersihkannya. ”Benda tersebut masih bercampur pasir dan lumpur. Setelah saya bersihkan, baru benarbenar kelihatan bentuknya seperti rahang,” ungkapnya.
Istri Taryanto, Fitroh, 35, mengaku tidak mengetahui benda tersebut fosil benda purbakala. Dia mengira yang dibawa pulang sang suami hanya kayu bakar. ”Saya pikir memang kayu bakar sebab hanya diletakkan di samping rumah. Tapi, bilangnya tulang dinosaurus. Saya kira bercanda. Setelah dicuci baru kelihatan memang seperti rahang dalam ukuran besa,” ungkapnya.
Hingga kini benda yang diduga fosil gajah purba dengan berat sekitar 15 kg dan panjang setengah meter itu masih berada di rumah Taryanto. Namun, pihaknya tidak mempermasalahkan jika nanti benda yang diduga berusia puluhan ribu tahun itu diserahkan kepada pemerintah. ”Tidak apa-apa, yang penting sesuai prosedur,” ucap Fitroh.
Prahayuda febrianto
Benda menyerupai rahang dan gigi itu diambilnya dari Sungai Layangan, desa setempat. Menurut Taryanto, dia menemukan benda yang menyerupai rahang gajah purba itu saat menggali pasir di sungai, Selasa (3/2) lalu. Dia mendapatkan benda itu pada kedalaman sekitar 2 meter dari dasar sungai. ”Di atas fosil itu terdapat tumpukan kayu,” katanya.
Awalnya Taryanto mengira benda tersebut hanya sebongkah kayu. Namun, setelah diangkat, bentuknya menyerupai tulang. ”Saya penasaran dan saya bawa pulang sebab bentuknya seperti rahang dinosaurus,” ucapnya. Benda itu kemudian disimpannya di samping rumah. Baru sekitar tiga hari lalu benda tersebut dibersihkannya. ”Benda tersebut masih bercampur pasir dan lumpur. Setelah saya bersihkan, baru benarbenar kelihatan bentuknya seperti rahang,” ungkapnya.
Istri Taryanto, Fitroh, 35, mengaku tidak mengetahui benda tersebut fosil benda purbakala. Dia mengira yang dibawa pulang sang suami hanya kayu bakar. ”Saya pikir memang kayu bakar sebab hanya diletakkan di samping rumah. Tapi, bilangnya tulang dinosaurus. Saya kira bercanda. Setelah dicuci baru kelihatan memang seperti rahang dalam ukuran besa,” ungkapnya.
Hingga kini benda yang diduga fosil gajah purba dengan berat sekitar 15 kg dan panjang setengah meter itu masih berada di rumah Taryanto. Namun, pihaknya tidak mempermasalahkan jika nanti benda yang diduga berusia puluhan ribu tahun itu diserahkan kepada pemerintah. ”Tidak apa-apa, yang penting sesuai prosedur,” ucap Fitroh.
Prahayuda febrianto
(ars)