Koleksi Ancestry Sambut Imlek
A
A
A
JAKARTA - Menyambut perayaan Imlek, desainer Indonesia Yanny Tan menggelar pergelaran busana bertema “Ancestry” di Ruang Pamer Museum Nasional, Jakarta, tadi malam.
Yanny dengan bangga memperkenalkan kebudayaan Indonesia lewat batik. Dia menuangkan sentuhan seni peranakan pada koleksi di peragaan yang turut didukung HighEnd Magazine tersebut. Berbagai tamu hadir di perhelatan itu, termasuk sosialita dan pemerhati budaya seperti Jaya Suprana. Deputy Managing Editor HighEnd Magazine Kezia Ponggawa mengungkapkan, pergelaran busana Yanny Tan sebagai salah satu bagian dari perayaan Imlek 2015.
“Koleksinya mengambil batik lilitan dan menggunakan kerah cheongsam,” sebutnya saat ditemui di sela-sela acara. Sentuhan budaya Indonesia dan batik yang telah mendapat pengakuan internasional memang terlihat dominan di keseluruhan koleksi. Kecintaan Yanny terhadap budaya Tanah Air ingin ditampilkan dalam aktivitas keseharian. Dia pun mengatakan pergelaran koleksi ini adalah cara dia menunjukkan kecintaannya terhadap budaya Indonesia.
“Kita tak harus tradisional apa adanya, tapi dengan gaya yang sophisticated pun tetap bisa berekspresi dengan percaya diri tanpa kehilangan identitas sebagai wanita Indonesia,” ujar Yanny Tan. Koleksi Ancestry merangkul gaya dari wanita modern, koleksi Yanny Tan mengusung potongan rapi, elegan, dan mengombinasikan warna-warna lembut dan netral. Ancestry menurut Yanny diartikan sebagai kenangan kolektif masa lampau yang dijadikan inspirasi modern masa kini.
Tadi malam, Yanny Tan menampilkan 48 busana dari karya terbarunya yang dihadirkan dalamtiga sequence. Masing-masing sequence bercerita mengenai perjalanan sejarah desain yang menginspirasi wanita Indonesia modern. Di dalamnya terdapat pernyataan kebanggaan mereka terhadap kekayaan budaya bangsa yang membentuk negara ini. Sequence pertama terdiri atas 12 busana ready-to-wear dengan warna alam dan siluet A untuk acara kasual.
Sementara sequence kedua menampilkan 24 koleksi cheongsam dan batik lilitan dengan motif flora dan fauna. Kemudian, sequence terakhir terdiri atas 9 gaun malam dan 3 busana pengantin wanita dengan detail yang terinspirasi dari alam dengan detail cascade .
Dyah ayu pamela
Yanny dengan bangga memperkenalkan kebudayaan Indonesia lewat batik. Dia menuangkan sentuhan seni peranakan pada koleksi di peragaan yang turut didukung HighEnd Magazine tersebut. Berbagai tamu hadir di perhelatan itu, termasuk sosialita dan pemerhati budaya seperti Jaya Suprana. Deputy Managing Editor HighEnd Magazine Kezia Ponggawa mengungkapkan, pergelaran busana Yanny Tan sebagai salah satu bagian dari perayaan Imlek 2015.
“Koleksinya mengambil batik lilitan dan menggunakan kerah cheongsam,” sebutnya saat ditemui di sela-sela acara. Sentuhan budaya Indonesia dan batik yang telah mendapat pengakuan internasional memang terlihat dominan di keseluruhan koleksi. Kecintaan Yanny terhadap budaya Tanah Air ingin ditampilkan dalam aktivitas keseharian. Dia pun mengatakan pergelaran koleksi ini adalah cara dia menunjukkan kecintaannya terhadap budaya Indonesia.
“Kita tak harus tradisional apa adanya, tapi dengan gaya yang sophisticated pun tetap bisa berekspresi dengan percaya diri tanpa kehilangan identitas sebagai wanita Indonesia,” ujar Yanny Tan. Koleksi Ancestry merangkul gaya dari wanita modern, koleksi Yanny Tan mengusung potongan rapi, elegan, dan mengombinasikan warna-warna lembut dan netral. Ancestry menurut Yanny diartikan sebagai kenangan kolektif masa lampau yang dijadikan inspirasi modern masa kini.
Tadi malam, Yanny Tan menampilkan 48 busana dari karya terbarunya yang dihadirkan dalamtiga sequence. Masing-masing sequence bercerita mengenai perjalanan sejarah desain yang menginspirasi wanita Indonesia modern. Di dalamnya terdapat pernyataan kebanggaan mereka terhadap kekayaan budaya bangsa yang membentuk negara ini. Sequence pertama terdiri atas 12 busana ready-to-wear dengan warna alam dan siluet A untuk acara kasual.
Sementara sequence kedua menampilkan 24 koleksi cheongsam dan batik lilitan dengan motif flora dan fauna. Kemudian, sequence terakhir terdiri atas 9 gaun malam dan 3 busana pengantin wanita dengan detail yang terinspirasi dari alam dengan detail cascade .
Dyah ayu pamela
(ars)