Longsor Terjang 4 Kabupaten di Yogyakarta
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Bencana longsor menimpa beberapa kawasan di empat kabupaten di Yogyakarta akibat hujan deras yang mengguyur provinsi itu sejak Senin (9/2) siang hingga malam hari. Bahkan, di Kabupaten Gunungkidul, selain ada akses jalan terputus, belasan rumah terancam longsor susulan.
Di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, misalnya, bencana longsor menyebabkan akses jalan dua dusun tertutup material longsor sejak Senin petang. Sebuah bukit di Dusun Padangan longsor dan menimpa jalur jalan dari dusun itu menuju dusun Gedoro dan Parang. Kepala Desa Nglegi Arifin mengatakan, longsor terjadi karena hujan deras yang mengguyur kawasan itu.
Areal perbukitan labil di desanya mulai bergerak lantaran tak kuasa menahan terjangan air hujan. “Longsor terjadi pada pukul 18.00 WIB dan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Total titik longsor ada tujuh titik,” ungkap Arifin kemarin. Pihaknya juga masih mengkhawatirkan sisa longsoran yang terus mengeluarkan air.
Menurutnya, potensi longsor masih besar sehingga mengancam 18 rumah warga, 1 gedung PAUD, dan sebuah masjid. “Kami sudah melaporkan hal itu kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gunungkidul. Jangan sampai membuat warga cemas,” katanya.
Sementara itu di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, longsor terjadi di Dusun Boyo dan Buyutan yang menyebabkan enam rumah warga rusak ringan. Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan BPBD Gunungkidul Sutaryono mengatakan, pihaknya untuk saat ini baru melakukan pendataan lokasi longsoran dengan mengirimkan tim reaksi cepat (TRC).
Selain itu bantuan logistik untuk kegiatan gotong-royong juga telah dikirimkan di berapa lokasi longsor. “Memang hujan cukup deras dan sudah bisa ditebak wilayah-wilayah yang rawan longsor ini,” katanya.
Selain Gunungkidul, musibah tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Kulonprogo. Hujan deras yang mengguyur perbukitan Menoreh pada Senin (9/02)mengakibatkan longsoran bukit dan tebing di Kecamatan Samigaluh. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi empat rumah terancam terkena longsoran tanah. “Ada tiga lokasi titik longsor yang mengancam rumah warga dan jalan,” papar staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kulonprogo Wahyu Budiarto.
Longsor juga terjadi di perbukitan Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Tepatnya di tiga titik di Wukirharjo dan Gayamharjo. Kepala Desa Wukirharjo Samijan memaparkan, tanah longsor terjadi di Dusun Losari I dan Losari II. Di Dusun Losari I, tanah longsor mengenai tembok rumah milik warga.
Begitu juga longsor di Dusun Losari II mengenai tembok dua rumah. Adapun di Dusun Lemahbang, Desa Gayamharjo, tanah perbukitan yang longsor sampai masuk ke dalam rumah warga.
Sementara itu, hujan deras yang melanda Kabupaten Bantul dan sekitarnya pada Senin (9/2) sore juga mengakibatkan longsor di Kecamatan Imogiri. Tebing di belakang salah satu rumah warga, Sutarno, 41, di Dusun Tilaman, Pundung, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, longsor kemarin pagi.
Suharjono/ Kuntadi / Muji barnugroho/ Erfanto linangkung
Di Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, misalnya, bencana longsor menyebabkan akses jalan dua dusun tertutup material longsor sejak Senin petang. Sebuah bukit di Dusun Padangan longsor dan menimpa jalur jalan dari dusun itu menuju dusun Gedoro dan Parang. Kepala Desa Nglegi Arifin mengatakan, longsor terjadi karena hujan deras yang mengguyur kawasan itu.
Areal perbukitan labil di desanya mulai bergerak lantaran tak kuasa menahan terjangan air hujan. “Longsor terjadi pada pukul 18.00 WIB dan malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Total titik longsor ada tujuh titik,” ungkap Arifin kemarin. Pihaknya juga masih mengkhawatirkan sisa longsoran yang terus mengeluarkan air.
Menurutnya, potensi longsor masih besar sehingga mengancam 18 rumah warga, 1 gedung PAUD, dan sebuah masjid. “Kami sudah melaporkan hal itu kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gunungkidul. Jangan sampai membuat warga cemas,” katanya.
Sementara itu di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, longsor terjadi di Dusun Boyo dan Buyutan yang menyebabkan enam rumah warga rusak ringan. Kepala Seksi Logistik dan Kedaruratan BPBD Gunungkidul Sutaryono mengatakan, pihaknya untuk saat ini baru melakukan pendataan lokasi longsoran dengan mengirimkan tim reaksi cepat (TRC).
Selain itu bantuan logistik untuk kegiatan gotong-royong juga telah dikirimkan di berapa lokasi longsor. “Memang hujan cukup deras dan sudah bisa ditebak wilayah-wilayah yang rawan longsor ini,” katanya.
Selain Gunungkidul, musibah tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Kulonprogo. Hujan deras yang mengguyur perbukitan Menoreh pada Senin (9/02)mengakibatkan longsoran bukit dan tebing di Kecamatan Samigaluh. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tetapi empat rumah terancam terkena longsoran tanah. “Ada tiga lokasi titik longsor yang mengancam rumah warga dan jalan,” papar staf Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kulonprogo Wahyu Budiarto.
Longsor juga terjadi di perbukitan Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman. Tepatnya di tiga titik di Wukirharjo dan Gayamharjo. Kepala Desa Wukirharjo Samijan memaparkan, tanah longsor terjadi di Dusun Losari I dan Losari II. Di Dusun Losari I, tanah longsor mengenai tembok rumah milik warga.
Begitu juga longsor di Dusun Losari II mengenai tembok dua rumah. Adapun di Dusun Lemahbang, Desa Gayamharjo, tanah perbukitan yang longsor sampai masuk ke dalam rumah warga.
Sementara itu, hujan deras yang melanda Kabupaten Bantul dan sekitarnya pada Senin (9/2) sore juga mengakibatkan longsor di Kecamatan Imogiri. Tebing di belakang salah satu rumah warga, Sutarno, 41, di Dusun Tilaman, Pundung, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, longsor kemarin pagi.
Suharjono/ Kuntadi / Muji barnugroho/ Erfanto linangkung
(ftr)